Rupiah Ditutup Melemah ke Rp15.204 di Tengah Penguatan Dolar AS
- Menurut data perdagangan Bloomberg, Senin, 10 Juli 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 62 poin di posisi Rp15.204 per-dolar AS.
Finansial
JAKARTA - Nilai kurs rupiah ditutup melemah 62 poin pada perdagangan hari ini, Senin, 10 Juli 2023, walaupun angka ketenagakerjaan di luar sektor pertanian (nonfarm payroll/NFP) Amerika Serikat (AS) pada Juni 2023 berada di bawah ekspektasi.
Menurut data perdagangan Bloomberg, Senin, 10 Juli 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 62 poin di posisi Rp15.204 per-dolar AS.
Pada perdagangan sebelumnya, Jumat, 7 Juli 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 86 poin di level Rp15.142 per-dolar AS.
- 5 Langkah Cerdas Memanfaatkan Gap Year Sebelum Kuliah Agar Keuangan Terjamin
- Cara Membuat Akun Threads Instagram yang Sedang Digandrungi
- Stasiun Jebres, Stasiunnya Bangsawan Keraton Solo di Masa Lampau
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS menguat pada perdagangan hari ini walaupun peningkatan NFP AS berada di bawah ekspektasi.
Pada Juni 2023, NFP di AS tercatat sebanyak 209.000, menyusut dari 306.000 pada Mei 2023, dan angka tersebut lebih rendah dari ekspektasi pasar yang memperkirakan NFP sebanyak 250.000.
"Para pedagang menilai kembali data tersebut dan mencatat bahwa laporan ketenagakerjaan masih mencatat pertumbuhan upah yang kuat, faktor besar yang mendorong inflasi," papar Ibrahim dikutip dari riset harian, Senin, 10 Juli 2023.
Menurut Ibrahim, setelah mencerna data NFP, saat ini fokus pelaku pasar beralih kepada data Indeks Harga Konsumen (IHK) di AS pada Juni 2023 yang akan dirilis Rabu, 12 Juli 2023 waktu setempat.
Kemudian, faktor yang melemahkan rupiah pada perdagangan hari ini adalah indeks manajer pembelian alias purchasing manager index (PMI) China Juni 2023 yang turun ke a ngka 50,5 dari 50,9 pada Mei 2023.
Kemudian, Biro Statistik Nasional China pun mencatat indeks harga konsumen (IHK) China yang tidak berubah pada Juni 2023 secara year-on-year (yoy).
Menurut Ibrahim, perkembangan tersebut mengindikasikan bahwa China sebagai mitra dagang utama Indonesia masih berjuang habis-habisan dalam memulihkan perekonomiannya pascapandemi COVID-19.
Sementara itu, dari dalam negeri, Inflasi Indonesia pada Juni 2023 berada di level 3,52% secara year-on-year (yoy), lebih rendah dari 4% yoy yang tercatat pada bulan sebelumnya.
Akan tetapi, Bank Indonesia (BI) melaporkan survei konsumen Juni 2023 menunjukkan penurunan indeks keyakinan konsumen (IKK) ke angka 127,1 dari 128,3 pada bulan sebelumnya. Kendati demikian, angkanya masih terjaga di level optimis di atas 100.
- Canggih! WhatsApp Akan Mudahkan Pengguna Kirim Video HD
- Kamu Pejuang Gap Year? Jaga 5 Hal Ini
- 7 Kebiasaan yang Dimiliki Oleh Orang Sukses, Tertarik Melakukannya?
"Masih kuatnya keyakinan konsumen didorong oleh optimisnya keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi terhadap ekonomi ke depan meskipun keduanya sedikit menurun dibanding Mei 2023," lanjut Ibrahim.
Pada Juni 2023, indeks kondisi ekonomi (IKE) dan indeks ekspektasi konsumen (IEK) masing-masing tercatat sebesar 116,8 dan 137,5, lebih rendah dari 118,9, dan 137,8 pada bulan sebelumnya.
Menurut Ibrahim, untuk perdagangan besok, Selasa, 11 Juli 2023, nilai kurs rupiah berpotensi melemah di rentang Rp15.190-Rp15.260 per-dolar AS.