<p>Karyawati menunjukkan mata uang Rupiah dan Dolar di salah satu tempat penukaran uang atau Money Changer di kawasan Melawai, Jakarta, Senin, 9 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Finansial

Rupiah Kembali Perkasa Usai The Fed Keluarkan Sinyal Dovish

  • Nilai kurs rupiah ditutup menguat 28 poin di posisi Rp15.189 per dolar AS pada Rabu, 9 Agustus 2023.

Finansial

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Nilai kurs rupiah akhirnya kembali menguat setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) alias The Federal Reserve (The Fed) mengeluarkan sinyal dovish.

Menurut data perdagangan Bloomberg, Rabu, 9 Agustus 2023, nilai kurs rupiah ditutup menguat 28 poin di posisi Rp15.189 per-dolar AS.

Pada perdagangan kemarin, Selasa, 8 Agustus 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 32 poin di level Rp15.217 per-dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pejabat The Fed menyarankan bank sentral untuk berhenti sejenak dalam mengerek suku bunga.

"Presiden The Fed Philadelphia Patrick Harker menyarankan suku bunga sudah cukup tinggi," ujar Ibrahim kepada wartawan, Rabu, 9 Agustus 2023.

Sementara itu, Gubernur The Fed Jerome Powell memperjelas bahwa bank sentral sedang mengamati data ekonomi yang akan datang dengan cermat untuk menentukan arah kebijakan moneter ke depannya.

Pada Kamis, 10 Agustus 2023, data inflasi konsumen terbaru akan dirilis dan diprediksi akan menunjukkan pertumbuhan inflasi pada Juli 2023.

Di belahan dunia yang lain, tepatnya di China, inflasi indeks harga konsumen (IHK) China menyusut 0,3% secara tahunan pada periode Juli 2023 dan merupakan kontraksi pertama yang terjadi dalam rentang dua tahun keb lekang.

"Sementara para pejabat China mengatakan bahwa penurunan tersebut hanya bersifat sementara, data tersebut masih mengisyaratkan memburuknya kondisi ekonomi di negara tersebut," kata Ibrahim.

Dari dalam negeri, sentimen positif hadir dari Bank Indonesia (BI) yang melaporkan kinerja penjualan eceran secara tahunan yang diperkirakan akan tetap kuat pada Juli 2023.

Hal tersebut tercermin dari indeks penjualan riil (IPR) Juli 2023 sebesar 212,7 atau tumbuh 6,3% secara tahunan. Kinerja penjualan eceran tersebut didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau serta subkelompok sandang yang tetap tumbuh positif.

Secara bulanan penjualan eceran menunjukkan perbaikan meski berada pada fase kontraksi sebesar 0,3%. Dari sisi harga, responden memperkirakan tekanan inflasi akan menyurut pada September 2023 namun diperkirakan akan kemblai meningkat pada Desember.

Menurut Ibrahim, untuk perdagangan besok, Kamis, 10 Agustus 2023, nilai kurs rupiah berpotensi menguat di rentang Rp15.160-Rp15.230 per-dolar AS.