<p>Karyawan menghitung mata uang Rupiah di salah satu tempat penukaran uang atau Money Changer di kawasan Melawai, Jakarta, Senin, 9 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

Rupiah Masih Berpeluang Menguat karena Dampak Bangkrutnya Silicon Valley Bank

  • Menurut data perdagangan Bloomberg, Selasa, 14 Maret 2023, nilai kurs rupiah dibuka melemah 15 poin di posisi Rp15.391 per-dolar AS.
Pasar Modal
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Nilai kurs rupiah masih berpeluang menguat karena terdampak bangkrutnya Silicon Valley Bank di Amerika Serikat (AS).

Menurut data perdagangan Bloomberg, Selasa, 14 Maret 2023, nilai kurs rupiah dibuka melemah 15 poin di posisi Rp15.391 per-dolar AS.

Pada perdagangan sebelumnya, Senin, 13 Maret 2023, nilai kurs rupiah ditutup menguat 73 poin di level Rp15.376 per-dolar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, rupiah masih akan menguat pada perdagangan hari ini karena The Federal Reserve (The Fed) berpotensi untuk meredam agresivitasnya.

Agresivitas dari bank sentral AS diperkirakan akan mengendor karena bangkrutnya Silicon Valley Bank yang dinilai Ariston akan membuat The Fed berpikir ulang utnuk mengambil langkah yang agresif dalam pengetatan kebijakan moneternya.

"Tapi, tentunya kekhawatiran pasar terhadap dampak buruk masalah kebangkrutan tersebut bisa membatasi penguatan rupiah," ujar Ariston kepada TrenAsia, Selasa, 14 Maret 2023.

Menurut data CME FedWatchTool, saat ini pelaku pasar bahkan sama sekali tidak memperkirakan kenaikan 50 basis poin untuk suku bunga The Fed yang akan ditetapkan bulan ini.

76% pelaku pasar memprediksi kenaikan yang lebih rendah, yakni 25 basis poin, dan bahkan 24% sisanya memprediksi The Fed tidak akan menaikkan suku bunga sama sekali untuk pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) di bulan Maret.  

Menurut Ariston, untuk perdagangan hari ini, nilai kurs rupiah berpotensi menguat ke arah Rp15.330 per-dolar AS dengan potensi pelemahan di kisaran Rp15.400 per-dolar AS.