<p>Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

Rupiah Masih Berpeluang Menguat Walau Inflasi AS di Atas Ekspektasi, Ini Alasannya

  • Menurut data perdagangan Bloomberg, Rabu, 15 Februari 2023, nilai kurs rupiah dibuka melemah 10 poin di posisi Rp15.177 per-dolar AS.

Pasar Modal

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Nilai kurs rupiah masih berpeluang menguat pada perdagangan hari ini, Rabu, 15 Februari 2023, walau inflasi Amerika Serikat (AS) untuk Januari 2023 berada di atas ekspektasi.

Menurut data perdagangan Bloomberg, Rabu, 15 Februari 2023, nilai kurs rupiah dibuka melemah 10 poin di posisi Rp15.177 per-dolar AS.

Pada perdagangan sebelumnya, nilai kurs rupiah ditutup menguat 38 poin di level Rp15.167 per-dolar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa data yang dirilis kemarin malam menunjukkan bahwa inflasi AS masih cukup tinggi dan di atas target 2% secara tahunan.

Akan tetapi, setidaknya posisi inflasi tahunan AS pada periode Januari 2023 masih menunjukkan adanya penurunan jika dibandingkan bulan sebelumnya.

Untuk diketahui, inflasi konsumen AS pada periode Januari 2023 tercatat di angka 6,4% secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Walaupun levelnya di atas ekspektasi pasar 6,2% yoy, namun angkanya lebih kecil dibandingkan inflasi tahunan pada bulan Desember 2022 sebesar 6,5% yoy.

Dengan demikian, nilai kurs rupiah dinilai Ariston masih berpeluang menguat pada perdagangan hari ini.

Kemudian, kebijakan pemerintah soal devisa hasil ekspor yang saat ini tengah disiapkan pun dikatakan Ariston dapat membantu penguatan rupiah.

"Kebijakan pemerintah yang baru soal DHE mungkin bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah, di samping optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2023 ini," ujar Ariston kepada TrenAsia, Rabu, 15 Februari 2023.

Menurut Ariston, untuk perdagangan hari ini, Rabu, 15 Februari 2023, nilai kurs rupiah berpotensi menguat ke arah Rp15.100 per-dolar AS dengan potensi resistance di kisaran Rp15.180 per-dolar AS.