<p>Karyawan menghitung mata uang Rupiah di salah satu tempat penukaran uang atau Money Changer di kawasan Melawai, Jakarta, Senin, 9 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Finansial

Rupiah Menguat 79 Poin Jelang Pengumuman Inflasi AS

  • Menurut data perdagangan Bloomberg, Rabu, 12 Juli 2023, nilai kurs rupiah ditutup menguat 78 poin di posisi Rp15.074 per-dolar AS.

Finansial

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Nilai kurs rupiah ditutup menguat 79 poin pada perdagangan hari ini, Rabu, 12 Juli 2023, menjelang pembacaan inflasi Amerika Serikat (AS) untuk periode Juni.

Menurut data perdagangan Bloomberg, Rabu, 12 Juli 2023, nilai kurs rupiah ditutup menguat 78 poin di posisi Rp15.074 per-dolar AS.

Pada perdagangan sebelumnya, Selasa, 11 Juli 2023, nilai kurs rupiah ditutup menguat 50 poin di level Rp15.153 per-dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan bahwa pelaku pasar saat ini fokus kepada data inflasi AS yang akan dirilis hari ini waktu setempat.

Konsensus pasar berekspektasi bahwa inflasi konsumen inti di AS akan naik 5% secara tahunan pada Juni 2023, dan angka tersebut memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai kemajuan bank sentral AS alias The Federal Reserve (The Fed) dalam memerangi inflasi.

"Inflasi yang lengket secara luas diperkirakan akan menarik lebih banyak kenaikan suku bunga dari Fed dengan bank sentral akan menaikkan suku bunga setidaknya 25 basis poin dalam pertemuan akhir Juli," ungkap Ibrahim dikutip dari riset harian, Rabu, 12 Juli 2023.

Menurut Ibrahim, penguatan rupiah hari ini didukung pula oleh pernyataan terbaru dari pejabat The Fed bahwa siklus kenaikan suku bunganya akan berakhir dalam waktu dekat.

Namun, bank sentral AS masih merasa perlu untuk mengerek Fed Fund Rate setidaknya dua kali lagi di tahun ini.

Sementara itu, dari dalam negeri, rupiah dapat didukung oleh pemulihan ekonomi yang dikatakan Ibrahim terlihat semakin kuat.

"Terutama sejak diterpa pandemi COVID-19 sejak tiga tahun lalu. Optimisme proses pemulihan ekonomi yang kuat dan stabil mendorong Indonesia kembali masuk di dalam kelompok upper-middle income country," papar Ibrahim.

Ekonomi Indonesia pada 2022 tercatat tumbuh 5,31% atau di atas target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) di angka 5,2%. Produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada 2022 pun sudah tercatat naik 7% dibanding sebelum pandemi pada tahun 2019.

Ibrahim mengatakan, capaian ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang mampu terus melakukan ekspansi secara konsisten, terutama di tengah dinamika perekonomian global yang sangat volatile pada periode tersebut.

"Selain itu, pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2022 terjadi secara lebih merata. Seluruh sektor produksi dan seluruh wilayah di Indonesia telah mampu bangkin dan tumbuh positif kembali," lanjut Ibrahim.

Menurut Ibrahim, untuk perdagangan besok, Kamis, 13 Juli 2023, nilai kurs rupiah berpotensi menguat di rentang Rp15.010-Rp15.130 per-dolar AS.