<p>Ilustrasi. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Rupiah Perkasa Dekati Rp14.000/US$, IHSG Menguat Tajam

  • Analis Central Capital Futures Wahyu Laksono mengatakan penguatan rupiah lebih dominan didorong oleh faktor global khususnya terkait kurang kondusifnya situasi di Amerika Serikat sehingga dolar tertekan.

Industri
Sukirno

Sukirno

Author

JAKARTA – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore, 3 Juni 2020, menguat tajam mendekati level psikologis Rp14.000 per dolar Amerika Serikat.

Rupiah ditutup menguat 320 poin atau 2,22% menjadi Rp14.095 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.415 per dolar AS.

Analis Central Capital Futures Wahyu Laksono mengatakan penguatan rupiah lebih dominan didorong oleh faktor global khususnya terkait kurang kondusifnya situasi di Amerika Serikat sehingga dolar tertekan.

“Faktor domestik hanya isu samping yang kebetulan memang tidak seburuk dugaan. Justru AS yang memburuk, oleh isu COVID-19 dan kerusuhan,” ujar Wahyu dilansir Antara, Rabu, 3 Juni 2020.

Demonstrasi dan kerusuhan telah menyebar ke kota-kota di seluruh AS setelah kematian seorang warga Afrika-Amerika George Floyd. Hal itu telah memicu kekhawatiran tentang percepatan kembali tingkat infeksi COVID-19 dan meredam pemulihan ekonomi, menurut beberapa ahli.

Sentimen positif bagi rupiah lainnya yaitu pembukaan kembali perekonomian di beberapa negara pandemi dan rencana normal baru di Indonesia.

Menurut Wahyu, rupiah berpotensi menguat menembus level psikologis Rp14.000 per dolar AS dalam pekan ini.

“Rupiah sangat mungkin menyentuh Rp14.000, bahkan di bawah itu,” kata Wahyu.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah di posisi Rp14.233 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.095 per dolar AS hingga Rp14.233 per dolar AS.

Saat yang sama, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.245 per dolar AS dibandingkan dengan hari sebelumnya di posisi Rp14.502 per dolar AS.

IHSG Melejit

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore, terus menanjak seiring masih dilakukannya aksi beli oleh investor asing.

IHSG ditutup menguat 93,5 poin atau 1,93% ke posisi 4.941,01. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 21,15 poin atau 2,82% menjadi 770,66.

Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama mengatakan dari domestik sentimen positif berasal dari data inflasi yang masih cenderung stabil. Selain itu, skenario kondisi normal baru (new normal) juga memberikan dampak psikologis positif bagi para pelaku pasar sehingga menjadi lebih optimistis.

Market mengapresiasi pembukaan kembali atau reopening ekonomi secara bertahap, baik di dalam negeri maupun di negara-negara secara global. Kemudian, manufaktur dan industri di bidang jasa di China juga mengalami tanda-tanda ekspansi,” ujar Nafan.

Secara sektoral, seluruh sektor meningkat dengan sektor pertanian naik paling tinggi yaitu 3,21%, diikuti sektor keuangan dan sektor aneka industri masing-masing 3,2% dan 2,66%.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah aksi bersih (net buy) asing sebesar Rp1,5 triliun.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 884.217 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 11,32 miliar lembar saham senilai Rp12,87 triliun. Sebanyak 258 saham naik, 150 saham menurun, dan 156 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei Jepang menguat 288,15 poin atau 1,29% ke 22.613,76, indeks Hang Seng Hong Kong naik 329,68 poin atau 1,37% menjadi 23.325,62, dan indeks Straits Times Singapura menguat 85,96 poin atau 3,29% ke 2.697,59. (SKO)