Ilustrasi uang rupiah (Foto:EmAji/Pixabay)
Makroekonomi

Rupiah Potensi Tembus Rp16 Ribu, Jokowi Klaim Masih Aman

  • Kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor) menempatkan pelemahan rupiah ke posisi Rp15.943 per dolar AS pada perdagangan Senin, 23 Oktober 2023.

Makroekonomi

Chrisna Chanis Cara

JAKARTA—Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan nilai tukar rupiah masih dalam kondisi aman meski kini nyaris mendekati Rp16 ribu per dolar AS. Jokowi menyebut pergerakan nilai tukar rupiah masih terpengaruh pelemahan ekonomi global.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam BNI Investor Daily Summit 2023 di Jakarta, Selasa, 24 Oktober 2023.  “Kalau kita lihat, persentase depresiasi mata uang kita masih aman. Aman untuk sektor riil, keuangan, dan aman untuk inflasi,” ujar Jokowi. 

Presiden menilai faktor pelemahan ekonomi global masih bisa dikendalikan. Dia menunjukkan pertumbuhan ekonomi nasional yang masih di atas 5%. Sebagai informasi, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor) menempatkan pelemahan rupiah ke posisi Rp15.943 per dolar AS pada perdagangan Senin, 23 Oktober 2023. 

Rupiah melemah 87 poin dari perdagangan sebelumnya. Meski demikian, Presiden menyoroti tantangan dunia yang semakin bertambah. Hal itu mulai dari El Nino di penjuru dunia hingga perubahan iklim yang makin terasa. “Dunia sekarang ini makin tidak jelas. Tantangan yang kita hadapi tidak makin berkurang, tetapi makin bertambah,” ujarnya. 

Dia mencontohkan 22 negara yang mengerem hingga menyetop ekspor beras karena pengaruh iklim yang tidak bersahabat. Hal ini membuat negara seperti Indonesia cukup kelimpungan memenuhi kebutuhan bahan pangan tersebut. “Inilah kondisi-kondisi yang tidak pernah kita hitung tetapi muncul.”

Lebih lanjut, Jokowi turut menyoroti kondisi geopolitik global yang terus memanas. Belum rampung perang Rusia-Ukraina, kini muncul pertempuran antara Hamas dan Israel. Presiden menilai konflik tersebut dapat berpengaruh ke ekonomi semua negara.  

Menurut Jokowi, perang Hamas-Israel tak hanya mengkhawatirkan bagi kedua pihak, tapi wilayah sekitar. “Kalau melebar ke Suriah, Lebanon, Iran, akan merumitkan masalah ekonomi dunia. Harga minyak pasti akan naik,” ujarnya. 

Pengelolaan BBM Subsidi

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan konflik antara Israel dan Palestina dikhawatirkan akan berimbas pada kenaikan harga minyak dunia jika berlangsung secara lama.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji pemerintah akan menjaga pasokan bahan bakar minyak (BBM) untuk antisipasi dampak perang. Salah satunya dengan meminta masyarakat untuk memberikan BBM Subsidi atau Pertalite kepada yang berhak.

Tutuka juga mendorong penerbitan revisi Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 yang menjadi regulasi acuan penyaluran BBM bersubsidi lebih tepat sasaran. Revisi tersebut akan mengatur detail kriteria kendaraan yang dapat mengisi Pertalite. 

Pemerintah juga tengah mengkaji perbedaan harga Pertalite sesuai dengan jenis kendaraannya. “Saya mengimbau Pertalite itu untuk masyarakat yang membutuhkan. Jadi kalau yang mampu janganlah menggunakannya,” kata Tutuka.