<p>Gedung Waskita Heritage dikawasan MT Haryono, Jakarta Selatan. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Korporasi

RUPSLB BUMN Waskita Karya Setujui Rights Issue Rp20,38 Triliun

  • Waskita Karya akan mengantongi dana segar setidaknya Rp20,38 triliun.
Korporasi
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – Emiten pelat merah PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) baru saja menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Hasilnya, para pemegang saham menyetujui rencana perseroan melakukan penambahan modal atau rights issue sebanyak 24,56 miliar saham Seri B.

Adapun nominal saham dalam Penawaran Umum Terbatas (PUT) II sebesar Rp100 per lembar. Jika diasumsikan harga eksekusi saham rights issue Rp830 per lembar seperti harga per 21 September 2021, maka Waskita Karya akan mengantongi dana segar setidaknya Rp20,38 triliun.

Presiden Direktur Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengungkapkan, perseroan juga menyetujui agenda lainnya sebagai bagian dari rencana transformasi bisnis dalam rangka  memperbaiki kondisi keuangan.

“Perseroan memperoleh persetujuan untuk melakukan perubahan Anggaran Dasar (AD), salah satunya mengenai modal dasar perseroan sehubungan dengan pelaksanaan rights issue,” mengutip keterangan tertulis, Rabu, 22 September 2021.

Selain itu, perseroan juga menetapkan pengukukan pemberlakuan peraturan menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta persetujuan perubahan susunan pengurus perseroan.

Ia mengaku, saat ini pihaknya fokus untuk mengimplementasikan 8 Stream Penyehatan Keuangan Waskita, yakni proses restrukturisasi, penjaminan pemerintah, Penyertaan Modal Negara (PMN) dan rights issue, divestasi aset jalan tol, penyelesaian konstruksi, transformasi bisnis, serta implementasi GCG dan manajemen risiko.

Menurutnya, hal ini berdampak pada kinerja keuangan perseroan pada semester I-2021. Seperti diketahui, WSKT berhasil membalikkan kinerja dari sebelumnya rugi menjadi laba sebesar Rp41 miliar pada periode ini. Padahal pada periode yang sama tahun lalu, perusahaan dengan kode saham WSKT ini mengalami rugi hingga Rp1,09 triliun.

Namun, pendapatan perseroan tercatat turun hampir separuhnya, yakni 41,2% year-on-year (yoy) per semester I-2021. Kali ini, pendapatan yang diraup sebesar Rp4,7 triliun, lebih rendah dibandingkan dengan Rp8 triliun per semester I-2020.

Beban pokok pendapatan berhasil ditekan dari sebelumnya minus Rp6,9 triliun per semester I-2020 menjadi minus Rp4,5 triliun per semester I-2021.

Total liabilitas sedikit naik, dari Rp89 triliun per akhir 2020 menjadi Rp89,7 triliun sepanjang enam bulan pertama 2021. Sebaliknya, total ekuitas turun menjadi Rp15,6 triliun dari sebelumnyaRp16,5 triliun per Desember 2020.

Adapun total aset perseroan hingga Juni 2021 sebesar Rp105,3 triliun, naik tipis dari Rp105,5 triliun per akhir tahun lalu.

Susunan Komisaris dan Direksi Baru

Dengan demikian, susunan Komisaris dan Direksi baru Waskita Karya sebagai berikut:

1. Komisaris:

President Commissioner/Independent: Badrodin Haiti
Commissioner: Ahmad Erani Yustika
Commissioner: M. Fadjroel Rachman
Commissioner: Dedy Syarif Usman
Commissioner: T. Iskandar
Independent Commissioner: Bambang Setyo Wahyudi
Independent Commissioner: Muradi

2. Direksi:

President Director: Destiawan Soewardjono
Director of Finance and Risk Management: Taufik Hendra Kusuma
Director of Human Capital Management and System Development: Hadjar Seti Adji
Director of Business Development and Quality, Safety, Health dan Environment: Arjianti Erfin
Director of Operation I: I Ketut Pasek Senjaya Putra
Director of Operation II: Bambang Rianto
Director of Operation III: Gunadi