
RUPST BTN Setujui Akuisisi Bank Victoria Syariah dan Restrukturisasi BTN Syariah
- Keputusan akuisisi BVIS merupakan langkah strategis BTN dalam memenuhi ketentuan Pasal 59 POJK 12 Tahun 2023 yang mewajibkan pemisahan unit usaha syariah (UUS) dari induk perusahaan jika telah memenuhi kriteria tertentu. Per Desember 2024, total aset BTN Syariah mencapai Rp60,56 triliun.
Perbankan
JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) telah menyetujui rencana akuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) guna mendukung pemekaran BTN Syariah menjadi bank umum syariah mandiri. Dengan persetujuan ini, BTN akan melanjutkan proses perizinan akuisisi kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator perbankan.
Keputusan akuisisi BVIS merupakan langkah strategis BTN dalam memenuhi ketentuan Pasal 59 POJK 12 Tahun 2023 yang mewajibkan pemisahan unit usaha syariah (UUS) dari induk perusahaan jika telah memenuhi kriteria tertentu. Per Desember 2024, total aset BTN Syariah mencapai Rp60,56 triliun.
Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menyatakan bahwa pemisahan BTN Syariah akan dilakukan dengan skema akuisisi bank umum syariah terlebih dahulu, kemudian mengintegrasikan BTN Syariah ke dalam bank hasil akuisisi tersebut. Akuisisi ini akan memperkuat posisi BTN dalam bisnis perbankan syariah nasional.
- Gabung Danantara, Agrinas Bertranformasi dari BUMN Karya ke Pangan
- Jadi Dewan Penasihat Danantara, Inilah Profil dan Kontroversi Thaksin Shinawatra
- Bank Mandiri (BMRI) Naikkan Rasio Dividen ke 78 Persen, Cek Prospek Sahamnya
Detail Akuisisi Bank Victoria Syariah
Pada 20 Januari 2025, BTN telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat (Conditional Sales Purchase Agreement/CSPA) dengan para pemegang saham BVIS, yakni PT Victoria Investama Tbk, PT Bank Victoria International Tbk, dan Balai Harta Peninggalan (BHP) Jakarta.
Dalam kesepakatan ini, BTN akan mengambil alih 100% saham BVIS dengan nilai total Rp1,06 triliun. Akuisisi tersebut akan didanai melalui sumber pendanaan internal yang telah disiapkan dalam rencana bisnis bank.
Setelah mendapatkan izin dari OJK, BTN akan menyelesaikan proses integrasi BTN Syariah ke dalam BVIS sehingga resmi beroperasi sebagai bank umum syariah pada kuartal III-2025.
Dampak Akuisisi bagi Perbankan Syariah
Dengan menjadi bank umum syariah penuh, BTN Syariah memiliki potensi besar untuk bersaing di industri perbankan syariah nasional, terutama dalam segmen Kredit Pemilikan Rumah (KPR) berbasis syariah. BTN menargetkan pertumbuhan aset BTN Syariah mencapai Rp100 triliun dalam tiga tahun ke depan.
Pembagian Dividen dan Strategi Bisnis BTN
Selain menyetujui akuisisi dan pemekaran BTN Syariah, RUPST BTN juga menyetujui pembagian dividen sebesar 25% dari laba bersih tahun buku 2024. Dengan laba bersih sebesar Rp3 triliun, total dividen yang dibagikan mencapai Rp751,83 miliar atau Rp53,57 per lembar saham. Sisanya sebesar 75% atau Rp2,25 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan untuk pengembangan bisnis perseroan.
Nixon menegaskan bahwa meskipun membagikan dividen, BTN tetap menjaga rasio permodalan yang sehat sesuai regulasi. Pembagian dividen ini juga menjadi bagian dari upaya meningkatkan kepercayaan investor dan memperkuat nilai pemegang saham.
Persetujuan Agenda Lain dan Restrukturisasi Piutang
Selain agenda utama, RUPST BTN juga menyetujui:
- Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan 2024.
- Penetapan gaji dan tunjangan bagi Direksi dan Dewan Komisaris.
- Penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik.
- Perubahan Anggaran Dasar dan Susunan Pengurus Perseroan.
- Penghapusan piutang macet sebesar Rp318 miliar yang telah dihapus buku.
Perubahan Susunan Komisaris dan Direksi BTN
RUPST BTN juga menyepakati perubahan susunan pengurus, dengan daftar sebagai berikut:
Dewan Komisaris:
- Komisaris Utama: Suryo Utomo*
- Wakil Komisaris Utama: Dwi Ary Purnomo*
- Komisaris Independen: Pietra Machreza Paloh*
- Komisaris Independen: Ida Nuryanti*
- Komisaris Independen: Panangian Simanungkalit*
- Komisaris: Fahri Hamzah*
Dewan Direksi:
- Direktur Utama: Nixon LP Napitupulu
- Wakil Direktur Utama: Oni Febriarto Rahardjo
- Direktur Human Capital, Compliance & Legal: Eko Waluyo
- Direktur Finance & Strategy: Nofry Rony Poetra
- Direktur Consumer Banking: Hirwandi Gafar
- Direktur Risk Management: Setiyo Wibowo
- Direktur IT: Tan Jacky Chen*
- Direktur Network and Retail Funding: Rully Setiawan*
- Direktur Operations: I Nyoman Sugiri Yasa*
- Direktur Corporate Banking: Helmy Afrisa Nugroho*
- Direktur Commercial Banking: Hermita Akmal*
- Direktur Treasury & International Banking: Venda Yuniarti*
(*Efektif setelah mendapat persetujuan OJK atas uji kelayakan dan kepatutan serta memenuhi peraturan yang berlaku.)
- Link Live Streaming Australia Vs Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Mengejar Wajib Pajak, Korupsi Pajak Jalan Terus
- Bos-bos BCA Kompak Borong Saham BBCA Senilai Rp53,75 Miliar
Outlook BTN Tahun 2025
BTN optimis menembus total aset Rp500 triliun pada 2025, dengan target pertumbuhan kredit dan pembiayaan sebesar 7-8% serta dana pihak ketiga (DPK) yang diproyeksikan meningkat 8-9% secara tahunan.
Dengan strategi bisnis dan transformasi yang terus dilakukan, BTN berkomitmen untuk tetap menjadi mitra utama dalam pemberdayaan finansial keluarga Indonesia, khususnya dalam menyediakan akses pembiayaan perumahan bagi masyarakat luas.
“Dengan dukungan pemegang saham, regulator, serta strategi bisnis yang tepat, BTN siap melangkah lebih jauh dalam pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan,” pungkas Nixon.