Iskander.jpg
Nasional

Rusia akan Beri Nuklir ke Belarusia

  • MOSKOW-Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan  Rusia akan memberi Belarusia sistem rudal balistik jarak pendek Iskander-M yang berkemampuan nuklir. 

Nasional

Amirudin Zuhri

MOSKOW-Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan  Rusia akan memberi Belarusia sistem rudal balistik jarak pendek Iskander-M yang berkemampuan nuklir. 

Hal itu disampaikan Putin saat bertemu dengan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko  di Saint Petersburg  Sabtu 25 Juni 2022.

Menurut laporan sejumlah media dalam pertemuan itu  Lukashenko meminta "tanggapan simetris" untuk mengklaim penerbangan bersenjata nuklir oleh pesawat NATO di dekat perbatasan Belarusia.

Putin juga menawarkan kemungkinan peningkatan Su-25  Angkatan Udara Belarusia untuk bisa membawa senjata nuklir. Ini adalah pernyataan yang menarik karena orang dapat berargumen bahwa MiG-29 Belarusia akan menjadi pilihan yang lebih baik untuk peran seperti itu. 

Belarusia sempat mewarisi 81 rudal balistik antarbenua (ICBM) SS-25 Soviet dan sejumlah senjata nuklir taktis yang tidak diketahui setelah pembubaran Uni Soviet pada tahun 1991. Negara itu  mengembalikan rudal  ke Rusia pada Mei 1993 menyusul  hulu ledak ICBM pada November 1996.

Rusia dan Belarusia semakin menyatu sejak pasukan dan peralatan Rusia dikerahkan ke bekas republik Soviet tersebut menjelang serangan  ke Ukraina. Pasukan Rusia kemudian menggunakan Belarusia untuk menyerang Ukraina dan meluncurkan serangan rudal ke negara itu. Dalam beberapa hari terakhir juga dilaporkan untuk pertama kalinya bomber Rusia menembakkan rudal jarak jauhnya ke Ukraina dari wilayah udara Belarusia. 

Kemungkinan  rudal nuklir  Belarusia ditujukan melintasi perbatasan NATO ke negara tetangga Polandia, Lithuania, dan Latvia. Selain itu juga  ke Estonia, Hongaria, Slovenia, dan Republik Ceko. .

Putin yang mengerahkan senjata nuklir ke Belarusia akan semakin meningkatkan ketegangan yang sudah tinggi di Baltik. Lithuania memblokir Rusia dari menggunakan jalur kereta api untuk mengirimkan barang ke eksklave militer Kaliningrad pada 20 Juni. Langkah yang disebut sebagai bagian dari sanksi Uni Eropa Pada pertemuan hari Sabtu, Lukashenko mengatakan keputusan Lithuania sama dengan deklarasi perang.

Pengalaman tempur

Rudal balistik jarak pendek 9K720 Iskander-M yang dikenal NATO sebagai SS-26 “Stone” telah banyak digunakan dalam serangan Rusia ke Ukraina. Setiap kendaraan peluncur dapat membawa dua rudal dengan jangkauan resmi 310 mil. Meskipun  mereka berpotensi terbang lebih jauh.

Rudal 9M723 dapat membawa muatan hingga 1.500 pon termasuk peledak tinggi, amunsi cluster, fuel-air, bunker-busting, serta opsi hulu ledak nuklir. 

Rusia juga telah menggunakan rudal ini dalam perang 2008 dengan Georgia dan di Suriah. Armenia, menjadi satu-satunya operator yang menggunakan varian Iskander-E. Senjata ini telah digunakan dalam Perang Nagorno-Karabakh 2020. Tetapi versi ekspor ini menunjukkan akurasi yang buruk.

Penempatan Iskander ke Belarusia mungkin akan semakin mempersoalkan kesepakatan berusia 25 tahun antara NATO dan Rusia. Pada 14 Mei 1997, Sekretaris Jenderal NATO Javier Solana dan Menteri Luar Negeri Rusia Yevgeny Primakov menyetujui   kesepakatan Hubungan Kerja Sama dan Keamanan Bersama antara NATO dan  Rusia.

Salah satu poin kesepakatan adalah kedua pihak tidak akan menyebarkan senjata nuklir pada anggota baru. Termasuk ke bekas situs penyimpanan senjata nuklir Pakta Warsawa.

Program Berbagi Nuklir NATO memiliki sekitar 200 bom nuklir B61 yang disimpan di enam lapangan terbang di Belgia, Jerman, Italia, Belanda, dan Turki untuk digunakan aliansi dalam kasus perang. Tetapi   tidak ada catatan publik tentang penempatan nuklir di negara lain setelah perjanjian tersebut. 

Ini bukan pertama kalinya sejak Rusia menginvasi Ukraina gagasan senjata nuklir NATO di Eropa Timur telah muncul. Pada 4 April 2022, Wakil Perdana Menteri Polandia Jaroslaw Kaczynski mengatakan negaranya  akan  terbuka terhadap gagasan senjata nuklir taktis Amerika yang berbasis di sana di.

Tetapi semua ini mungkin masih sebatas ancaman dan gertakan. Pengumuman Rusia tersebut bertepatan dengan KTT G7 di Munich, Jerman, dan cukup sezaman dengan perselisihan yang sedang berlangsung atas Kaliningrad.