Leopard-2-A7-KMW-001.jpg
Tekno

Rusia Berburu Tank Leopard, yang Didapat Alat Pertanian

  •  KYIV-Ketika Ukraina meningkatkan serangannya, Rusia punya target khusus yakni bagaimana menghancurkan senjata bantuan barat. Termasuk tank Leopard 2. Saya

Tekno

Amirudin Zuhri

KYIV-Ketika Ukraina meningkatkan serangannya, Rusia punya target khusus yakni bagaimana menghancurkan senjata bantuan barat. Termasuk tank Leopard 2. Sayangnya Moskow justru membuat blunder.

Kementerian Pertahanan Rusia telah merilis sebuah video yang diklaim menunjukkan kendaraan lapis baja Ukraina, termasuk setidaknya satu tank Leopard buatan Jerman, dihancurkan. 

Namun rekaman  yang tampaknya diambil melalui sistem penargetan pada helikopter serang Ka-52 Alligator tersebut segera dibantah banyak pihak. Bahkan oleh bloger militer Rusia sendiri. Kendaraan yang dihancurkan bukannya macan tutul, tetapi peralatan pertanian sipil. 

Rekaman  dirilis bersama dengan klaim resmi melalui outlet media pemerintah Rusia RIA Novosti Selasa 6 Juni 2023. Video  berisi dua klip berbeda. Yang pertama menunjukkan sejumlah kendaraan di lapangan terbuka. Salah  satunya kemudian menjadi sasaran dan dihancurkan oleh rudal. Yang kedua menunjukkan objek yang tidak dapat dibedakan juga diledakkan oleh rudal.

Meskipun klipnya berkualitas sangat rendah, para ahli dan pengamat dengan cepat menunjukkan fitur yang terlihat  di bagian pertama rekaman  menunjukkan  mereka adalah alat pemanen  dan penyemprot pertanian. Objek di bagian akhir video lebih sulit untuk diidentifikasi secara pasti. Tetapi tampak kecil dan tidak terlihat seperti tank.

Ini semua mengikuti klaim pemerintah Rusia bahwa lusinan kendaraan lapis baja Ukraina dihancurkan. Mereka termasuk  delapan tank Leopard dan tiga mobil lapis baja AMX-10RC buatan Prancis. 

Sejauh ini, belum ada bukti yang mendukung kerugian tank Leopard Ukraina. Gambar telah muncul di media sosial yang tampaknya menunjukkan AMX-10RC setidaknya menjadi sasaran. 

Perbandingan antara target yang dihancurkan dengan alat pertanian/Twitter

Militer Ukraina seperti diketahui memiliki tank Leopard 2  berbagai varian. Unit  pertama  diterima pada bulan Februari. Selain itu Prancis juga menyumbang  AMX-10RC.  Angkatan bersenjata negara juga dalam jalur untuk mendapatkan Leopard 1 yang lebih tua. 

Dalam konteks serangan balasan Ukraina yang sekarang tampaknya telah dimulai tidak mengejutkan  Rusia ingin segera mengklaim telah merobohkan beberapa kendaraan lapis baja lawannya yang paling  mumpuni. Ada manfaat peningkatan moral dan propaganda yang jelas dengan menunjukkan kemampuan militer Rusia  menghancurkan sistem senjata kelas atas yang dipasok Barat seperti Leopard 2.

Keinginan seperti ini tinggi juga karena mengingat  pasukan Ukraina secara terbuka telah menghancurkan dan menangkap sejumlah tank T-90M. Tank paling modern di layanan garis depan Rusia.

Mungkin sedikit ironi mengingat traktor dan peralatan pertanian lainnya  telah menjadi ikon  petani Ukraina untuk mengangkut kendaraan lapis baja Rusia yang rusak dan terbengkalai saat fase awal invasi Rusia terhenti.

Terlepas dari itu ini bukan pertama kalinya pemerintah Rusia mengeluarkan klaim propaganda yang  mudah dibantah sejak tahap konflik di Ukraina.   Pada September 2022 mereka merilis video  yang diklaim Ka-52 menyerang tongkang yang penuh dengan pasukan  khusus Ukraina. Tetapi target sebenarnya dengan cepat diidentifikasi sebagai tiang jembatan yang ada di tengah Sungai Dnipro.

Kementerian Pertahanan Rusia juga mengklaim telah menghancurkan lebih banyak M142 HIMARS. Bahkan jumlah yang dihancurkan lebih banyak daripada yang dikirim. Juga pernaha da klaim Rusia menghacnurkan Kendaraan Tempur Bradley sumbangan Amerika. Klaim itu muncul beberapa bulan sebelum kendaraan itu benar-benar dikirimkan.

Tetapi ukraina juga melakukan hal yang sama. Beberapa waktu lalu mereka merilis rekaman yang menunjukkan puing rudal kinzhal. Senjata diklaim menjadi korban istem Patriot. Tetapi banyak pihak kemudian membantah itu bukan Kinzhal, tetapi bom Betap 500.

Akun telegram Ukraina juga merilis video yang menunjukkan sebuah drone laut menabrak kapal perang Ivan Khurs Rusia di Laut Hitam. Tetapi ternyata kapal itu kembali dengan selamat ke pangkalannya.

Tentu saja perlu dicatat bahwa tank Leopard 2, seperti sistem senjata lain yang diterima Ukraina dari mitra Baratnya, bukan senjata yang tidak terkalahkan. Mereka sangat berpeluang untuk dihancurkan Rusia. Dan bisa jadi memang sudah ada yang dihancurkan. Tetapi setidaknya dari apa yang muncul hingga saat ini Rusia belum bisa menunjukkan bukti otentik dari hasil  perburuan macan tutul.

Kritik Prigozhin

Bos Wagner Yevgeny Prigozhin juga mengkritik klaim militer Moskow yang dinilai berlebihan. Termasuk ketika menyebut pasukannya telah mengeliminasi 1.500 tentara Ukraina dalam sehari. Klaim Rusia itu disebut Prigozhin sebagai 'fantasi liar'.

Kementerian Pertahanan Rusia memang mengklaim telah menggagalkan serangan pasukan Ukraina dan menewaskan total 1.500 prajurit. Moskow juga mengklaim telah menghancurkan lebih dari 100 kendaraan lapis baja yang digunakan pasukan Kiev dalam serangannya

Klaim itu berkembang lagi. Pada selasa 7 mei 2023 Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengklaim  pasukan Rusia  membunuh dan melukai 3.175 prajurit Ukraina. Mereka juga  menghancurkan 205 kendaraan tempur lapis baja dan 52 tank dalam tiga hari pertempuran.

Prigozhin mengatakan klaim itu tidak logis. Menurutnya untuk menghancurkan 1500 orang  pasti sebuah pembantaian dalam satu hari di lebih dari 150 kilometer. Ini luar biasa. Kalau ada kemampuan seperti itu maka Rusia sudah bisa menghancurkan planet bumi berkali-kali.