iBox salah satu distributor resmi produk Apple di Tanah Air mengumumkan penjualan pre-order iPhone 15 series pada 20 Oktober pukul 00.01 WIB.
Hukum Bisnis

Rusia Denda Apple Rp213,22 Miliar, Ini Alasannya

  • Meskipun sebelumnya Apple menyatakan ketidaksetujuannya terhadap keputusan FAS, tindakan pembayaran denda menunjukkan kesiapan perusahaan untuk menghormati hukum dan regulasi yang berlaku di Rusia.

Hukum Bisnis

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Keputusan Raksasa Teknologi Apple untuk membayar denda sebesar 1,2 miliar rubel  atau sekitar Rp213,22  miliar (kurs Rp177,68) kepada Rusia sebagai akibat dari tuduhan melakukan penyalahgunaan dominasi pasar terkait sistem pembayaran dalam aplikasi telah mengejutkan banyak pihak.

Pengumuman pembayaran denda ini, disampaikan oleh Badan Antimonopoli Rusia (FAS) pada tanggal19 Januari 2023, hal tersebut menandakan langkah dan komitmen Apple untuk mematuhi tuntutan hukum negara tersebut.

Meskipun sebelumnya Apple menyatakan ketidaksetujuannya terhadap keputusan FAS, tindakan pembayaran denda menunjukkan kesiapan perusahaan untuk menghormati hukum dan regulasi yang berlaku di Rusia. 

Dilansir Reuters, Selasa, 23 Februari 2024, Pada Februari 2023, Apple juga membayar denda sekitar US$12,1 juta atau sekitar Rp2.15 miliar dalam kasus antimonopoli lain di Rusia. Rangkaian peristiwa ini mencerminkan sorotan yang meningkat terhadap hubungan antara Apple dan otoritas Rusia, mengingat hubungan yang tegang antara negara barat dan Rusia. Perusahaan tersebut secara terus-menerus berada di bawah pengawasan dan evaluasi ketat otoritas Rusia. 

Dalam suasana ketegangan yang semakin memanas antara perusahaan teknologi asing dan Rusia, khususnya pasca-konflik di Ukraina, Apple menanggapi situasi geopolitik dengan langkah-langkah drastis yang berpotensi berdampak besar. 

Untuk menunjukkan ketegasannya, Apple telah memutuskan untuk menghentikan penjualan produknya secara keseluruhan di Rusia. Keputusan ini, yang diambil sebagai respons terhadap perubahan dinamika geopolitik di wilayah tersebut, menggambarkan betapa seriusnya perusahaan ini menganggap isu-isu politik dan dampaknya terhadap bisnis internasional.

Tidak hanya itu, Apple juga memutuskan untuk membatasi layanan Apple Pay di Rusia. Keterbatasan dalam layanan pembayaran ini memberikan sinyal bahwa perusahaan-perusahaan teknologi global seperti Apple merasa perlu untuk menyesuaikan strategi bisnis mereka dalam menghadapi perubahan iklim politik di tingkat internasional. 

Langkah-langkah ini memunculkan pertanyaan lebih lanjut tentang peran perusahaan teknologi besar dalam diplomasi ekonomi dan bagaimana mereka berusaha untuk menjaga keseimbangan antara keuntungan bisnis dan tuntutan etika serta norma-norma geopolitik yang mungkin mempengaruhi operasi mereka di berbagai negara.