Rusia Klaim 6 Senjatanya Ini Kian Moncer Karena Perang Ukraina
- Perusahaan pertahanan milik negara Rusia Rosoboronexport menyebut perang Ukraina telah meningkatkan pamor senjata buatan mereka. Ini mendorong minat dari sejumlah negara untuk membelinya.
Tekno
NEW DELHI- Perusahaan pertahanan milik negara Rusia Rosoboronexport menyebut perang Ukraina telah meningkatkan pamor senjata buatan mereka. Ini mendorong minat dari sejumlah negara untuk membelinya.
Klaim itu dikeluarkan CEO Rosoboronexport, Alexander Mikheyev dalam Aero India 2023 yang saat ini sedang berlangsung. Mikheyev dikutip Euroasian Times Sabtu 18 Februari 2023 juga mengatakan perusahaan pertahanan Rusia siap untuk menandatangani kontrak ekspor baru meskipun perang Ukraina sedang berlangsung.
Mikheyev menyebutkan sejumlah negara asing menunjukkan minat yang meningkat pada beberapa sistem senjata dengan latar belakang operasi militer khusus. Beberapa sistem itu telah berkinerja sangat baik dalam perang melawan Ukraina dan sekarang sedang diamati dengan ketat oleh pelanggan asing yang tertarik.
- Inilah Daftar Lengkap Pemenang BAFTA Awards 2023
- Pengumuman! Boy Thohir Mundur dari Kursi Komisaris Merdeka Copper (MDKA)
- Makin Seru! Pengguna Instagram Kini Bisa Komentar dengan GIF di Postingan Instagram
Sedikitnya ada enam sistem senjata yang disebut Mikheyev mendapat pamor dari medan perang tersebut. Apa saja? Mari kita lihat daftarnya.
1. Rudal Iskander-M
Sistem rudal balistik ini telah dikerahkan Rusia secara ekstensif melawan Ukraina dengan presisi yang disebut mutakhir. Selain itu juga memiliki efek yang menghancurkan. Iskander-M (foto atas) adalah adalah sistem rudal balistik mobile unik dengan jangkauan 400 kilometer yang mampu membawa hulu ledak nuklir.
Senjata ini terhubung ke sistem jaringan sensor dan rudal yang dapat dengan cepat melepaskan serangan ke sasaran. Selain itu, rudal juga membawa jammers untuk memblokir pencari aktif dan mampu melakukan manuver fase terminal dengan cepat. Setelah keberhasilan tempurnya, rudal ini juga dikirim ke Belarusia pada Desember 2023 lalu.
Varian ekspor rudal ini, Iskander-E dikabarkan sedang diincar banyak negara. Iskander-E telah dimodifikasi dengan menurunkan jangkauannya yang lebih dari 280 kilometer. Selama bertahun-tahun, rudal ini telah diekspor ke Armenia dan Aljazair
2/3. Ka-52 Alligator dan Mi-171Sh
Dua helicopter ini disebut Rosoboronexsport mendapat perhatian banyak pihak karena keberhasilannya dalam konflik Ukraina.
Alligator adalah helikopter serang yang dikerahkan untuk melenyapkan tank Ukraina dan formasi darat menggunakan senjata canggihnya. Sebaliknya, Mi-171Sh adalah helikopter angkut militer yang dirancang khusus untuk beroperasi dalam misi tempur.
Meskipun Rusia telah kehilangan beberapa helikopter serang Ka-52 dalam pertempuran, mereka disebut telah membuktikan keefektifannya dengan peningkatan rasio kekuatan-terhadap-berat. Selain itu juga kemampuan manuver, kinerja, karakteristik operasi, peralatan elektronik, persenjataan, dan rangkaian bantuan pertahanan. Ka-52E adalah versi ekspor dari helikopter ini.
4. Su-35
Beberapa jet tempur ini juga ditembak jatuh di Ukraina. Tetapi Rosoboronexsport menyebut keluarga terakhir dari Flanker ini tetap menunjukkan kinerja yang mengagumkan.
Pesawat tempur ini telah digunakan untuk melakukan serangan stand-off di Ukraina. Rusia dilaporkan menjual dua lusin jet ini ke Iran karena kemitraan pertahanan yang berkembang antara kedua negara. Tetapi kabar santer menyebutkan Su-35 yang dijual ke Iran sebenarnya awalnya dipesan Aljazair. Pesawat batal dikirim dengan sejumlah alasan. Ada yang menyebut karena Rusia gagal memberikan radar AESA seperti yang diminta Aljazair. Sementara laporan lain mengatakan pembatalan itu karena tekanan dari Amerika.
5. Su-57
Hampir tidak ada bukti visual tentang peran dari Felon selama perang Ukraina yang telah berlangsung satu tahun ini. Tetapi Rusia pada akhir 2022 lalu mengkonfirmasi jet tempur siluman itu telah berpartisipasi. Kementerian Pertahanan Inggris juga mengatakan Su-57 memang telah mengambil peran. Tetapi tidak jelas misi apa yang dilakukan. Apakah sekadar pengawalan udara atau melakukan serangan darat.
Profil siluman memungkinkan pesawat ini melakukan patroli tempur dan menembakkan rudal jarak jauh tanpa terdeteksi. Rusia bertaruh besar pada ekspor jet tempur canggih ini. Ini karena Rusia sendiri baru memiliki segelintir Su-57. Reputasinya juga sempat terganggu dengan pembalatan India untuk membangun pesawat itu karena menyebut Felon banyak memiliki kekurangan.
Namun Rosboronexsport menyebut perang Ukraina telah meningkatkan pamornya hingga menarik perhatian banyak negara.
6. T-90M
Masuk dalam daftar yang disebutkan adalah T-90M. Ini adalah upgrade dari Tank T-90 yang telah meningkatkan perlindungan armor. Salah satunya dengan penggunaan Explosive Reactive Armor (ERA) Relikt menggantikan Kontakt-5 . Tank juga memiliki persenjataan lebih baik, sensor utama lebih baik , dan peningkatan pengendalian tembakan.
Tank T-90 dan T-90M telah sering terlihat di medan tempur Ukraina. Rusia telah kehilangan beberapa di antaranya. Namun, fitur-fitur canggih dari tank-tank ini disebut telah mendapat sorotan banyak pihak.
Selain enam sistem yang disebutkan, Rosoboronexsport mengatakan sejumlah asing juga tertarik dengan kendaraan tempur pendukung tank BMPT Terminator, sistem arteleri TOS-1A, amunisi arteleri dipandu, Drone Orlan-10E dan Orion-Em serta sistem pertahanan udara Pantsir S1.
- Vale Indonesia (INCO) Resmikan Pembangunan Smelter Nikel Senilai Rp37,5 Triliun di Morowali
- Waduh, Benarkah Punya iPhone Harus Dilaporkan Saat SPT Tahunan? Ini Penjelasannya
- Pemerintah Mau Lepas Saham Garuda Indonesia (GIAA) hingga 35 Persen ke Maskapai Timur Tengah, Emirates atau Saudia Airlines?
Pernyataan ini muncul ketika industri pertahanan Rusia terguncang di bawah sanksi yang dijatuhkan oleh komunitas internasional. Sejumlah peralatan yang berhasil disita secara jelas menunjukkan mereka mengandung banyak komponen barat. Namun beberapa laporan menunjukkan industri pertahanan Rusia tersebut telah berhasil meningkatkan produksi terlepas dari pembatasan tersebut.
Mikheyev juga meyakinkan dunia bahwa meskipun permintaan senjata oleh militer Rusia meningkat, industri ini sedang dalam perjalanan untuk menyelesaikan pesanan ekspor seperti yang direncanakan semula.
Apakah perang Ukraina benar-benar akan meningkatkan exspor senjata itu seperti yang sudah dirasakan Amerika saat ini? Tidak bisa dijawab sekarang. Waktu yang akan membuktikan apakah setelah ini senjata-senjata itu benar-benar digunakan oleh banyak negara.