Rusia Klaim Pukul Mundur Serangan Besar Ukraina
- Rusia mengklaim pasukannya telah menggagalkan serangan besar Ukraina di lima titik di sepanjang front di wilayah Donetsk.
Dunia
MOSKOW - Rusia mengklaim pasukannya telah menggagalkan serangan besar Ukraina di lima titik di sepanjang front di wilayah Donetsk.
Belum jelas apakah serangan yang dilaporkan itu merupakan awal dari serangan balasan Ukraina yang dijanjikan untuk merebut kembali wilayah yang diambil oleh Rusia.
Kementerian Pertahanan Moskow mengatakan Ukraina menyerang dengan enam batalion mekanis dan dua batalyon tank di selatan Donetsk. Rusia menyebut tujuan Ukraina untuk menerobos pertahanan mereka di sektor depan yang dianggap paling renta. “Tetapi hal itu tidak berhasil,” kata Kementerian Pertahanan Rusia melalui saluran Telegram Senin 5 Juni 2023.
Pasukan Rusia dikatakan mengeliminasi 250 tentara Ukraina. Menghancurkan 16 tank, kendaraan tempur infanteri dan 21 kendaraan tempur lapis baja.
- Apakah Binatang Juga Mengalami Masa Remaja yang Rumit?
- Zlatan Ibrahimovic Resmi Pensiun dari Sepak Bola
- Inflasi Indonesia Terus Menyusut, Kurs Rupiah Menguat Drastis 104 Poin
Tidak ada pembaruan dari Ukraina tentang kabar serangan itu. Dalam pembaruan malamnya pada 4 Juni, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan Moskow memfokuskan upaya militernya pada pendudukan penuh wilayah Luhansk dan Donetsk.
Donetsk adalah salah satu dari empat wilayah Ukraina yang dianeksasi Rusia September lalu, bersama dengan Luhansk, Zaporizhia, dan Kherson.
Staf Umum Ukraina mengatakan pada siang hari Rusia melakukan 23 serangan. Tetapi semuanya berhasil dipukul mundur. Tidak mungkin untuk segera memverifikasi klaim Rusia atau Ukraina.
Belgorod Belum Tuntas
Meski Rusia mengaku telah menghancurkan para pemberontak, sudah 5 hari serangan ke wilayah Belgorod belum berakhir.
Unsur-unsur Korps Relawan Rusia (RDK) dan Legiun Kebebasan Rusia (LSR) dilaporkan melakukan serangan terbatas lainnya ke Belgorod pada 4 Juni 2023. Dan dilaporkan terus beroperasi di pemukiman perbatasan Rusia.
Rekaman geolokasi yang diterbitkan pada 4 Juni menunjukkan personel LSR dan RDK bergerak maju menuju Novaya Tavolzhanka. 3,5 km dari perbatasan Ukraina.
Gubernur Belgorod Vyacheslav Gladkov mengonfirmasi telah terjadi pertempuran di dalam Novaya Tavolzhanka. Meskipun Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim unit Distrik Militer Barat dan Dinas Penjaga Perbatasan Rusia menyerang kelompok sabotase dan pengintaian Ukraina di dekat pemukiman. Serangan ini disebut memaksa milisi untuk menarik diri.
Sejumlah bloger militer Rusia juga mengatakan kelompok sabotase dan pengintaian yang terdiri dari 20 personel memasuki Novaya Tavolzhanka tanpa kendaraan lapis baja.
- Jadwal KRL Jogja-Solo Berubah Mulai 1 Juni 2023, Cek Jadwal Lengkapnya
- Fenomena BPR Berguguran Tiap Tahun, Konsolidasi dan Digitalisasi Kuncinya?
- Bakal Rombak Kepengurusan? Berikut Mata Acara RUPS Garuda Indonesia (GIAA) Hari Ini!
LSR dan RDK juga mengirimkan sebuah video ke Gladkov yang menunjukkan dua tawanan perang Rusia yang mereka tangkap. RDK dan LSR menuntut agar Gladkov tiba di kuil di Novaya Tavolzhanka untuk merundingkan pembebasan tawanan perang.
Gladkov sebelumnya menyatakan bahwa dia siap bertemu dengan pejuang RDK dan LSR di pos pemeriksaan Shebekino untuk merundingkan pertukaran tawanan perang. Gladkov kemudian dilaporkan menolak bertemu karena dia percaya tawanan perang Rusia telah meninggal.
RDK dan LSR kemudian merilis video berikutnya yang memperlihatkan diri mereka bersama 12 tawanan perang Rusia. Mereka juga mengkritik Gladkov karena kurang berani dan menyatakan mereka akan mengirim tawanan perang ke Ukraina.
Di bagian lain Gladkov mengatakan sekitar 4.000 penduduk dari daerah tersebut saat ini tinggal di pusat penampungan sementara sehubungan dengan upaya evakuasi.
Serangan terbatas di Belgorod semakin menjadi titik fokus kritik pemimpij Grup Wagner Yevgeny Prigozhin. Dia secara khusus menyebut kurangnya tanggapan dari Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, Kolonel Jenderal Alexander Lapin, dan Kepala Staf Angkatan Darat Rusia. Jenderal Valeriy Gerasimov.
Prigozhin bahkan menawarkan untuk merundingkan pembebasan tawanan perang yang ditahan oleh RDK dan LSR jika pihak berwenang Rusia gagal melakukannya.
Namun ultranasionalis lainnya mengkritik Gladkov karena bersedia bernegosiasi dengan RDK dan LSR. Dan juga menilai otoritas Rusia gagal memberi tahu publik secara konsisten tentang situasi di Belgorod.