Rusia Klaim Serangan Balik ke Kursk Berhasil
- Pasukan Rusia kemungkinan bermaksud untuk memotong wilayah Ukraina dan maju ke perbatasan internasional di tenggara Snagost untuk mempersulit rute logistik Ukraina
Dunia
JAKARTA- Rusia mengklaim pasukan mereka berhasil memukul mundur Ukraina di sejumlah wilayah Kursk. Sebanyak 10 permukiman dikatakan berhasil direbut dalam hari pertama serangan balik.
Mayor Jenderal Apti Alaudinov kepada kantor berita Rusia TASS mengatakan pasukan Rusia telah melancarkan serangan balasan besar-besaran di Kursk. Alaudinov adalah komantan Pasukan Akhmat Chechnya yang sejak sebelum invasi Ukraina diperintahkan menjaga Kursk. “Situasinya sekarang cukup baik bagi Rusia,” katanya.
Klaim Alaudinov ini juga didukung beberapa blogger perang pro-Rusia yang melaporkan serangan balik Rusia di Kursk. Blogger berpengaruh Yuri Podolyaka mengatakan, pasukan Rusia telah merebut beberapa desa di sebelah barat wilayah Rusia yang direbut Ukraina. Ini mendorong pasukan Ukraina ke sebelah timur Sungai Malaya Loknya di selatan Snagost.
Pernyataan tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen, sementara Ukraina belum berkomentar.
- Saham ADRO Melambung Gagah Usai Muncul Isu Bagi Dividen
- Peduli Mangrove, Santri dan Nelayan Bergerak Bersama
- Hayyu Pratama Dealer Hadirkan Dua Produk Unggulan Sunward dan Shacman di Mining Expo 2024
Institute for the Study of Wawr (ISW) menyebut, rekaman geolokasi yang dipublikasikan pada 11 September menunjukkan pasukan Rusia merebut kembali posisi di timur Zhuravli di timur laut Korenevo.
Juga ada rekaman yang menunjukkan elemen-elemen dari Resimen Lintas Udara ke-51 Rusia maju ke utara dan timur laut Snagost di selatan Korenevo. Pasukan Rusia melancarkan serangan balik mekanis dari utara dekat Korenevo dan dengan cepat maju ke Snagost. Beberapa sumber Rusia mengklaim Snagost telah direbut sepenuhnya
Juga muncul laporan pasukan Ukraina memulai serangan baru untuk melawan serangan balik Rusia di sebelah barat Snagost. Juga di seluruh wilayah Ukraina yang menonjol di Oblast Kursk.
Sebuah brigade Ukraina yang beroperasi di Oblast Kursk pada 11 September melaporkan pasukan mereka mulai menyerang sisi pasukan Rusia di sebelah barat Snagost setelah serangan balik awal Rusia ke daerah itu.
Tahap Awal
Bukti visual yang tersedia menunjukkan bahwa pasukan Rusia yang melakukan serangan balik beroperasi dalam unit seukuran kompi. Dan mungkin menggunakan elemen unit yang lebih berpengalaman dalam pertempuran. Mereka di antarnaya Resimen Lintas Udara ke-51 Divisi Angkatan Udara ke-106.
“Pasukan Rusia mungkin bermaksud untuk membagi dua wilayah kursk yang dikuasai Ukraina. Sebelum memulai upaya yang lebih terorganisasi dan diperlengkapi dengan baik. Setelah itu baru mereka akan mendorong pasukan Ukraina keluar sepenuhnya dari wilayah Rusia,” tulis ISW Kamis 12 September 2024.
Tahap pertama serangan balik ini dilakukan di sepanjang tepi barat wilayah yang direbut Ukraina. Di mana sebagian besar terdiri dari ladang dan permukiman kecil. Pasukan Rusia mungkin berupaya untuk membangun posisi yang lebih menguntungkan secara taktis sebelum memulai operasi serangan balik yang lebih luas. Terutama terhadap pasukan Ukraina yang beroperasi di timur laut Korenevo dan dekat Sudzha.
- Survei Citi: Penggunaan Aset Digital di Luar CDBC Terus Mengalami Peningkatan
- Saat Bonus Demografi Menjauh dari Visi Indonesia 2045
- Habiskan Rp308 Triliun, Kereta Bali Tak Gunakan APBN dan Digarap Kontraktor Lokal Serta China
Pasukan Rusia kemungkinan bermaksud untuk memotong wilayah Ukraina dan maju ke perbatasan internasional di tenggara Snagost untuk mempersulit rute logistik Ukraina. Dan menembaki posisi dukungan yang lebih dekat ke perbatasan internasional sebelum memulai operasi serangan balik berskala lebih besar.
Komando militer Rusia tampaknya mengandalkan unsur-unsur Brigade Infanteri Angkatan Laut ke-155 dan resimen VDV ke-56 dan ke-51 untuk serangan balik awal ini. Tetapi kemungkinan akan memperkenalkan unsur-unsur lain dari pengelompokan pasukan Rusia di wilayah ini dalam serangan balik di masa mendatang.
Serangan balik ini muncul sebulan setelah pasukan Ukraina melancarkan serangan asing terbesar terhadap Rusia sejak Perang Dunia II. Mereka dengan cepat menerobos perbatasan ke Kursk. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan serangan itu merupakan upaya untuk membawa perang ke Rusia. Ini guna memaksa Putin untuk berdamai dan membentuk zona penyangga untuk mencegah serangan Rusia ke wilayah tetangga Sumy.
Hingga minggu lalu, Zelenskyy mengatakan pasukan Ukraina telah menguasai 100 pemukiman di wilayah tersebut dan mencakup area seluas lebih dari 1.300 km persegi.
Akan tetapi, serangan mendadak Ukraina di Rusia bagian barat tidak banyak membantu membalikkan kemajuan Moskow di Ukraina timur. Ini karena pasukan Rusia terus maju di wilayah Donbas yang dilanda perang . Berbicara di TV pemerintah hari Selasa, Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan, pasukan Rusia telah mempercepat ofensif mereka di Donbas sejak Agustus. Dan mereka merebut sekitar 1.000 km persegi sejak saat itu.
Shoigu menambahkan Moskow tidak akan berunding dengan Kyiv selama pasukannya masih berada di tanah Rusia. Sebuah posisi yang menurutnya juga dianut oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.