Rusia Masih Kedodoran Adang Rudal Storm Shadow
- Dalam beberapa hari terakhir rudal jelajah yang diluncurkan dari pesawat tersebut telah mengamuk di Krimea. Sasaran mereka adalah gudang senjata dan logistik Rusia.
Dunia
KYIV-Sebelumnya kami melaporkan tentang ketidakmampuan Ukraina mencegat rudal P-800 Oniks Rusia. Tetapi Rusia sejauh ini juga belum bisa sepenuhnya melawan serangan rudal Storm Shadow yang digunakan Ukraina.
Dalam beberapa hari terakhir rudal jelajah yang diluncurkan dari pesawat tersebut telah mengamuk di Krimea. Sasaran mereka adalah gudang senjata dan logistik Rusia.
Saluran Telegram Rybar yang berafiliasi dengan Kremlin mengatakan pada Senin 24 Juli 2023 pagi formasi Ukraina sekali lagi menghantam semenanjung Krimea.
Pertama, lebih dari selusin drone ditembak jatuh oleh aset pertahanan udara divisi ke-31 Angkatan Bersenjata Rusia di atas Kirovskoye, Krasnoperekopskoye, dan Dzhankoy. Menurut Kementerian Pertahanan, 17 drone dihancurkan.
Beberapa saat kemudian, pesawat Su-24 Angkatan Udara Ukraina menembakkan empat rudal jelajah Storm Shadow. “Tiga depot amunisi dekat Volnoye dan satu di pangkalan perbaikan dekat Novostepnoye menjadi sasaaran. Dan sayangnya keempatnya mencapai mencapai target mereka,” tulisnya Senin 24 Juli 2023.
- Tumbuh Positif, Penerimaan Pajak Capai Rp970 Triliun Hingga Juni 2023
- Siap-siap! Harga Langganan Spotify Premium Akan Naik
- Kredit Berkelanjutan BCA Capai Rp181,2 Triliun, Didominasi Pembiayaan Kendaraan Listrik
Beberapa hari sebelumnya serangan juga terjadi di pangkalan Stariy Krym. Dan menurut Rybar Storm Shadow juga digunakan. Pasukan Ukraina pada Sabtu 22 Juli 2023 dilaporkan menghantam tempat penyimpanan amunisi di Krimea. Serangan ini memaksa evakuasi di daerah tersebut. Otoritas Rusia yang ditempatkan di wilayah tersebut juga harus membatalkan layanan kereta api dan sempat menutup sementara jalur lalu lintas di Jembatan Kerch.
Ini menandai yang terbaru dari serangkaian serangan baru-baru ini terhadap pasokan Rusia dan infrastruktur di semenanjung yang diduduki Rusia. Pada Sabtu 22 Juli 2023 juga terjadi serangan di fasilitas penyimpanan amunisi di kota Oktiabrske di pusat Crimea.
Sergey Aksyonov, kepala pemerintahahn Krimea yang diangkat Rusia mengatakan serangan menggunakan drone. Tetapi Rybar menyebut serangan dilakukan dengan rudal Storm Shadow. Dua rudal itu ditembakkan dan menghantam fasilitas penyimpanan minyak dan depot amunisi Armada Laut Hitam. Kebakaran besar terjadi di area serangan dan penduduk harus diungsikan. Dengan demikian menurut Rybar sedikitnya sudah tiga kali rudal ini digunakan menyerang Krimea dan semua tidak bisa dibendung.
Sebelumnya Ukraina menembakkan amunisi jenis ini di jembatan Chongar yang menghubungkan wilayah tersebut dengan wilayah Kherson dan Zaporizhzhya. Rybar mengakui meski Rusia telah beradaptasi dengan rudal itu dan bisa menjatuhkan beberapa, tetapi Strom Shadow masih menjadi ancaman yang sulit ditangani.
Berbeda dengan P-800 Oniks yang sangat cepat hingga sulit dicegat, Storm Shadow sebenarnya relative lambat. Rudal ini lebih mengandalkan desain rendah diamati untuk bisa menyusup di jaringan radar dan sistem pertahanan lawan. Rusia terbukti telah beberapa kali bisa menembak jatuh rudal tersebut. Bahkan mendapatkan Storm Shadow yang hampir utuh.
Inggris telah membantu Ukraina dengan rudal yang bisa mencapai target 250 km tersebut. Baru-baru ini Prancis juga akan mengirimkan rudal sejenis yang dikenal sebagia SCALP. Tidak jelas berapa rudal yang diterima Ukraina. Tetapi kabar menyebutkan Prancis akan memasok 50 rudal buatan MBDA tersebut.
Di bagian lain Rybar juga menilai serangan pada Senin pagi cukup menarik dari segi rute. Drone lepas landas dari lapangan terbang Dolgintsevo dekat Krivoy Rog. Mereka kemudian melakukan perjalanan di sepanjang wilayah Nikolaev ke Odessa, dan dari sana diarahkan ke Krimea. Drone menempuh jarak yang cukup jauh yakni lebih dari 500 kilometer. Pilihan rute seperti itu menunjukkan pengembangan rute baru yang lebih kompleks untuk menyesatkan pasukan Rusia.
Rybar melihat intensifikasi serangan ke Krimea dengan berbagai jenis senjata, bersama dengan pertempuran kontra-baterai yang intensif di sepanjang garis depan ke arah Zaporizhzhya, menegaskan persiapan untuk fase baru ofensif.
Angkatan Bersenjata Ukraina menurutnya menerapkan skenario tahun lalu. Yakni mencoba melumpuhkan sebanyak mungkin titik suplai artileri dan pasukan di belakang. Tujuannya sangat sederhana yuakni untuk menciptakan kondisi yang menguntungkan untuk terobosan pertahanan.
Serangan ke Moskow
Pada hari Senin pagi waktu setempat serangan drone juga terjadi di Ibukota Moskow. Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pasukan pertahanan udaranya mencegat dan menghancurkan setidaknya dua drone Ukraina di atas Moskow.
Kantor berita TASS Rusia mengatakan salah satu drone jatuh di Komsomolsky Prospekt yang dekat dengan kementerian pertahanan Rusia. Sementara yang lain menghantam pusat bisnis di Jalan Likhacheva dekat salah satu jalan lingkar utama Moskow. Sejumlah bangunan terlihat rusak meski tidak parah. Kantor berita Reuters juga melaporkan dua ledakan keras terdengar sebelum serangan yang dilaporkan.
Moskow terletak sekitar 500 km dari perbatasan Ukraina. Ini menegaskan pernyataan Rybar yang menyebut Ukraina memiliki drone dengan daya terbang yang sangat jauh.
- BNI Ingatkan Nasabah Soal Modus Penipuan Salah Transfer Uang
- Intip Berbagai Bocoran Prediksi Spek dan Harga iPhone 15, Tertarik Beli?
- Geliat Pelaku UMKM Kian Meningkat, BRI Bidik Porsi Loan at Risk Kembali Single Digit
Ibukota Rusia ini telah telah dilanda beberapa serangan pesawat tak berawak tahun ini. Bahkan satu serangan menghantam Kremlin pada bulan Mei. Awal Juli ini, Rusia mengatakan telah menjatuhkan lima drone Ukraina yang mengganggu fungsi bandara internasional Vnukovo Moskow. Tetapi sejauh ini serangan tidak lebih dari sebuah pesan untuk mengatakan bahwa warga Moksow juga tidak aman dari perang.
Kyiv hampir tidak pernah secara terbuka mengklaim bertanggung jawab atas serangan di dalam Rusia atau di wilayah yang dikuasai Rusia. Tetapi dalam beberapa bulan terakhir mengatakan bahwa menghancurkan infrastruktur militer Moskow akan membantu serangan balasannya.
Terkait serangan tersebut Kementerian pertahanan Rusia mengatakan bahwa mereka berhak untuk mengambil tindakan pembalasan yang keras. Mereka menganggap serangan di Moskow sebagai penggunaan lain dari metode teroris. Kementerian juga mengatakan bahwa tindakan Ukraina adalah hasil dari fokus Barat untuk memperburuk situasi.
Sedangkan juru biara Kremlin Dimitry Peskov memperingatkan intensitas serangan pesawat tak berawak di Rusia telah meningkat. Peskov mengatakan langkah-langkah sedang diambil untuk menggagalkan serangan itu. Tetapi dia tidak memberikan perincian tentang apakah sistem pertahanan udara Rusia telah ditingkatkan. Dia hanya mengatakan pekerjaan 24 jam yang sangat intens sedang berlangsung.