Dunia
MOSCOW - Rusia mengklaim perekonomian negara telah beradaptasi dengan baik terhadap berbagai sanksi barat dan tidak khawatir terhadap kemungkinan pemberian sanksi-sanksi lainnya.
“Rusia telah lama berada di bawah rezim sanksi, selama beberapa dekade, dan kami telah cukup beradaptasi dengannya, jadi rentang waktu lima hingga 10 tahun tidak membuat kami takut,” ujar juru bicara Rusia, Dmitry Peskov kepada wartawan pada Selasa, 24 Oktober 2023 melansir Al Jazeera.
Bahkan, Rusia menyebutkan sanksi-sanksi yang diberikan barat telah meningkatkan perekonomian domestik dan produksi industrinya.
Beberapa analis berpendapat sanksi-sanksi barat tidak berhasil menghentikan atau menghalangi Rusia dalam aneksasi Ukraina. Laporan dari perusahaan konsultan risiko yang berbasis di Norwegia, Corisk menganalisis data bea cukai dari 12 negara UE, Norwegia, Inggris, Amerika Serikat, dan Jepang. Analisis tersebut menunjukkan nilai dari upaya menghindari sanksi ekspor terhadap Rusia mencapai sekitar 8 miliar euro atau sekitar Rp134,44 triliun (kurs Rp16.805) pada tahun 2022.
- Polisi Ungkap Status Kepemilikan Senjata di Rumah SYL
- Bocoran dari Elon Musk, X Segera Hadirkan Layanan Keuangan
- Bank Raya Cetak Laba Bersih Rp14,67 Miliar pada Kuartal III-2023, Turun 54 Persen
Sebagaimana disebutkan European Council, sanksi-sanksi yang diberlakukan Uni Eropa pada Rusia meliputi larangan bepergian dan pembekuan aset sejumlah entitas individu, larangan ekspor dan impor. Selain itu larangan terhadap penyediaan layanan jasa, larangan operator transportasi Rusia dan Belarusia memasuki Uni Eropa. Juga larangan maskapai penerbangan Rusia terbang melintasi wilayah udara Uni Eropa, larangan ekspor barang dan teknologi di industri penerbangan dan luar angkasa ke Rusia, dan lain sebagainya.
Pada 24 Februari 2022, Rusia memulai invasinya ke Ukraina dan negara-negara barat serta Ukraina mengatakan Rusia melakukan agresi yang tidak beralasan. Rusia sendiri menuduh negara-negara barat memanfaatkan Ukraina untuk mencoba melemahkan dan merusak keamanan Rusia sendiri.
Pada 25 Februari 2022, satu hari setelah Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina, Uni Eropa menerapkan sanksi dengan tujuan menyampaikan pesan yang tegas kepada Rusia tentang kemungkinan konsekuensi serius akibat tindakan perang tersebut.
Sejauh ini, Uni Eropa telah menerapkan 11 sanksi. Pejabat-pejabat Uni Eropa memperkirakan sanksi tersebut kemungkinan akan tetap berlaku selama beberapa tahun ke depan.