Rusia Minta NATO Andil Dalam Insiden Ledakan Nord Stream 2
- Rusia menyebut NATO harus turun tangan dalam insiden ledakan Nord Stream.
Dunia
MOSKOW- Rusia menyebut NATO harus turun tangan dalam insiden ledakan Nord Stream. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan bahwa NATO harus mengadakan pertemuan darurat untuk membahas fakta baru mengenai penyebab terjadinya ledakan pada September lalu.
Sebelumnya, sebuah laporan yang ditulis oleh jurnalis yang memenangi penghargaan Pulitzer 1970, Seymor Hers menyebut bahwa seorang narasumber anonim bersaksi bahwa seorang penyelam angkatan laut AS terlibat dalam insiden tersebut.
Menurut narasumber tersebut, sang penyelam menghancurkan jaringan pipa gas alam Rusia yang tersambung ke Eropa itu dengan bahan peledak atas perintah dari Presiden AS, Joe Biden.
"Ada lebih dari cukup fakta di sini. Ledakan pipa, adanya motif, bukti tidak langsung yang diperoleh wartawan. Jadi kapan KTT darurat NATO akan bertemu untuk meninjau kembali situasinya?," kata Zakharova via pesan Telegram sebagaimana dikutip TrenAsia.com dari Reuters Senin, 13 Februari 2023.
Atas laporan tersebut, Gedung Putih membantah bahwa pihaknya merupakan dalang di balik ledakan pipa Gas Nord Stream. AS bahkan mengatakan tuduhan tersebut sebagai isapan jempol belaka.
Merunut ke belakang, pada penyelidikan September lalu, Swedia dan Denmark, yang menjadi negara di mana pemilik zona ekonomi eksklusif dari ledakan telah menyimpulkan bahwa pipa-pipa itu diledakkan dengan sengaja.
Meski begitu, dua negara yang bersangkutan belum mengatakan siapa yang mungkin bertanggung jawab.
Amerika Serikat dan NATO menyebut insiden itu sebagai tindakan sabotase. Sedangkan Rusia menyalahkan Barat atas ledakan yang tidak dapat dijelaskan tersebut.
Sayangnya meski banjir tuduhan, tidak ada pihak yang memberikan bukti.