rusia.jpg
Dunia

Rusia Mulai Lakukan Serangan Balik ke Kursk

  • Laporan ini muncul pada hari ke-37 serangan mengejutkan Ukraina ke Kursk. Juga beberapa minggu sebelum batas akhir yang ditetapkan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk merebut kembali oblast tersebut.

Dunia

Amirudin Zuhri

JAKARTA- Rusia dilaporkan mulai melakukan serangan balik ke wilayah Kursk yang dikuasai Ukraina. Sementara laporan lain mengatakan Ukraina juga terus maju di beberapa titik.

Sejumlah video menunjukkan pergerakan maju kendaraan militer Rusia dalam jumlah besar. Pergerakan konvoi itu terjadi arah Snagosti. Pihak Rusia juga merilis video yang menunjukkan sejumlah pasukan Ukraina menyerah.

Laporan ini muncul pada hari ke-37 serangan mengejutkan Ukraina ke Kursk. Juga beberapa minggu sebelum batas akhir yang ditetapkan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk merebut kembali oblast tersebut. Seperti diketahui Putin memerintahkan sebelum 1 Oktober Kursk sudah harus kembali ke kontrol Rusia.

Saluran Telegram Rybar yang terkait dengan Kremlin melaporkan Angkatan Bersenjata Rusia melancarkan serangan balik di salah satu bagian garis depan. Mereka membebaskan dua permukiman dalam waktu kurang dari sehari. “Selain itu juga terlibat dalam pertempuran di sedikitnya dua permukiman lainnya,” tulis Rybar 11 September 2024. 

Sebagian unit Ukraina di bagian itu terancam dikepung di perbatasan distrik Glushkovsky dan Korenevsky. Rybar mengklaim saat ini komando Ukraina menghadapi pilihan. Yakni mentransfer cadangan dari arah lain untuk mempertahankan posisi di distrik Korenevsky,  atau menarik pasukan untuk menghindari pengepungan.

Di wilayah selatan, pesawat Rusia dikatakan memukul mundur pasukan Ukraina dari sebagian posisinya di Apanasivka dan sekitarnya. Namun Rybar belum bisa mengonfirmasi apakah daerah itu sudah bisa direbut sepenuhnya. Beberapa desa telah berada dalam zona abu-abu hingga menurut Rybar tidak mungkin untuk mengkonfirmasi informasi tentang pembebasannya.

Situasi di distrik Sudzha tidak berubah secara signifikan. Formasi Ukraina dilaporkan melakukan beberapa serangan di wilayah Cherkasskaya Konopelka, Kamyshevka, Maryevka, dan Borok. Tetapi Rybar mengklaim upaya itu  tidak berhasil.

Saluran Deeptstate Ukraina juga mengakui adanya serangan gencar Rusia. Pasukan Rusia memulai operasi penyerangan aktif dengan mengangkut kendaraan lapis baja terlebih dahulu melintasi Seim. Mereka kemudian melintasi sungai-sungai kecil.  Deepstate mengatakan situasi di sayap kiri Ukraina di Kurshchyna semakin memburuk. Serangan lain terjadi dari Korenovo (Korenevsky)  hingga Snagost.

Ukraina juga terus berusaha menghalangi datangnya bala bantuan Rusia. Salah satunya dengan mengincar setiap jembatan pontoon yang melintasi Sungai Seim. Sejumlah video menunjukkan bagaimana Ukraina menggunakan bom luncur JDAM untuk misi tersebut.  Rusia di bagian lain juga tidak segan-segan menggunakan bom luncur FAB yang sangat merusak di wilayah Kursk. 

Pertempuran Donetsk

Rusia juga terus berjuang keras untuk maju ke arah  Pokrovsk. Menurut peta DeepState terbaru , saat mereka berada sekitar 10 km di arah Timur Pokrovks. Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim pasukannya telah merebut kota Vodyane. Sekitar 25 mil di tenggara Pokrovsk. Mereka merilis video pengibaran bendera Rusia di wilayah tersebut.

Ukraina di sisi lain mengklaim telah merancang serangan balik di kota di Donetsk New York. Mereka setidaknya telah menghentikan sementara momentum pergerakan Rusia menuju Tortesk.

Pentagon juga terus mengikuti apa yang terjadi di wilayah ini. Juru Bicara Pentagon Mayor Jenderal Pat Ryder mengatakan wilayah mana pun yang direbut Rusia  akan memperluas wilayah pendudukan mereka. Dan ini tentu saja bukan hal yang baik.  Menurut Ryder Pokrovks berada di persimpangan strategis, khususnya dalam hal jalur komunikasi. “Jelas, penting bagi Ukraina untuk terus mempertahankannya.  Dan Kyiv berinvestasi besar-besaran untuk mencoba melakukan itu,” katanya dikutip Aljazeera.

Dia menambahkan pasukan Rusia berusaha bertempur untuk mencapai Pokrovks. Rusia memang belum sampai di sana. Dan Ryder menegaskan belum tentu Rusia akan segera merebut kota itu. Namun Rusia tidak akan berhenti. Karena mereka secara terbuka telah mengatakan menguasai seluruh Donbas sebagai sebuah tujuan yang telah ditetapkan.