Rusia Mulai Terima Rudal Balistik Iran
- Pejabat senior Iran mengatakan beberapa rudal dikirim ke Rusia dengan kapal melalui Laut Kaspia. Sementara yang lain diangkut dengan pesawat.
Dunia
MOSKOW- Rusia dilaporkan mulai menerima ratusan rudal balistik Iran. Jika benar pengiriman ini akan memperkuat persenjataan rudal balistik Rusia di tengah melemahnya sistem pertahanan udara Ukraina.
Reuters adalah pihak pertama yang melaporkan pengiriman baru Iran ke Rusia. Mengutip enam sumber termasuk pejabat Iran media itu melaporkan total sekitar 400 rudal balistik dikirim.
Namun Pejabat Amerika dan Ukraina yang tidak disebutkan namanya kepada Reuters Rabu 21 Februari 2024 mengatakan, mereka tidak memiliki informasi tentang apakah Rusia benar-benar telah menerima senjata itu dari Iran. Meskipun telah ada negosiasi aktif mengenai masalah tersebut. Sebelumnya Rusia juga mulai memperoleh tambahan rudal balistik jarak pendek dari Korea Utara. Senjata mulai digunakan pada akhir 2023 lalu.
- Prospek Saham TLKM, ISAT, dan EXCL di Tengah Tren Positif Industri Telekomunikasi
- IHSG Sesi I Turun Tipis, Saham ACES hingga EXCL Top Gainers LQ45
- Penetapan Awal Ramadan 2024 oleh NU, Pemerintah, dan Muhammadiyah
Seorang pejabat militer Iran yang tidak disebutkan namanya mengatakan setidaknya ada empat pengiriman rudal telah dilakukan. “Dengan akan lebih banyak lagi dalam beberapa minggu mendatang,” kata pejabat itu.
Pejabat senior Iran lainnya mengatakan beberapa rudal dikirim ke Rusia dengan kapal melalui Laut Kaspia. Sementara yang lain diangkut dengan pesawat.
Rudal-rudal yang dimaksud dilaporkan merupakan varian atau turunan dari keluarga Fateh-110. Laporan Reuters secara khusus menyebutkan Zolfaghar. Turunan yang ditingkatkan dari Fateh-110 dengan jangkauan lebih jauh. Militer Amerika menilai bahwa Fateh-110 memiliki jangkauan maksimum sekitar 300 kilometer. Sedangkan Zolfaghar dapat mencapai target hingga sekitar 700 kilometer.
Fateh-110 dan Zolfaghar keduanya mampu mengenai sasaran statis dengan tingkat presisi tinggi. Keduanya sebelumnya dilaporkan memang menjadi pusat negosiasi Rusia dengan Iran. Kedua rudal ini telah diproduksi massal selama bertahun-tahun di Iran dan pasokannya berlimpah.
Amerika Khawatir
Pada Januari 2024 lalu Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika John Kirby mengatakan mereka tidak percaya Iran telah mengirimkan rudal balistik jarak dekat ke Rusia. Namun dia mengakui Amerika khawatir terkait negosiasi Rusia untuk memperoleh senjata tersebut.
Iran telah memasok drone kamikaze dalam jumlah besar ke Rusia. Selain itu juga membantu pihak berwenang di negara tersebut dalam menyiapkan produksi dalam negeri untuk sistem tanpa awak ini. Pemerintah Rusia dilaporkan telah membayar drone tersebut setidaknya sebagian, dengan emas . Rezim di Teheran juga berupaya untuk memperoleh sistem senjata canggih Rusia. Termasuk pesawat tempur Su-35 Flanker-E sebagai bagian dari pertukaran barang.
Penambahan ratusan rudal balistik Iran bisa menjadi keuntungan bagi pasukan Rusia. Zolfaghar yang memiliki jangkauan lebih jauh, khususnya, akan memberi Rusia kapasitas baru untuk melakukan serangan rudal balistik melintasi Ukraina dari titik peluncuran di Rusia. Atau dari negara tetangga Belarus.
Hal ini juga akan memungkinkan mereka untuk menempatkan peluncur senjata-senjata tersebut lebih jauh dari garis depan sambil tetap dapat menargetkan sebagian besar wilayah Ukraina.
Pada saat yang sama, Ukraina mengalami penyusutan bantuan militer luar negeri. Khususnya dari Amerika Serikat . Hal ini pada gilirannya juga telah melemahkan sistem pertahanan udara negara tersebut. Dengan semua fakta tersebut, Ukraina sepertinya harus siap untuk menerima gebukan baru Rusia menggunakan rudal iran.