TTE.jpeg
Tekno

Rusia Nekad Kirim Tank Tua T-55 ke Perang Tanpa Peningkatan

  • Tank T-55 yang ditarik Rusia dari penyimpanan telah terdeteksi berada di wilayah pertempuran. Yang cukup mengherankan tank berusia 70 tahun itu terlihat tidak mendapatkan peningkatan.

Tekno

Amirudin Zuhri

MOSKOW-Tank T-55 yang ditarik Rusia dari penyimpanan telah terdeteksi berada di wilayah pertempuran. Yang cukup mengherankan tank berusia 70 tahun itu terlihat tidak mendapatkan peningkatan.

Sebuah foto yang muncul online baru-baru ini menunjukkan T-55  dilaporkan  di suatu tempat di  Zaporizhzhia Ukraina selatan. Tank di foto memiliki optik inframerah   sama dengan yang dimiliki T-55 pada akhir 1950-an.

Juga tidak tidak terlihat Rusia telah menambahkan lapis baja reaktif untuk memperkuat lapis baja baja tipis T-55 yang relatif tipis. Dengan kata lain T-55 yang muncul ini benar-benar teknologi tahun 1950-an. Dan sangat usang dibandingkan dengan tank tertua di inventaris Ukraina.

Mick Ryan pensiunan jenderal angkatan darat Australia dalam buletinnya menulis  Ukraina, dengan suntikan bantuan Barat, telah meningkatkan kualitas tank dan kendaraan lain mereka. Di satu sisi Rusia yang telah kehilangan  peralatan terbaik dalam jumlah besar harus beralih ke tank dan kendaraan lapis baja yang jauh lebih tua. Senjata  yang diambil dari gudang Perang Dingin. 

“Bagaimanapun ini akan berdampak di medan peran,” kata Ryan dikutip Forbes Minggu 16 April 2023.

Rusia mulai mengambil T-55 dari penyimpanan jangka panjang di Pangkalan Cadangan Tank ke-111 di Khabarovsk Rusia tenggara pada  Maret 2023.

Langkah yang mau tidak mau menunjukkan Rusia telah kehilangan banyak tank terbaiknya. Dalam 14 bulan sejak Rusia  menyerang Ukraina,  mereka telah kehilangan setidaknya 2.000 tank di Ukraina. Itu empat kali lebih banyak dari jumlah tank  Ukraina yang hilang.

T-55  pertama kali memasuki layanan dengan tentara Soviet pada tahun 1958. Tank ini  berasal dari generasi kendaraan lapis baja sebelum optik modern, autoloader, dan stabilisasi multi-sumbu untuk senjata utama. Mereka juga belum memiliki kontrol tembakan terkomputerisasi yang canggih.

T-55 tidak seperti T-72B3 atau T-90M ,  tidak membutuhkan banyak elektronik modern. Ini menjadikan mereka adalah satu-satunya tank yang dapat dipulihkan dengan cepat dan dalam jumlah besar.

Diperkirakan  sebanyak 300 T-55 dalam penyimpanan di Rusia yang dapat dipulihkan. Cukup untuk menebus kerugian tank Rusia selama dua atau tiga bulan di Ukraina.  Setidaknya sampai Rusia bisa meningkatkan produksi T-72B3 dan T-90M.

Sumber Kremlin kepada media Volya mengatakan  T-55 adalah penghemat sumber daya dan kesempatan untuk mengulur waktu.

Meski begitu, masuk akal untuk mengharapkan industri Rusia melakukan beberapa upaya untuk meng-upgrade T-55. Setidaknya menambahkan pembidik penembak siang-malam 1PN96MT-02  serta eksplosif reaktif armor. Ini penting  untuk memperkuat armor baja standar tank yang tebalnya hanya 200 milimeter pada titik paling tebal.

Tetapi foto T-55 di Zaporizhzhia dengan jelas menunjukkan lampu sorot inframerah L-2G pada tank. Sorotan dan target apa pun yang disinari memang akan bisa dilihat penglihatan inframerah aktif  T-55 hingga jarak beberapa ratus yard. Masalahnya lampu sorot juga terlihat oleh pasukan musuh dengan optik infra merah. 

T-55 tidak bisa bertarung di malam hari tanpa menunjukkan keberadaanya. Sebaliknya semua milik  bahkan T-55 eks-Slovenia Ukraina  telah diupgrade secara intensif. Mereka memiliki intensifikasi gambar pasif atau pembidik inframerah yang tidak memerlukan lampu sorot. Semua tank Ukraina dapat bertempur di malam hari tanpa menunjukkan diriinya.

Tidak ada peningkatan/Twitter

Rencana lain

Selalu ada kemungkinan tentara Rusia berencana  menggunakan T-55 sebagai artileri murni. Tidak  mengirimnya ke garis depan untuk terlibat dalam pertempuran langsung. Kremlin memperkirakan serangan balik Ukraina di Zaporizhzhia dan telah membangun benteng rumit untuk mempertahankannya. Beberapa T-55  dapat memperkuat benteng ini.

Namun sumber-sumber Rusia membantah bahwa ini adalah rencananya.  Dan perlu D-10T 100 milimeter T-55 tidak berfungsi baik pada jarak di luar beberapa mil. Meriam kaliber 54 memiliki kecepatan peluru 3.300 kaki per detik memang cukup bagus menurut standar Perang Dunia II. Tetapi tidak untuk saat ini.

Dan  D-10T hanya dapat dinaikkan setinggi 18 derajat. Itu rendah dibandingkan dengan howitzer yang dibuat khusus. 2S1  misalnya  bisa mendongak setinggi 70 derajat. Ketinggian yang rendah akan membatasi jangkauan D-10T saat menembak secara tidak langsung ke sasaran yang tidak terlihat.

Keterbatasan lainnya adalah bahwa amunisi D-10T, seperti semua amunisi tank modern merupakan gabungan dari  hulu ledak dan muatan dalam satu unit. Berbeda dengan  artileri, awak tank tidak dapat menambahkan kantong bubuk ke muatan untuk meningkatkan jangkauannya.

Secara teori memajukan T-55  ke perang tanpa peningkatan adalah aneh. Ini akan menempatkan kru tank pada risiko tinggi. Awak harus berlindung di tank yang tiga sampai empat kali lebih tua dari usianya.