logo
rudal rusia.jpg
Dunia

Rusia Sudah Tembakkan 9.627 Rudal ke Ukraina, Berapa yang Ditembak Jatuh?

  • Secara total 11.879 objek terkena serangan sepanjang periode tersebut. Mayoritas adalah adalah target sipil yakni 6.203 target dan objek militer 5.676.

Dunia

Amirudin Zuhri

KYIV-Ukraina seringkali mengklaim keberhasilan yang tinggi dalam menahan serangan rudal dan drone Rusia, tetapi data terakhir menunjukkan tingkat keberhasilan cukup rendah.

Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Jenderal Oleksandr Syrskyi mengungkapkan data menarik mengenai penggunaan senjata jarak jauh oleh Rusia. Data itu disampaikan Syrskyi dalam laporannya di kongres pemerintah daerah dan regional baru-baru ini.

Data yang dikutip Pravda Ukraina Rabu 21 Agustus 2024 menunjukkan, sejak invasi dimulai pada 24 Februari 2022, Rusia telah menggunakan 9.627 rudal untuk menyerang Ukraina. Selain itu juga melepaskan 13.997 drone. Secara total 11.879 objek terkena serangan sepanjang periode tersebut. Mayoritas adalah  adalah target sipil yakni 6.203 target dan objek militer 5.676.

Dari 9.627 rudal yang diluncurkan Rusia, 2.429 di antaranya berhasil dicegat Ukraina. Ini berarti tingkat keberhasilan sekitar 25 persen. Sedangkan untuk drone dari 13.997 sebanyak 9.272 dicegat. Tingkat keberhasilan sebesar 66 persen.

Dalam hal rudal, keberhasilan tertinggi Ukraina adalah melawan tiga jenis rudal jelajah yakni Kalibr, kh-555/101,  R-500, dan Iskander versi jelajah. Dalam laporannya Syrsky mengatakan sekitar 66 persen rudal tersebut berhasil dicegat.  Untuk tiga jenis rudal jelajah lain yakni  Kh-59, Kh-35, Kh-31 serta rudal serupa lainnya  tingkat keberhasilan hanya 22,02%. 

“Perbedaan intersepsi kedua jenis sasaran serupa ini karena riga rudal terakhir biasanya diluncurkan oleh musuh di fasilitas garis depan atau perbatasan. Wilayah di mana pertahanan udara Ukraina lemah. Laporan Syrsky tidak menyebut berapa total rudal jelajah yang diluncurkan Rusia,” kata Syrksy.

Dalam hal melawan rudal balistik, Ukraina jelas terlihat sangat kedodoran. Menurut Syirsky selama perang Rusia menggunakan total 1.368 rudal jenis ini. Mereka terdiri dari rudal Iskander, Tochka-U dan KN-23 yang diproduksi oleh Korea Utara. Dari jumlah itu hanya 4,53% yang berhasil dicegat. Itu berarti hanya sekitar 62 yang berhasil diintersep. Sisanya sekitar 1306 lolos.

Rudal sistem pertahanan udara S-300 dan S-400 yang dikonversi untuk serangan darat terbukti juga sulit dicegat Ukraina. Dari 3.008 yang ditembakan Rusia,  hanya sekitar 18 yang berhasil dicegat. Itu hanya sekitar 0,63%. Dengan rudal tersebut Rusia menghantam total 4.293 objek.  3.196 di antaranya sipil dan 1.097 objek militer.

Rudal Paling Sulit Dicegat

Rudal Rusia lain yang Ukraina hampir tidak mampu melawan adalah Kh-22 dan Kh-32 yang digunakan oleh bomber Tu-22M3. Sebanyak 362 ditembakkan Rusia dan 2 ditembak jatuh. Ini berarti tingkat keberhasilannya hanya 0,55%.  Ini menjadikan Kh-22 dan Kh-32 menjadi rudal paling sulit dicegat. Rusia juga menggunakan 211 rudal antikapal Onyx dan hanya 12 atau 5,69% yang berhasil dihadang.

“Ini sekaligus menunjukkan rudal tersebut menjadi ancaman besar bagi Ukraina,” tulis Pravda Ukraina.

Angka yang lumayan tinggi justru keberhasilan Ukraina melawan rudal hipersonik KH-47M2 Kinzhal. Rusia disebut menggunakan 111 rudal tersebut. Dari jumlah itu 28 dirontokkan. Artinya tingkat keberhasilannya adalah 25,23%.  

Rudal-rudal tersebut dikatakan menghantam 83 objek sipil dan 15 target militer.  Sedangkan rudal hipersonik Zirkon sejauh ini baru digunakan 6 kali dengan 2 atau 33 persennya dicegat.

Sedangkan untuk drone, laporan Syrski menggabungkan Shahed-136 dengan Lancet. Jumlah total dua drone ini adalah 13,315 . Tingkat keberhasilan pencegatan mereka adalah sekitar 66 persen. Dari jumlah itu 8,836. Ada juga 682 jenis kategori lain  yang digunakan. Dari jumlah itu 436 ditembak jatuh.