Rusia Tarik Tank Tercanggihnya dari Medan Perang
- Armata akan ditingkatkan berdasarkan hasil penggunaannya selama operasi khusus di Ukraina.
Tekno
MOSKOW- Rusia menarik tank tercanggih mereka T-14 dari pertempuran di Ukraina. Selanjutnya tank tersebut akan menjalani peningkatan.
T-14 dilaporkan mulai melakukan debut tempurnya pada April 2023 lalu. Namun selama empat bulan belum ada satupun video yang menunjukkan aksi dari tank generasi baru tersebut. Ini sangat berbeda dengan tank Rusia lain seperti T-72/T-80/ dan T-90.
Dan kini kantor Berita TASS Minggu 27 Agustus 2023 melaporkan tank tersebut telah ditarik mundur. Mengutip sumber industryipertahanan, kantor berita Rusia tersebut mengatakan Armata akan ditingkatkan berdasarkan hasil penggunaannya selama operasi khusus di Ukraina.
- Orang Tua Wajib Simak! Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Merencanakan Dana Pendidikan Anak
- Order Miliaran Live Shopping Selebritas Dinilai Perlu Diuji Validitasnya
- Cara Efektif Melunasi Utang, Pakai Metode Snowball
“Tank Armata beberapa kali digunakan di zona tempur di Ukraina. Berdasarkan hasil penggunaan dalam operasi khusus, kendaraan tersebut kini dalam tahap penyelesaian,” tulis media tersebut.
TASS sebelumnya melaporkan distrik militer Selatan Rusia menggunakan beberapa unit tank terbaru Rusia tersebut. Tujuan penggunaan Armata adalah untuk menguji dan mengamati bagaimana kinerja mesin tersebut dalam kondisi pertempuran nyata.
Tank T-14 yang dikembangkan Uralvagonzavod pertama kali didemonstrasikan pada parade Hari Kemenangan pada 9 Mei 2015. Pada tahun 2019, tank disebut lulus tes pendahuluan. Tank diklaim tidak memiliki analog di dunia.
Inovasi utamanya adalah menara tak berpenghuni. Awak Armata ditempatkan di kapsul lapis baja yang terisolasi di lambung tank. Di tempat ini mereka mengontrol senjata dari jarak jauh.
T-14 dilengkapi dengan sistem perlindungan aktif yang dapat menembak jatuh proyektil dan rudal yang terbang ke dalam kendaraan. Sistem modular memungkinkan mengganti senjata dan perlengkapan tank, tergantung pada misinya.
Kremlin awalnya merencanakan pengiriman 2.300 tank antara tahun 2015 hingga 2020. Namun pada bulan Desember 2021, konglomerat Rostec Rusia mengatakan produksi baru sekitar 40 tank. Tank juga dikatakan masih memerlukan pengujian lebih lanjut.