Rusia Terus Menghantam Saat Ukraina Berusaha Merebut Kembali Wilayah Selatan
- Rusia terus melakukan serangan mematikan di seluruh Ukraina, saat Kyiv meningkatkan upayanya untuk merebut kembali wilayah Kherson selatan yang diduduki.
Dunia
KYIV-Rusia terus melakukan serangan mematikan di seluruh Ukraina, saat Kyiv meningkatkan upayanya untuk merebut kembali wilayah Kherson selatan yang diduduki.
Lima orang tewas dan 26 terluka ketika rudal menghantam pusat kota Kropyvnytskyi. Sebuah sekolah penerbangan dihantam oleh dua rudal Rusia pada Selasa sekitar pukul 12:20 waktu setempat. Di Bakhmut yang terletak di wilayah Donetsk timur, setidaknya tiga orang tewas dan tiga lainnya terluka dalam serangan Rusia.
Terpisah 15 orang terluka ketika enam rudal Kalibr Rusia menghantam pangkalan militer di Liutizh, sekitar 10 km utara ibu kota Kyiv. Di tempat lain, satu orang tewas dan dua terluka seramgam Rusia di wilayah Dnipropetrovsk timur tengah Ukraina.
Serangan ini terjadi ketika Ukraina berusaha mengisolasi pasukan Rusia di selatan negara itu. Sebuah jembatan kunci menuju kota Kherson tidak lagi berfungsi setelah pasukan Ukraina menyerangnya dengan roket jarak jauh yang dipasok Amerika. Ini membuat Rusia tidak mungkin mengirim pasokan menggunakan Jembatan Antonivsky.
- Mendag Zulkifli Hasan: Pembelian CPO oleh China Bisa Dongkrak Harga TBS
- Ini Cara Memindahkan Chat WhatsApp dari Ponsel Android ke iPhone
- Agresivitas The Fed Diperkirakan Menurun, Rupiah Ditutup Menguat di Level Rp14.834 per USD
Kementerian pertahanan Inggris mengatakan Kherson yang diduduksi Rusia sejak dimulainya invasi pada 24 Februari kini hampir terputus dari wilayah pendudukan lainnya.
Namun, militer Ukraina mengatakan Moskow sekarang mengerahkan pasukannya dari Ukraina timur untuk mempertahankan Kherson. Kontrol atas Kherson penting bagi Rusia, karena menyediakan koridor darat ke Krimea.
Walikota kota Melitopol yang diduduki Rusia Ivan Fedorov melaporkan konvoi militer Rusia bergerak melalui daerah itu. “Dua atau tiga konvoi peralatan militer berjumlah lebih dari 100 unit dan terlihat melewati jalan-jalan Melitopol setiap hari. Mereka tampaknya menuju Krimea dan Kherson,” katanya dikutip dari Sky News. Konvoi itu termasuk tank, kendaraan tempur infanteri dan unit lapis baja lainnya.
Pasukan Rusia juga berhasil merebut pembangkit listrik terbesar kedua di Ukraina dan sedang melakukan pengiriman besar-besaran pasukan ke tiga wilayah di Ukraina selatan.
Rusia pada Rabu 27 Juli 2022 mengatakan mereka telah merebut pembangkit listrik tenaga batu bara Vuhlehirsk era Uni Soviet secara utuh. Ini menjadi keuntungan signifikan pertama Moskow dalam lebih dari tiga minggu terakhir.
Oleksiy Arestovych penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengkonfirmasi perebutan pembangkit listrik di wilayah Donetsk Ukraina timur tersebut. Tetapi dia mengatakan itu hanya keuntungan taktis kecil bagi Rusia.
Sedangkan pengiriman besar-besaran pasukan Rusia ke Ukraina selatan menurut Arestovych tampaknya merupakan peralihan ke pertahanan strategis. Ini dilakukan dengan mengirim pasukan ke wilayah Melitopol, Zaporizhzhia dan Kherson.
Serangan Kherson adalah kemajuan paling signifikan yang berhasil dilakukan pasukan Ukraina melawan serangan Rusia di selatan dan timur. Sekarang Ukraina tampaknya telah mengerahkan cukup kekuatan tempur untuk mendorong kembali sepanjang front selatan.
Pasukan Ukraina yang bergerak ke selatan sesuai dengan penilaian Institute for the Study of War baru-baru yang menyebut pasukan Rusia hanya dapat menyerang di sepanjang front yang berbeda di wilayah Donetsk di timur laut Kherson.
Saat serangan mengumpulkan momentum, pasukan Rusia menemukan jembatan di seberang Sungai Dnipro, yang mereka andalkan untuk memasok pasukan di Kherson, telah berulang kali diserang oleh artileri jarak jauh Ukraina. Setidaknya tiga dari jembatan itu telah rusak, termasuk jembatan Antonivsky sepanjang 1000 meter di dekat kota Kherson.
Jembatan itu sekarang tidak dapat digunakan. Ini membuat Angkatan Darat Rusia yang ditempatkan di sebelah barat Dnipro tanpa jembatan untuk memasok atau mundur.
Waspada terhadap ancaman pemutusan jalur pasokan mereka, pasukan Rusia mulai membangun jembatan ponton di samping salah satu bentang yang rusak. Mereka juga tampaknya mulai mengoperasikan kapal feri melintasi Sungai Dnipro di Kherson.
Memotong pasukan Rusia dari pasokan dengan sungai di belakang mereka bisa menjadi peluang signifikan bagi Ukraina. Rusia telah berjuang dengan penyeberangan sungai dalam perang ini, untuk sedikitnya. Apakah maju atau mundur, melintasi saluran air tanpa jembatan utuh adalah operasi yang sangat kompleks untuk tentara modern dengan alat berat.