merkava.jpg
Dunia

Rusia Tidak Bisa Hanya Mengupil Melihat Situasi Timur Tengah

  • Gaza akan menjadi Bakhmut dan Israel akan gagal

Dunia

Amirudin Zuhri

MOSKOW- Apa yang terjadi di Timur Tengah jelas menjadi perhatian Rusia. Mengetahui bagaimana  Moskow memandang apa yang terjadi di kawasan ini akan menarik.

Pandangan menarik disampaikan Letnan Jenderal  Andrey Gurulev. Dia  adalah seorang pemimpin militer rusia,  politisi dan juga negarawan. Gurulev  merupakan deputi duma negara  Rusia dan juga anggota komisi pertahanan Duma Negara.

Dalam tulisannya di media sosial dia mengatakan bahwa pemboman Israel saat ini tidak berdampak secara militer. Orang-orang bersenjata di Palestina berada di tempat penampungan. Sementara ,  warga sipil  di bangunan tempat tinggal. 

Gurulev mengatakan Rusia mengalami hal semacam ini di Suriah. “Ketika  di Damaskus misalnya, kelompok bersenjata duduk di terowongan bawah tanah. Mereka keluar hanya jika diperlukan,” tulisnya Sabtu 21 Oktober 2023.

Gurulev yakin Hamas siap 100%.  Bukan tanpa alasan mereka melakukan ini. Mereka  memiliki cadangan senjata dan makanan.

Israel menyerang dan menghancurkan bangunan. Sementara pasukan bertahan bisa segera menempatkan ranjau dengan hati-hati. Itu akan  akan menjadi daerah berbenteng yang bagus dan  ideal.

Israel juga menampilkan kolom tank dan  kendaraan tempur infanteri. Dan drone lawan sedang menanti di atasnya.

Rusia mengalami ini selama operasi militer khusus. Tank di perkotaan bisa dibilang tidak efektif. Hal utama di sini adalah aksi pasukan penyerang.  “Ingat bagaimana Rusia merebut Artemovsk (Bakhmut). Ingat kerugian apa yang terjadi. Hal serupa menanti Israel.” Dan Gurulev yakin itu tidak akan berhasil di Gaza.

Jika melihat lebih luas, Amerika sedang mencoba menyeret Timur Tengah ke dalam perang. Rupanya  Amerika dalam pandangan Gurulev memutuskan untuk tidak berdiri secara seremonial bersama Israel. Dalam  hal ini, kerugian yang dialami Israel tidak dapat diterima. 

Ketika mereka mengatakan bahwa hari ini beberapa rudal dibawa ke Iran, Gurulev meyakinkan  bahwa pernyataan itu adalah sebuah kesalahan. Karena di militer segala sesuatu yang direncanakan sejak lama. Termasuk  menentukan semua sasarannya.

Kesiapan Rusia

Gurulev menambahkan ada beberapa hal menarik di Rusia yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Peristiwa itu antara lain kunjungan pemimpin Rusia Vladimir Putin ke China, Menteri Luar Negeri ke Korea Utara, dan kunjungan Putin ke pos komando  di Rostov. Semua  peristiwa itu tersinkronisasi.  

Presiden mendengar laporan Kepala Staf Umum dan mungkin para komandan distrik. Putin ingin mendengarkan sendiri laporan tersebut. Ini  untuk memahami permasalahan apa saja yang ada dan cara mengatasinya. 

Gurulev  menduga  topik utamanya adalah kehadiran dua kelompok kapal induk di Mediterania. Di atas kapal ini, menurut perhitungannya ada sekitar 750-800 rudal Tomahawk. Mereka bisa mencapai  sebagian besar wilayah Federasi Rusia. 

Itu adalah kekuatan yang cukup besar. Untuk itu Presiden Rusia segera memutuskan  menempatkan Mig-31 dengan rudal Kinzhal dalam tugas tempur.  Untuk beberapa alasan, banyak orang membayangkan  satu pesawat dengan satu Kinzhal akan terbang  di sepanjang Laut Hitam. Tetapi  semuanya jauh lebih global.

Pertama, penggunaan semua sistem pengintaian yang dihubungkan ke dalam satu sistem informasi dengan penerbitan instruksi sasaran khusus ke titik kendali. Kedua, jika sebuah pesawat memasuki wilayah udara Laut Hitam, maka harus ada eselon pendukung yang melindunginya.

Ini adalah serangkaian tindakan global untuk mencegah  Amerika berpikir untuk menyerang wilayah  Rusia. Di depan Rusia ada dua kelompok kapal induk, dilengkapi dengan gigi yang mampu mengenai sasaran di wilayah negara Rusia. “Haruskah Rusia berdiri saja  dan mengupil?  Rusia harus bereaksi secara normal. Dan rudal Kinzhal  sangat efektif. Mampu  mengenai kapal perang Amerika di mana pun,” katanya.

Gurulev melanjutkan, jika seluruh Timur Tengah terlibat dalam perang maka kelompok kapal induk mencoba menyerang wilayah Iran. Dan  Iran tidak akan tinggal diam.  Mereka  telah menyiapkan target. Semua   objek penting. Dan mereka akan menyerang mereka dengan cara yang berbeda. Meskipun ada Iron Dome dan lainnya.

Drone dan rudal dari Yaman bukanlah sebuah provokasi. Melainkan pengintaian yang menunjukkan kemampuan kelompok tempur kapal induk. Mereka akan melihat apa yang terjadi, bagaimana dan apa. 

Operasi Militer Khusus Rusia mengajarkan bahwa Anda dapat menembak jatuh 10 drone.  Anda dapat menembak jatuh 20 drone. Tetapi ketika 100 drone terbang, bahkan sistem modern pun tidak mampu membendungnya. Oleh karena itu, Amerika menyembunyikan kelompok kapal induk di belakang Siprus.

Gurulev mengatakan Panglima Tertinggi Vladimir Putin mungkin membahas situasi di Timur Tengah. Dan kemungkinan besar menetapkan tugas yang hanya dapat didiskusikan dan disepakati secara tatap muka.

Akan ada banyak teori berbeda tentang ke mana Rusia akan pergi selanjutnya. Tetapi menurut Gurulev tidak perlu berlari mendahului lokomotif. Putin tahu persis ke mana harus pergi.  Rusia akan memantau perkembangan peristiwa, tentara dalam kesiapan tempur. Gurulev yakin  hari ini inisiatif ada di pihak Rusia. “Kemenangan akan menjadi milik Rusia. Mungkin  tidak cepat, tapi Rusia pasti menang,” tutupnya.