Rusia Tumpuk Kekuatan Sangat Besar, Ukraina Cemas
- Kekuatan Rusia disebut terdiri lebih dari 100.000 personel, lebih dari 900 tank, lebih dari 555 sistem artileri, dan 370 senjata mandiri
Dunia
KYIV-Rusia dikabarkan melakukan gerakan pasukan esar-besaran ke arah Oblast Kharkiv. Sesuatu yang membuat pimpinan militer Ukraina khawatir.
Juru bicara Kelompok Timur Angkatan Bersenjata Ukraina Serhii Cherevatyi melalui akun Telegramnya Senin 17 Juli 2023 mengatakan, di arah Lyman dan Kupiansk Rusia musuh telah menempatkan kekuatan yang sangat kuat. Kupiansk terletak sekitar 60 mil tenggara kota Kharkiv dan 50 mil utara Lyman di Oblast Donetsk
“Kekuatan Rusia disebut terdiri lebih dari 100.000 personel, lebih dari 900 tank, lebih dari 555 sistem artileri, dan 370 senjata mandiri,” katanya.
Kekuatan ini sangat besar. Sebagai perbandingan, Cherevatyi mencatat jumlah terbesar pasukan Soviet di Afghanistan adalah 120.000. Namun sejauh ini belum ada bukti visual dari kekuatan besar Rusia yang diklaim Ukraina tersebut.
- Jembatan Crimea Meledak Kedua Kalinya
- Sempat Ditolak Warga, Begini Progres PSN di Jawa Tengah
- Keren! MV Seven Jungkook BTS Raih Jumlah Views 24 Jam Tertinggi Kedua dari Semua MV Solo K-Pop Pria
Rusia disebut memusatkan segalanya untuk menerobos pertahanan Ukraina. Chervaty mengatakan pasukan Ukraina dalam posisi bertahan. Mereka tidak membiarkan Rusia akhirnya mengambil inisiatif. Itu sebabnya Ukraina menyerang mereka terus-menerus.
Sementara itu Komandan Angkatan Darat Angkatan Bersenjata Ukraina, Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi mengatakan situasi operasional di arah Timur tetap sulit.
Dia mengatakan untuk menghentikan tindakan ofensif pasukan Ukraina di wilayah Bakhmut, Rusia secara aktif memindahkan pasukan dan sarana tambahan ke arah ini. Termasuk beberapa pasukan lintas udara.
“Pasukan Rusia melakukan ofensif ke arah Kupiansk. Tujuan mereka untuk menghancurkan pasukan Ukraina di daerah tersebut, dan kemudian melanjutkan serangan di kedalaman formasi pertempuran kita,” katanya.
Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Maliar menambahkan Rusia disebut sedang mencari titik lemah dari pertahanan Ukraina. Mereka secara aktif melakukan serangan di wilayah pemukiman Masyutivka dan Novoselivske. Tujuannya untuk mendorong unit Ukraina melewati garis penghalang Sungai Oskil.
“Rusia memiliki dua tugas. Yakni merebut kembali wilayah yang hilang, dan memaksa Ukraina untuk mentransfer pasukan cadangan ke sana dari arah lain.” Dia menegaskan situasinya rumit dengan pertempuran panas sedang terjadi sekarang. Pasukan Ukraina bertahan dan melakukan perlawanan yang kuat.
Namun Maliar menambahkan Ukraina membuat kemajuan di tempat lain. Termasuk di sisi selatan di sekitar Bakhmut. Di area ini mana pasukan Kyiv telah membebaskan lebih dari 31 kilometer persegi sejak serangan balasan dimulai lebih dari sebulan lalu.
Secara keseluruhan, Ukraina telah membebaskan lebih dari 210 kilometer persegi dalam serangan balasannya. Termasuk sekitar 18 kilometer persegi di selatan dan timur minggu ini.
Kemajuan seperti inilah yang ingin dihentikan oleh Rusia. Mereka mencoba memaksa Ukraina untuk menyeimbangkan kembali sumber dayanya. Itu juga akan digunakan untuk menguras pasukan cadangan Ukraina yang mereka simpan untuk dorongan yang lebih besar.
Di bagian lain Rusia juga mengatakan mereka menimbulkan kerugian besar di Ukraina di beberapa sumbu. Di sekitar Kupiansk akibat dari aksi aktif oleh penerbangan, artileri, dan sistem penyembur api berat, unit Ukraina diserang di dekat Novosyolovskoye dan Stelmakhovka di Oblast Luhansk. Juga di Sinkovka dan Ivanovka Oblast Kharkiv.
Serangan udara
Di bagian lain Rusia pada Selasa dini hari melakukan serangan udara besar-besaran ke sejumlah wilayah Ukraina. Serangan dilakukan sekitar 24 jam setelah serangan di Jembatan Kerch yang menghubungkan Semenanjung Krimea dengan daratan Rusia.
Sejumlah laporan menyebutkan mendengar sirene serangan udara meraung sekitar pukul 2 dini hari waktu setempat di wilayah Odessa. Juga terlihat pertahanan udara beroperasi di seluruh kota, diikuti oleh empat ledakan besar. Selanjutnya, terdengar empat ledakan tambahan dan serangkaian tembakan anti-pesawat di sekitar pelabuhan.
- Menilik Komitmen ESG Adhi Karya Sembari Bangun Infrastruktur Dalam Negeri
- Xi Jinping Ingin China dan Rusia Pimpin Reformasi Tata Kelola Global
- 2021-2022, Pemodal Asal Taiwan Terus Pangkas Saham Mayapada Seiring Kinerja yang Menurun
Serhiy Bratchuk, juru bicara administrasi militer Odesa, mengatakan pertahanan udara Ukraina menangkis serangan udara Rusia. Sedagkan Oleh Kiper, kepala administrasi militer wilayah Odesa, mengatakan dalam serangan kali ini Rusia menggunakan drone. Tetapi juga ada ancaman serangan rudal. Beberapa gelombang serangan diperkirakan akan terjadi. Dia mendesak warga untuk tinggal di tempat penampungan sampai sirene serangan udara berakhir. Sekitar pukul 04.16 waktu setempat, dia memposting bahwa peringatan udara untuk wilayah Odesa telah berakhir.
Serangan ke Jembatan Kerch
Seperti diketahui sehari sebelumnya jembatan Kerch mengalami kerusakan. Otoritas Rusia secara resmi mengakui kerusakan akibat serangan pihak Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin menggambarkan serangan itu sebagai serangan teroris dan berjanji Moskow akan menanggapinya.
Sejumlah media melaporkan serangan menggunakan kapal permukaan tanpa awak (USV). Jika benar ini akan menandai peningkatan terbaru dalam penggunaan USV di Ukraina.
Menurut sumber SBU, serangan malam hari di Jembatan Selat Kerch adalah operasi khusus yang dilakukan oleh SBU dan Angkatan Laut Ukraina. Kapal permukaan tak berawak digunakan untuk menyerang jembatan. Sumber itu mengakui sulit untuk sampai ke jembatan, tetapi akhirnya berhasil.
Kementerian Luar Negeri mengutuk keras serangan di Jembatan Krimea yang merupakan fasilitas sipil. Rusia berharap komunitas internasional dan lembaga multilateral terkait akan turun tangan dan memberikan penilaian yang tepat atas kejahatan lain yang dilakukan oleh otoritas Ukraina.
Moskow menegaskan kerusakan Jembatan Krimea akan segera diperbaiki. Dan semua upaya untuk mengganggu jalur transportasi ke semenanjung dan merobek Krimea dari seluruh Rusia selalu sia-sia.
Gubernur pendudukan Oblast Kherson, Volodymyr Saldo mengatakan kerusakan pada struktur Jembatan Krimea bersifat sekunder.