3966--t-80bvmvkuzmincc-by-nc-nd.jpg
Tekno

Rusia Yakin Tank T-80 Mereka Bisa Hancurkan Leopard 2 dan Abrams

  • Tank Leopard 2 dan M1 Abrams sedang bersiap untuk masuk medan laga Ukraina. Dan Rusia yakin Tank T-80 milik mereka akan mampu menghancurkan dua tank terbaik NATO tersebut.

Tekno

Amirudin Zuhri

MOSKOW- Tank Leopard 2 dan M1 Abrams sedang bersiap untuk masuk medan laga Ukraina. Dan Rusia yakin Tank T-80 milik mereka akan mampu menghancurkan dua tank terbaik NATO tersebut.

Baru-baru ini seorang kru tank Rusia bersumpah dengan kemampuan T-80. Kru tersebut adalah Komandan unit tank dengan panggilan "Artsakh" dan baru-baru ini dianugerahi medali "Untuk Keberanian". Dia mengatakan kepada RIA Novosti Kamis 2 Februari 2023 bahwa T-80 tampil sangat baik dalam ofensif.

Tank disebut bisa dinyalakan dengan cepat, memanas selama dua atau tiga menit, dan ketika menyerang praktis tidak terdengar. “Ketika sudah sangat dekat hingga 100-200 meter, barulah musuh dapat mendengarnya. Tetapi dalam jarak itu posisi musuh sudah akan sangat sulit untuk menghindar,” katanya. Kesenyapan tank disebabkan karena dia menggunakan mesin turbin gas.

Dengan mesin turbin gas T-80 bisa melaju dengan kecepatan tertinggi 70 kilometer per jam. Sementara rasio daya dan berat efisien yakni 25,8 tenaga kuda per ton.

Perlu dicatat bahwa sementara tank diesel lain dapat memakan waktu hingga 45 menit untuk dinyalakan pada suhu -30 derajat. Sementara tank turbin gas seperti T-80 memungkinkan untuk dinyalakan dalam beberapa menit.

Fakta tank ini berfungsi baik dalam berbagai kondisi adalah salah satu alasan utama mengapa T-80 ini begitu populer di Rusia selama hampir dua setengah dekade dan masih digunakan sampai sekarang.

Karena mesin turbin mereka yang lebih baik dibandingkan dengan T-72 dan bahkan T-90, T-80 dikatakan memiliki kinerja yang jauh lebih baik di suhu di bawah  derajat. Tank-tank tersebut memiliki rasio bobot dan daya sangat tinggi. Ini menjadikannya salah satu tank paling bermanuver yang pernah dibuat oleh Uni Soviet.

Setelah disintegrasi Uni Soviet, semua peralatan militer mutakhirnya diwarisi oleh negara-negara yang menjadi republik merdeka. Salah satu sistem tersebut adalah Tank Tempur Utama T-80.

Meski Ukraina, Belarusia, dan Kazakhstan mewarisi beberapa tank ini, Rusia tetap menjadi pemilik mayoritas. Rusia telah menerjunkan beberapa T-80 bersama tank era Soviet lainnya, untuk menembus pertahanan Ukraina yang kuat.

Meski tank Barat dianggap lebih maju daripada T-80 Rusia, sebuah video baru-baru ini di internet menunjukkan tank Rusia mungkin lebih baik di salju daripada Abram Amerika.

Sejarah T-80

Tank tempur utama T-80 merupakan pengembangan lebih lanjut dari T-64 yang memiliki sejumlah kelemahan signifikan.  Tank ini juga merupakan alternatif yang lebih mumpuni dari T-72. 

Fitur paling signifikan dari T-80 dibandingkan T-72 adalah mesin turbin gasnya dan kemampuan untuk menembakkan rudal anti-tank kobra. Tetapi kemampuan ini dimiliki pada varian T-80B dan yang lebih baru). Rudal ditembakkan dengan cara yang sama seperti peluru biasa. 

T-80 diadopsi oleh Tentara Soviet pada tahun 1976. Namun versi aslinya tidak dibuat dalam jumlah besar. Dengan diperkenalkannya T-80, Uni Soviet mengoperasikan 3 tank tempur utama yang berbeda yakni T-64, T-72 dan T-80. 

Semua tank ini memiliki desain yang mirip dan kemampuan yang sangat mirip, meskipun T-80 adalah yang paling mumpuni. Namun komponen utama dari 3 tank ini tidak dapat dipertukarkan. Itu menjadikan upaya mendukung ketiga jenis tank yang berbeda menjadi tugas menantang.

Sebelum perang Rusia diperkirakan mengoperasikan total 4.500 tank tempur utama T-80 dari semua varian. Karena perawatan yang mahal, sebagian besar tank masuk dalam cadangan. Beberapa sumber resmi bahkan melaporkan seri T-80 akan dihapus dari layanan aktif pada tahun 2015. Namun Kementerian Pertahanan Rusia mengambil langkah sebaliknya dengan menandatangani kontrak untuk perbaikan dan peningkatan tank agar tetap dalam layanan operasional. 

T-80 memiliki lapis baja komposit di lambung depan.   Tank ini dipersenjatai dengan meriam smoothbore 125 mm yang sepenuhnya stabil dan dilengkapi dengan autoloader. Pemuat otomatis ini mirip dengan T-64 tetapi berbeda dari T-72.  Persenjataan sekunder terdiri dari senapan mesin koaksial 7,62 mm dan senapan mesin anti-pesawat 12,7 mm. T-80 memiliki tiga awak, termasuk komandan, penembak dan pengemudi.

T-80B versi pengmbangan pertama diproduksi dalam jumlah besar dan mulai beroperasi pada 1978. Varian lain adalah T-80BK yang merupakan versi komando dari T-80B. Produksi T-80BK dimulai pada tahun 1984 dan berhenti pada tahun 1990. Sebanyak 256 tank jenis ini dibangun.

Lalu ada T-80BV. Ini adalah T-80B yang dilengkapi dengan ERA Kontakt-1 untuk tingkat perlindungan yang lebih tinggi. Pada tahun 2011 total 66 tank T-80BV Belarusia yang diperbarui dijual ke Yaman dan menyaksikan pertempuran. Juga ada T-80BVK, versi komando dari T-80BV dengan peralatan komunikasi tambahan.

Sementara  T-80U adalah varian yang lebih baik dan lebih terlindungi. Versi ini dilengkapi dengan ERA Kontakt-5 baru.   Tank yang diproduksi pada awal 1990-an dan dilengkapi dengan mesin turbin yang lebih bertenaga. Tank ini diadopsi oleh Tentara Soviet pada tahun 1985 dan diproduksi hingga tahun 1992.

Soviet juga menciptakan varian dengan mesin disel yang dikenal sebagai T-80UD. Tank ini diperkenalkan pada tahun 1985 dan diadopsi Angkatan Darat Soviet pada tahun 1987. Direncanakan untuk menjadi tank utama Angkatan Darat Soviet, produksinya justru berhenti pada tahun 1991 dengan runtuhnya negara itu. Tank-tank ini saat ini beroperasi dengan Rusia dan Ukraina. Sejumlah T-80UD Ukraina diekspor ke Pakistan pada akhir 1990-an.

 Varian terakhir dikenal sebagai   T-80BVM  yang dilengkapi dengan ERA Relikt dan beberapa peningkatan lainnya. Versi yang ditingkatkan ini pertama kali diungkapkan kepada publik pada tahun 2017.

Tetapi menurut laporan terbaru media Rusia, sanksi Barat telah mencegah Rusia mengganti tank T-72 dan T-80 yang sudah usang. Optik yang dipasang pada T-80 diduga lebih kuno dan kualitasnya lebih buruk. Implementasi perlindungan dinamis juga memiliki masalah.

Karena itu karena kedua belah pihak telah bersiap untuk kemungkinan serangan musim semi guna mencapai terobosan, T-80 kemungkinan akan melihat lebih banyak aksi di medan perang.