Industri

Rute Menguntungkan, Garuda Indonesia Malah Dilarang Mendarat di Hong Kong

  • Emiten pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mendapat larangan mendarat di wilayah Hong Kong. Kebijakan ini diberlakukan usai Garuda Indonesia kecolongan menerbangan tujuh penumpang yang positif COVID-19.

Industri
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA – Emiten pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mendapat larangan mendarat di wilayah Hong Kong. Kebijakan ini diberlakukan usai Garuda Indonesia kecolongan menerbangan tujuh penumpang yang positif COVID-19.

Menurut keterangan otoritas setempat, enam dari tujuh penumpang yang positif COVID-19 merupakan warga negara Indonesia (WNI). Sementara satu penumpang lain, yakni pria berusia 51 tahun tercatat tidak memiliki keterangan serta riwayat perjalanan yang jelas.

Larangan ini berlaku hingga Senin, 5 Juli 2021. Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengkonfirmasi kabar larangan tersebut.

“Kami dilarang membawa penumpang ke wilayah itu (Hong Kong),” kata Irfan kepada Trenasia,com, Rabu, 23 Juni 2021.

Padahal, Hong Kong jadi salah satu rute penerbangan internasional bagi Garuda Indonesia. Selain Hong Kong, rute penerbangan lain yang dikatakan Irfan masih menguntungkan adalah tujuan Bangkok dan China.

Keuntungan dari tiga rute itu tidak lepas dari tingginya permintaan sewa atau charter armada Garuda Indonesia. Meski begitu, belum ada rute penerbangan internasional yang pulih seutuhnya bila ditinjau dari catatan penerbangan biasa (non-charter).

“Tiga rute ini masih kami pertahankan,” ujar Irfan.

Di sisi lain, Garuda Indonesia menutup rute penerbangan internasional yang merugikan perseroan.  Irfan  mengungkap rute penerbangan yang telah resmi ditutup adalah Jakarta-Osaka. Penutupan juga bakal dilakukan untuk rute Jakarta-Perth, Jakarta-Melbourne pada Juli 2021.

Sementara itu, ute internasional yang tengah dipantau perseroan antara lain Jakarta-Amsterdam, Jakarta-Kuala Lumpur, hingga Jakarta-Seoul. Tiga rute itu masih dalam pengkajian untuk melihat prospek jangka panjang bisnis penerbangan internasional Garuda Indonesia. (RCS)