Saat Klakson KRL Gantikan Suara Ayam Jago di Pondok Rajeg
- Harga properti di pinggiran Jakarta kembali menggeliat setelah KCI mengadakan peningkatan kualitas KRL, mulai dari ketepatan waktu hingga kenyamanan menjadi poin utama. Salah satunya hunian dekat Stasiun Pondok Rajeg, Kabupaten Bogor, yang akhirnya kembali bisa beroperasi untuk perjalanan Commuter Line.
Rumah & Keluarga
BOGOR - Suara klakson Kereta Rel Listrik (KRL) seakan menjadi alarm pagi bagi sebagian masyarakat sekitar yang memilih tinggal dekat stasiun. Pasalnya, KRL menjadi moda transportasi pilihan masyarakat menuju tempat aktivitas atau bekerja.
Lokasi itu dinilai lebih efisien dan terhindar dari kemacetan. Namun tak jarang harga yang tinggi juga turut menghantui hunian dekat dengan stasiun. Flash Report Rumah123 edisi Mei 2024 menunjukkan harga rumah di Indonesia naik tipis 0,5% pada April 2024 dibandingkan dengan April 2023.
Dari 13 kota dalam indeks, sembilan kota mengalami kenaikan harga rumah, dengan pertumbuhan tertinggi di Denpasar yang mencapai 17% dan Bogor sebesar 7,4%. Kota Bogor menonjol dengan pertumbuhan harga rumah yang mengungguli kota-kota besar lainnya di kawasan Jabodetabek dan Pulau Jawa. Misalnya, harga rumah Depok hanya mengalami kenaikan 2%, Tangerang 2%, dan Jakarta 1%.
- IHSG Hari Ini 04 November 2024 Ditutup Melemah 25,75 Poin
- LQ45 Hari Ini 04 November 2024 Naik Tipis, Adaro Paling Kuat
- Mengapa AirAsia Indonesia (CMPP) Masih Bergelut dengan Ekuitas Negatif?
Harga properti di pinggiran Jakarta kembali menggeliat setelah KCI mengadakan peningkatan kualitas KRL, mulai dari ketepatan waktu hingga kenyamanan menjadi poin utama. Salah satunya hunian dekat Stasiun Pondok Rajeg, Kabupaten Bogor, yang akhirnya kembali bisa beroperasi untuk perjalanan Commuter Line.
Arfan (32) seorang pegawai negeri sipil (PNS) di salah satu kementerian mengakui akses stasiun KRL menjadi salah satu pertimbangannya untuk mengambil sebuah hunian. Ia menceritakan jarak rumahnya ke stasiun Pondok Rajeg hanya sekitar 1,7 km atau hanya memerlukan lima menit berkendara menggunakan sepeda motor.
"Meski rumah di pinggiran Jakarta, kedekatan dengan stasiun menjadi pilihan saya agar tidak dua kali memikirkan ongkos ke kantor, "katanya saat ditemui TrenAsia.com, Senin, 4 November 2024. Selain itu, Bogor dianggapnya masih memiliki beberapa kawasan yang asri dan sejuk.
Dari segi harga, rumah di pinggir stasiun lebih terjangkau ketimbang rumah komersial di kawasan sekitar. Perumahan Cempaka Residence Cibinong menjadi pilihannya dan keluarga untuk ditinggali. Dengan luas tanah 100 m2 dengan tipe 45, Arfan membeli rumah tersebut di harga Rp485 juta di tahun 2017 akhir dengan skema KPR.
Pria 32 tahun ini menceritakan lokasi sangat strategis tak hanya dekat stasiun Pondok Rajeg, tapi juga Terminal Cibinong serta Stasiun Cibinong yang dapat ditempuh 15 menit. Selain itu, ada Terminal Depok yang dapat ditempuh 20 menit, Stasiun Depok 15 menit, mall 15 menit, pusat pemerintahan 10 menit serta Pintu toll Cibinong 15 menit.
Meski memiliki sederet keunggulan, hunian dekat stasiun juga sejumlah memiliki kekurangan. Pertama, ia harus terbiasa dengan suara bising klakson KRL dari pagi hingga malam hari. Klakson KRL ini seolah menggantikan suara nyaring ayam jago yang biasanya membangunkan orang di pagi hari.
Maklum saja, jam operasional KRL di Stasiun Pondok Rajeg adalah pukul 04.00 WIB–24.00 WIB setiap harinya. Jika sedang sensitif terhadap kebisingan atau menyukai ketenangan di lingkungan tempat tinggal, Arfan tak menyarankan untuk tinggal di dekat stasiun kereta.
Guncangan Kereta
Kedua getaran dan guncangan kereta yang melintas terkadang bisa dirasakan rumah-rumah di sekitarnya. Meskipun tidak berbahaya, getaran ini bisa mengganggu beberapa orang, terutama jika getaran tersebut sering terjadi sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Selain itu, Arfan yang bekerja di daerah Jakarta Pusat memerlukan usaha lebih untuk berangkat ke kantor dengan jarak tempuh 38 km itu. Dirinya mengaku harus berangkat pukul 06.00 WIB setiap harinya agar sampai kantor sebelum pukul 08.00 WIB.
Lain halnya Rizky (27). Perempuan dari generasi Z ini memilih tinggal di daerah yang dekat dengan KRL hingga MRT. Hal ini dianggap Rizki lebih fleksibel dan tidak ribet. Lokasi strategis menjadi faktor pertamanya memilih hunian yang dekat dengan fasilitas umum, seperti pusat perbelanjaan, rumah sakit, dan transportasi umum.
Ia juga mempertimbangkan kedekatan dengan tempat kerja. "Saya tidak mau menghabiskan waktu untuk lama-lama di transportasi umum. Sehingga lebih baik mencari hunian yang dekat dengan kantor," katanya.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Perumahan Dekat Stasiun Kereta di Jabodetabek
Selain lokasi yang strategis, faktor keamanan yang kondusif dan rawan daerah kriminalitas turut menjadi pertimbangannya sebagai karyawan swasta ini. Sebelum memutuskan tinggal di area Jakarta Pusat ini, ia memikirkan opsi mengontrak dengan pertimbangan adanya mutasi kerja dan biaya yang lebih murah.
Namun iming-iming lokasi strategis dan dekat dengan ragam kemudahan transportasi umum membuatnya nekat memilih rumah tapak meski harus merogoh kocek lebih dalam. Dengan tipe 58, Rizki membeli rumah tersebut di harga Rp1 miliar di tahun 2023.
Harga itu cukup mahal mengingat rumah yang dia beli adalah rumah second, bukan rumah baru. Meski demikian, kemudahan mengakses transportasi umum membuat Rizky tak ragu menjatuhkan pilihan hunian di dekat stasiun kereta.