Saat New Normal, MRT Minta Jam Kerja Kantor Lebih Fleksibel
PT MRT Jakarta (Perseroda) menyiapkan dan mengenalkan kampanye #JAKARTABANGKIT untuk menghadapi situasi kenormalan baru. Kampanye ini mendorong penerapan budaya bersih, aman, nyaman, green, kolaborasi, inovasi, dan tata kelola yang baik. Direktur Utama PT MRT William Sabandar mengatakan, dalam kampanye itu diterapkan beberapa protokol. Budaya bersih berarti membersihkan transportasi publik, misalnya kereta, sebanyak tiga kali sehari dan menyiapkan […]
Nasional & Dunia
PT MRT Jakarta (Perseroda) menyiapkan dan mengenalkan kampanye #JAKARTABANGKIT untuk menghadapi situasi kenormalan baru. Kampanye ini mendorong penerapan budaya bersih, aman, nyaman, green, kolaborasi, inovasi, dan tata kelola yang baik.
Direktur Utama PT MRT William Sabandar mengatakan, dalam kampanye itu diterapkan beberapa protokol. Budaya bersih berarti membersihkan transportasi publik, misalnya kereta, sebanyak tiga kali sehari dan menyiapkan penyanitasi tangan di setiap stasiun.
“Aman maksudnya menyiapkan tes temperature tubuh serta edukasi tanpa henti di stasiun dan kereta. Nyaman merupakan hal paling penting karena memastikan pembatasan sosial (social distancing). Pengguna jasa harus merasa bahwa tidak akan terpapar virus COVID-19 bila menggunakan MRT Jakarta,” kata dia sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Kamis, 28 Mei 2020.
Adapun, setiap kereta maksimal diisi oleh 60 penumpang dan akan siapkan marka di stasiun dan di dalam kereta untuk menertibkan antrean yang terjadi. William menambahkan bahwa faktor ramah lingkungan merupakan aspek kampanye berikutnya.
“Green, maksudnya adalah walaupun sekarang orang menghindari transportasi publik, kita tetap ingin mendorong masyarakat untuk kembali ke transportasi publik agar mengurangi jejak karbon (carbon foot print),” jelasnya.
Diketahui, kampanye dilaksanakan melalui kerja sama dengan beberapa pengguna jasa dan pengelola gedung sepanjang jalur MRT Jakarta. Pihak MRT menganjurkan waktu bekerja secara fleksibel (flexible working hours) sehingga penumpukan penumpang tidak terjadi di jam sibuk biasanya yaitu pukul 7—9 pagi atau 5—7 sore.
“Dengan melebarkan sibuk tersebut, tidak terjadi penumpukan dan kepadatan penumpang,” kata William.
MRT juga tengah mendorong inovasi melalui berbagai teknologi seperti pembayaran nontunai atau penggunaan kode QR dalam melakukan pengetapan di pintu penumpang (passenger gate).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyampaikan penerapan kenormalan baru di sarana publik akan disertai dengan penjagaan secara ketat. Protokol kesehatan yang diterapkan antara lain, tetap menjaga jarak aman, mengenakan masker, dan dilakukan pemindaian suhu tubuh saat akan memasuki area stasiun.
Pelaksanaan pendisiplinan masyarakat yang akan digelar di empat provinsi dan 25 kabupaten/kota itu diharapkan dapat mengingatkan dan menyadarkan masyarakat sehingga kurva penyebaran COVID-19 akan semakin menurun.
Sementara itu, anggota TNI dan Polri akan disebar ke sejumlah titik keramaian untuk senantiasa mengingatkan masyarakat dalam menerapkan kedisiplinan protokol tersebut.
Untuk tahap pertama, pendisiplinan yang akan dilaksanakan dengan kerja sama TNI, Polri, pemerintah daerah, dan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 tersebut dilakukan secara serentak di DKI Jakarta, Bekasi, Jawa Barat, Sumatra Barat, dan Gorontalo.