<p>Graha Unilever milik PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) di kawasan Green Office Park, Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten. / Foto: Unilever Indonesia </p>
Industri

Saat Pandemi, Laba Unilever Q3-2020 Hanya Turun Tipis 0,29 Persen Tembus Rp5,43 T

  • Sepanjang sembilan bulan pertama 2020, emiten bersandi UNVR ini berhasil membukukan pendapatan bersih Rp32,45 triliun. Naik tipis 0,29% dari perolehan pendapatan di periode yang sama tahun sebelumnya Rp32,36 triliun.

Industri

Fajar Yusuf Rasdianto

JAKARTA – Emiten consumer goods PT Unilever Indonesia Tbk mampu mencatatkan kinerja yang cukup positif di tengah pandemi COVID-19.

Sepanjang sembilan bulan pertama 2020, emiten bersandi UNVR ini berhasil membukukan pendapatan bersih Rp32,45 triliun. Naik tipis 0,29% dari perolehan pendapatan di periode yang sama tahun sebelumnya Rp32,36 triliun.

Pertumbuhan tersebut ditopang oleh kenaikan penjualan domestik sebesar 0,8% dari Rp30,78 triliun menjadi Rp31,03 triliun.

Presiden Direktur Unilever Indonesia Hemant Bakshi menjelaskan, pertumbuhan pendapatan ini didominasi oleh penjualan di segmen produk kesehatan dan kebersihan.

Sebaliknya, pendapatan unit bisnis perseroan, yakni Unilever Food Solutions (UFS) yang bergerak dalam bisnis penyediaan makanan dan minuman untuk hotel dan restoran masih mengalami penurunan.

Dengan adanya ‘tukar guling’ pendapatan ini, laba bersih perseroan pun tercatat hanya turun tipis 0,29% dari Rp5,5 triliun menjadi Rp5,43 triliun.

“Meskipun sulit untuk memprediksi berapa lama pandemi ini akan berlangsung, prioritas kami tetap sama dan konsisten, yaitu membangun bisnis yang mampu bersaing di masa sulit seperti ini,” terang Hemant dalam rilis resminya, dinukil Selasa, 27 Oktober 2020.

Aset Tumbuh

Di sisi lain, perseroan tetap mampu mencatatkan pertumbuhan aset dari Rp20,64 triliun menjadi Rp21,07 triliun. Nilai ini terdiri dari aset lancar Rp9,29 triliun dan aset tidak lancar Rp11,78 triliun.

Dari sisi kewajiban, liabilitas perseroan berhasil diturunkan dari Rp15,37 triliun menjadi Rp14,59 triliun. Sebaliknya, ekuitas perusahaan tumbuh 0,2% dari Rp20,64 triliun menjadi Rp21,08 triliun.

Sementara itu pada perdagangan Senin, 26 Oktober 2020, saham UNVR ditutup melemah 50 poin ke posisi Rp7.825 per lembar. Kapitalisasi pasar UNVR saat ini masih di angka Rp300,43 triliun.

Unilever Indonesia Holding B.V masih menjadi pemegang saham mayoritas UNVR dengan total kepemilikan 85%. Sisanya 15% dimiliki oleh investor publik. (SKO)