<p>Ilustrasi kredit pemilikan rumah (KPR). / Pixabay</p>
Industri

Saat Pandemi, Realisasi KPR Rumah Subsidi Justru Meroket 60,7 Persen Tembus 72.760 Unit

  • JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat realisasi kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi lewat fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) mencapai 72.760 unit senilai Rp7,4 triliun sepanjang semester-I 2020. Berdasarkan survei harga properti residensial (SHPR) pada kuartal II-2020, capaian tersebut menunjukkan hasil yang positif. Penyaluran FLPP tersebut mampu tumbuh 60,7% year-on-year (yoy) atau 27.472 unit lebih banyak […]

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat realisasi kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi lewat fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) mencapai 72.760 unit senilai Rp7,4 triliun sepanjang semester-I 2020.

Berdasarkan survei harga properti residensial (SHPR) pada kuartal II-2020, capaian tersebut menunjukkan hasil yang positif. Penyaluran FLPP tersebut mampu tumbuh 60,7% year-on-year (yoy) atau 27.472 unit lebih banyak dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019.

Di samping itu, data dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menunjukkan, realisasi FPLPP semester I tahun ini tumbuh 104%, melebihi capaian tahun lalu yang hanya Rp7,1 triliun.

Namun, penyaluran pada semester I-2020 ini baru menyentuh 70% dari total dana subsidi yang dianggarkan yaitu sebesar Rp10,5 triliun. Secara garis besar, salam satu dekade terakhir, total pembiayaan program FLPP mencapai Rp52,2 triliun sebanyak 733.000 unit rumah.

Dari aspek spasial, penyerapan FLPP didominasi oleh provinsi Jawa Barat yang mencapai 20.370 unit atau bertambah sebanyak 8.666 unit dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019.

“Secara jumlah, pertumbuhan ini adalah yang tertinggi dibandingkan provinsi lainnya. Hal ini sejalan dengan proporsi populasi di Indonesia yang cukup besar di Jawa Barat dan Pulau Jawa secara keseluruhan,” tulis keterangan BI.

Di luar Pulau Jawa, pertumbuhan yang tinggi berasal dari Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat. Masing-masing pertumbuhan di Sulsel dan NTB mencatat realisasi sebesar 4.123 unit dan 1.846 unit.

Meski menunjukkan tren pertumbuhan, pada Juni 2020, total KPR dan KPA hanya tumbuh 3,5% yoy. Lambatnya pertumbuhan itu terjadi akibat pandemi COVID-19 yang belum usai.

“Ke depan, pemerintah akan terus mendukung program pemilikan rumah dengan skema subsidi. Salah satu dukungan tersebut adalah pelaksanaan program Tapera yang kedepannya akan mengambil alih fungsi pelaksanaan program FLPP,” tambahnya. (SKO)