Saat Portofolio PAYDI Industri Menciut, Porsi Unit Link di Allianz Justru Mendominasi
- Padahal, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat adanya penurunan yang signifikan pada pendapatan premi dari produk unit link pada tahun 2023.
IKNB
JAKARTA – Penjualan premi baru atau Annualized Premium Equivalent (APE) PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) dan PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia (Allianz Syariah) dari produk unit link memiliki porsi yang lebih dominan ketimbang produk tradisional
Padahal, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat adanya penurunan yang signifikan pada pendapatan premi dari produk unit link alias Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI) pada tahun 2023.
AAJI mencatat pendapatan premi asuransi jiwa tradisional naik 14,1% menjadi Rp92,33 triliun hingga Desember 2023.
- Suku Bunga Tinggi, Ajukan Pinjaman di Bank Syariah Bisa Lebih Untung
- Saham Raksasa Telekomunikasi Tertekan, Apakah Efek Starlink?
- Biden Deklarasi Perang Tarif Impor dengan China, Elon Musk Ngamuk
Sementara itu, premi dari produk asuransi unit link turun 22,6% menjadi Rp85,33 triliun. Dengan turunnya premi unit link, premi asuransi jiwa secara keseluruhan pun ikut merosot sebanyak 7,1% ke angka Rp177,6 triliun.
Terkait dengan pangsa pasar, pendapatan premi asuransi jiwa tradisional unggul 4% dibandingkan unit link. Pada akhir 2023, premi asuransi jiwa tradisional tercatat telah menyumbang 52% dari total pendapatan premi, sedangkan unit link sebesar 48%.
Namun, pada tahun yang sama, Allianz Life dan Allianz Syariah memperoleh APE untuk produk asuransi jiwa unit link sebesar Rp2,7 triliun pada tahun 2023, yang berkontribusi sebesar 65 % dari total APE perusahaan.
Sementara itu, APE untuk produk asuransi jiwa tradisional tercatat sebesar Rp1,5 triliun, meningkat 147 % dibandingkan tahun sebelumnya.
Allianz Life dan Allianz Syariah mencatat total pendapatan premi dan kontribusi gabungan atau Gross Written Premium (GWP) sebesar Rp16,2 triliun, meningkat 7,3 % dibandingkan tahun sebelumnya.
Dari sisi penjualan premi baru atau APE gabungan, Allianz Life dan Allianz Syariah mencatat Rp4,2 triliun, naik sebesar 11,5 % dibandingkan tahun sebelumnya. Pangsa pasar juga meningkat 1,4 % menjadi 11,2 %.
Pada tahun 2023, Allianz Life mencatat total pembayaran klaim sebesar Rp4,3 triliun, meningkat 12 % dibandingkan tahun sebelumnya.
Tingkat Risk Based Capital (RBC) Allianz Life dan Allianz Syariah berada di angka 288 %, jauh di atas ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kemudian, Allianz Life membukukan total Aset senilai Rp36,6 triliun dan ekuitas senilai Rp5,8 triliun.
Alexander Grenz, Country Manager & Direktur Utama Allianz Life Indonesia, mengatakan bahwa komitmen perusahaan adalah memberikan perlindungan jangka panjang bagi nasabah dan mengasuransikan lebih banyak masyarakat Indonesia.
Fokus Pemenuhan Proteksi
Oleh karena itu, pihaknya selalu berfokus pada pemenuhan proteksi yang relevan dengan kebutuhan tiap nasabah. Allianz Life melakukan investasi signifikan untuk membangun jalur distribusi dan mengembangkan bisnis.
“Di saat yang bersamaan kami juga terus melakukan inovasi pada portfolio produk dan layanan untuk memberikan perlindungan yang dibutuhkan nasabah, meningkatkan aksesibilitas dan kemudahan penggunaan produk Allianz melalui teknologi, serta bertransformasi pada people and culture agar tim kami terus menerapkan customer centricity untuk dapat memberikan layanan terbaik kepada nasabah,” kata Alexander melalui pernyataan resmi yang diterima TrenAsia, dikutip Selasa, 28 Mei 2024.
Sementara itu, sepanjang tahun 2023, Allianz Syariah mencatat pertumbuhan kontribusi bruto sebesar 20 persen, mencapai Rp1,6 triliun, dan peningkatan APE sebesar 28,3% menjadi Rp870 miliar. Total aset yang dibukukan Allianz Syariah mencapai Rp3,6 triliun dengan ekuitas senilai Rp958 miliar.
- Kenaikan Tarif Cukai Lebih Banyak Menyengsarakan, Bukan Manfaat
- Rugikan Omzet Warung Kecil, Zonasi Larangan Penjualan Rokok di RPP Kesehatan Perlu Dikaji Ulang
- Profitabilitas Bank Syariah Kuartal I-2024 Lebih Buruk Dibanding Tahun Lalu
Mengacu pada prinsip tolong-menolong dan berbagi kebaikan di antara peserta, Allianz Syariah telah membayarkan santunan dan manfaat asuransi sebesar Rp959 miliar, meningkat 21% dibandingkan tahun sebelumnya.
Rasio Kecukupan Modal atau RBC Allianz Syariah tercatat sebesar 2.178% untuk Dana Perusahaan dan 378% untuk Dana Tabarru’.
Achmad K. Permana, Direktur Utama Allianz Life Syariah Indonesia menyampaikan bahwa pihaknya bersyukur atas capaian positif Allianz Syariah dan berterima kasih kepada para nasabah yang telah mempercayakan perlindungan asuransinya kepada perusahaan.
“Kami terus fokus pada tujuan kami menyediakan perlindungan kelas dunia dengan nilai-nilai kebaikan syariah di dalamnya untuk menjangkau semua lapisan masyarakat Indonesia. Kami percaya bahwa strategi yang kami lakukan ini akan berbanding lurus dengan kinerja perusahaan yang optimal. Dengan demikian, kami juga terus berkontribusi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi syariah di tanah air,” papar Ahmad.