Saat Suku Bunga Acuan Turun, BI Malah Pangkas Target Kredit Jadi 5%
JAKARTA – Sejatinya, kebijakan Bank Indonesia (BI) untuk kembali menurunkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) 25 bps ke level 3,5% dari sebelumnya 3,75% adalah untuk mendongkrak pemulihan ekonomi. Salah satunya adalah mendorong penyaluran kredit yang tertekan selama pandemi COVID-19. Akan tetapi, meski suku bunga acuan sudah turun, BI justru memangkas […]
Industri
JAKARTA – Sejatinya, kebijakan Bank Indonesia (BI) untuk kembali menurunkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) 25 bps ke level 3,5% dari sebelumnya 3,75% adalah untuk mendongkrak pemulihan ekonomi.
Salah satunya adalah mendorong penyaluran kredit yang tertekan selama pandemi COVID-19. Akan tetapi, meski suku bunga acuan sudah turun, BI justru memangkas pertumbuhan kredit 2021 menjadi 5%-7% dari sebelumnya 7%-9%.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
“Dipangkasnya pertumbuhan kredit memperhitungkan risiko berlanjutnya pandemi tahun ini,” kata Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam paparan virtual, Kamis, 18 Februari 2021.
Perry juga sempat menyinggung lambatnya penurunan suku bunga kredit perbankan. Penurunannya hanya sekitar 83 bps ke level 9,70% selama 2020.
Lambatnya penurunan suku bunga kredit disebabkan oleh masih tingginya suku bunga dasar kredit (SBDK) perbankan. Selama 2020, di tengah penurunan suku bunga kebijakan BI7DRR dan deposito 1 bulan, SBDK perbankan baru turun sebesar 75 bps menjadi 10,11%.
Hal ini menyebabkan tingginya spread SBDK dengan suku bunga BI7DRR dan deposito 1 bulan masing-masing sebesar 6,36% dan 5,84%. Dari sisi kelompok bank, SBDK tertinggi tercatat pada bank-bank BUMN sebesar 10,79% diikuti oleh BPD 9,80%, BUSN 9,67% dan KCBA 6,17%.
Dari sisi jenis kredit, SBDK kredit mikro 13,75%, kredit konsumsi non-KPR 10,85%, kredit konsumsi KPR 9,70%, kredit ritel 9,68%, dan kredit korporasi tercatat 9,18%.
“Kami mengharapkan perbankan dapat mempercepat penurunan suku bunga kredit sebagai upaya bersama untuk mendorong kredit/pembiayaan bagi dunia usaha dan pemulihan ekonomi nasional,” tegasnya.
Di sisi lain, masih ada bank yang cukup percaya diri dengan penyaluran kredit tahun ini. Direktur Keuangan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Vera Eve Lim, menyatakan target pertumbuhan kredit dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) sebesar 4%-6%.
“Kami melihat ada pemulihan ekonomi tahun ini,” kata Vera dalam paparan kinerja tahunan Bank BCA beberapa waktu lalu.