Sah! Erick Thohir Tunjuk Bos Bukalapak Fajrin Rasyid Jadi Direktur Telkom
JAKARTA – Rumor Co Founder Bukalapak Muhammad Fajin Rasyid yang akan menjadi Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk., terbantahkan. Namun, bos Bukalapak ini tetap menjadi direktur di emiten pelat merah bersandi saham TLKM tersebut. Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Telkom yang berlangsung hari ini, Jumat, 19 Juni 2020, justru mempertahankan Ririek Adriansyah sebagai […]
Industri
JAKARTA – Rumor Co Founder Bukalapak Muhammad Fajin Rasyid yang akan menjadi Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk., terbantahkan. Namun, bos Bukalapak ini tetap menjadi direktur di emiten pelat merah bersandi saham TLKM tersebut.
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Telkom yang berlangsung hari ini, Jumat, 19 Juni 2020, justru mempertahankan Ririek Adriansyah sebagai pucuk pimpinan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telekomunikasi ini.
Meski begitu, nama Fajrin tetap masuk jajaran direksi Telkom. Kabarnya, Fajrin akan menjabat sebagai Direktur Bisnis Digital Telkom.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Sosok Fajrin memang cukup dekat dengan dunia digital. Karir pria lulusan School of Business Stanford University ini beberapa kali mengisi posisi web developer di perusahaan dan organisasi besar.
Sebut saja di PT Indosat Tbk. dan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Selain itu, Fajrin juga pernah mengiisi posisi konsultan di The Boston Consulting Group dan menjadi Co-Founder dan CEO Suitmedia.
Hingga pada 2011, Farjin menjadi salah satu pendiri sekaligus Presiden Bukalapak. Selama di marketplace dengan valuasi lebih dari Rp35 triliun inilah nama Fajrin mencuat, terlebih sejak CEO Bukalapak Ahmad Zaky melepas kepemimpinannya.
Bagi Dividen
Selain menetapkan jajaran manajemen baru, Telkom juga memutuskan untuk membagi dividen Rp15,26 triliun atau 81,78% dari laba bersih 2019. Jumlah tersebut setara Rp154,06 per saham.
Sepanjang 2019 lalu, emiten pelat merah ini, meraup laba bersih senilai Rp18,66 triliun yang didorong oleh bisnis Telkomsel dan IndiHome.
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk BUMN bersandi saham TLKM tersebut hanya naik 3,4% dari periode yang sama 2018 senilai Rp18,03 triliun.
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan pendapatan perseroan pada 2019 mencapai Rp135,56 triliun. Perolehan pendapatan itu juga hanya naik tipis 3,6% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp130,78 triliun.
“Pencapaian sepanjang 2019 menunjukkan bahwa Telkom berada pada jalur yang tepat untuk menjadi Digital Telecommunication Company dan berkomitmen tinggi dengan memperkuat kapabilitas bisnis digital untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan memberikan pengalaman digital yang terbaik bagi pelanggan dan masyarakat Indonesia,” ungkapnya belum lama ini.
Seiring dengan pengumuman RUPS Telkom hari ini, saham TLKM ditutup stagnan pada level Rp3.280. Namun transaksi saham TLKM hari ini terbilang cukup besar dengan frekuensi 18.898 kali bernilai lebih dari Rp745 miliar.
Dengan catatan hari ini, maka saham TLKM secara year to date turun 17,38% dari posisi akhir tahun 2019 Rp3.970 per lembar dengan kapitalisasi pasar Rp324,92 triliun. (SKO)