<p>Pewarta beraktivitas dengan latar belakang pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jum&#8217;at, 25 September 2020. Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bangkit dan ditutup menguat 103,03 poin atau 2,13 persen ke posisi 4.945,79 pada hari ini, setelah empat hari beruntun parkir di zona merah. Penguatan indeks hari ini ditopang kenaikan saham-saham berkapitalisasi jumbo alias big caps. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Garudafood Rancang Buyback Saham Rp100 Miliar Sampai 18 Bulan ke Depan

  • JAKARTA – PT Garudafood Indonesia Tbk (GOOD) telah mendapatkan persetujuan para pemegang saham untuk melakukan buyback (beli kembali) saham senilai Rp100 miliar. Jumlah ini setara dengan 2% total saham perseroan. Lampu hijau untuk buyback saham ini telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan yang diselenggarakan Senin 28 September 2020. “Menyutujui rencana […]

Industri
Fajar Yusuf Rasdianto

Fajar Yusuf Rasdianto

Author

JAKARTA – PT Garudafood Indonesia Tbk (GOOD) telah mendapatkan persetujuan para pemegang saham untuk melakukan buyback (beli kembali) saham senilai Rp100 miliar. Jumlah ini setara dengan 2% total saham perseroan.

Lampu hijau untuk buyback saham ini telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan yang diselenggarakan Senin 28 September 2020.

“Menyutujui rencana perseroan untuk membeli kembali saham perseroan yang telah dikeluarkan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI),” tulis Manajemen Garudafood dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Selasa 29 September 2020.

Dalam pelaksanaannya, Garudafood menunjuk PT Indo Premier Sekuritas untuk melakukan pembelian sahamnya melalui BEI. Buyback ini akan dilakukan selambat-lambatnya hingga 18 bulan mendatang.

Belum diketahui berapa besaran harga penawaran dan pelaksanaan dari pembelian saham ini. Namun manajemen memastikan bahwa perseoran bakal mematuhi aturan yang berlaku di pasal 10 dan 11 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) 30/2017.

Tujuan dari pembelian saham ini tidak lain agar perseroan mampu menjaga stabilitas harga sahamnya saat situasi pandemi COVID-19. Saham ini nantinya akan dikuasai sebagai saham treasuri dalam jangka waktu hingga 3 tahun ke depan.

Namun, lantaran pembelian saham ini akan menggunakan kas perusahaan, maka dipastikan bakal ada penurunan kas Rp100 miliar untuk pembelian kembali saham tersebut.

“Lebih lanjut lagi, perseroan memperkirakan pelaksanaan pembelian kembali saham perseroan tidak akan menimbulkan dampak penurunan pendapatan perseroan secara signifikan,” tulis manajamen.

Laporan Keuangan

Sebagai informasi, hingga 30 Juni 2020, Garudafood tercatat masih memiliki ekuitas sebesar Rp2,59 triliun. Adapun saham treasuri perseroan pada saat yang bersamaan sudah menyentuh angka Rp792,82 juta.

Pada semester I 2020, perseroan berhasil mencatatkan laba bersih Rp57,69 miliar. Angka ini turun dari perolehan laba di periode yang sama tahun lalu, yakni Rp220,59 miliar. Penurunan ini terjadi lantaran total penjualan neto perseroan juga turut mengalami pelemahan dari sebelumnya Rp4,27 triliun menjadi hanya Rp3,91 triliun.

Pada perdagangan Selasa 29 September 2020 pukul 14.00 WIB, saham Garudafood tercatat mengalami pelemahan 1,20% ke level Rp1.235 per lembar. Angka ini turun dari penutupan perdagangan di hari sebelumnya yang masih di level Rp1.250 per lembar.