Sah! Kontrak BP di Blok Tangguh Diperpanjang Sampai 2055
- Pemerintah Indonesia telah menyetujui perpanjangan Kontrak Kerja Sama Tangguh (KKS Tangguh) kepada BP sebagai operator. Dalam kesepakatan ini, KKS tangguh yang terdiri dari KKS Berau, Muturi dan Wiriagar akan diperpanjang selama 20 tahun mendatang hingga tahun 2055.
Nasional
JAKARTA - Pemerintah Indonesia telah menyetujui perpanjangan Kontrak Kerja Sama Tangguh (KKS Tangguh) kepada BP sebagai operator. Dalam kesepakatan ini, KKS tangguh yang terdiri dari KKS Berau, Muturi dan Wiriagar akan diperpanjang selama 20 tahun mendatang hingga tahun 2055.
Keputusan memperpanjang KKS Tangguh disebut pemerintah untuk mendukung peningkatan produksi gas alam cair atau LNG (Liquified Natural Gas) di Tanah Air dalam rangka menyukseskan periode transisi energi menuju Net Zero Emission pada 2060.
"LNG sangat penting bagi Indonesia. Sebagai negara yang tengah memasuki periode transisi energi, kami harus mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060. Kami percaya bahwa gas akan memiliki peran penting dalam mencapai target tersebut," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif kepada pers dikutip Minggu, 25 Desember 2022.
Dalam arahannya, Arifin menerangkan bahwa perpanjangan KKS tangguh juga bertujuan untuk memastikan ketersediaan LNG tidak hanya untuk kebutuhan domestik saja, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan negara lain guna mencapai target transisi energi.
"Indonesia memiliki potensi yang besar untuk memproduksi gas di masa depan, maka dari itu Pemerintah meminta kontraktor untuk dapat bekerja sama dan mengembangkan sumber daya," tambah Arifin.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto perpanjangan KKS Tangguh juga tidak hanya memberikan kepastian investasi bagi sektor migas Tanah Air, tetapi juga menciptakan nilai tambah yang bermanfaat.
“Perpanjangan Tangguh akan mendatangkan investasi baru sampai akhir masa kontrak diperkirakan sekitar US$ 4.6 miliar atau setara dengan Rp 66.7 triliun,” terang Dwi.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa penerimaan negara di tahun 2035 sampai akhir masa kontrak diperkirakan sekitar US$ 5,5 miliar atau setara dengan Rp. 79,75 triliun, serta dampak positif berupa kontribusinya dalam menggerakkan perekonomian nasional maupun daerah maupun dampak berganda lainnya.
Pihak BP pun berterima kasih kepada Kementerian ESDM dan SKK Migas atas kesempatan yang diberikan untuk melanjutkan pekerjaan di lapangan gas Tangguh hingga tahun 2055 mendatang.
"Kami bertima kasih kepada Pemerintah Indonesia, ini memberikan kami kesempatan untuk melanjutkan pekerjaan luar biasa yang tim kami di Indonesia telah lakukan selama ini, bersama dengan para mitra kami dan dengan dukungan kuat dari Pemerintah, untuk menghasilkan gas alam dari Tangguh secara andal dan aman untuk Indonesia," kata BP Executive Vice President Anja-Isabel Dotzenrath dalam keterangan pers.