Ilustrasi bank digital di Indonesia. Infografis: Deva Satria/TrenAsia
Pasar Modal

Saham 4 Bank Digital Kompak Memerah, Investor Masih Ogah

  • Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta Utama menilai kinerja pergerakan bank digital lebih cenderung dipengaruhi kekhawatiran adanya faktor resesi global yang terjadi akibat perlambatan pertumbuhan ekonomi global. 

Pasar Modal

Yosi Winosa

JAKARTA - Kinerja saham mayoritas bank digital merah mengawali pekan ini. Tercatat, Bank Neo Commerce, Bank Jago, Bank Raya Indonesia dan Allo Bank Indonesia kompak memerah.

Saham PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) terpantau melemah 5 poin (0,74%) ke 675 pada penutupan perdagangan hari ini. Disusul PT Bank Jago Tbk (ARTO) yang sahamnya juga melemah 230 poin (6,52%) ke 3.300.

Lalu saham PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) melemah 2 poin (0,45%) ke 444 dan saham PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) pun turut melemah 50 poin (2,73%) ke 1.780.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta Utama menilai kinerja pergerakan bank digital lebih cenderung dipengaruhi kekhawatiran adanya faktor resesi global yang terjadi akibat perlambatan pertumbuhan ekonomi global. 

“Jadi otomatis sentimen negatif adanya ancaman resesi ini membuat para pelaku pasar lebih bersifat hati-hati dalam memilih suplemen saham. Mereka cenderung untuk menghindari bank digital," kata Nafan kepada TrenAsia.com, Senin, 12 Desember 2022.

Ditambahkan Nafan, kondisi tersebut otomatis membuat investor lebih memilih atau mencermati emiten perbankan berkapitalisasi besar dan memiliki kinerja fundamental yang cemerlang, likuiditas melimpah, pencadangan positif dan yang secara valuasi rata-rata lebih menarik dan lebih murah, semisalnya bank KBMI IV atau bak bermodal inti lebih dari Rp70 triliun.

Benar saja pandangan Nafan. Menurut data RTI, mayoritas saham bank KBMI IV hari ini hijau. Saham BBCA, BBRI, BMRI masing-masing menguat 125 poin, 50 poin dan 25 poin.