Saham ADHI dan PPRO: Terbang Tinggi 100%, Kepentok UMA, Hingga Terjun ke Zona Merah
Saham pelat merah PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan anak usaha pelat merah PT PP Properti Tbk sempat melonjak tajam dalam sebulan terakhir. Emiten bersandi saham ADHI dan PPRO itu membukukan kenaikan harga hingga 100% sepanjang November 2020.
Industri
JAKARTA – Saham pelat merah PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan anak usaha pelat merah PT PP Properti Tbk sempat melonjak tajam dalam sebulan terakhir. Emiten bersandi saham ADHI dan PPRO itu membukukan kenaikan harga hingga 100% sepanjang November 2020.
Berdasarkan data Bloomberg, saham ADHI per 4 November-3 Desember 2020 meningkat 120,69% dari Rp580 hingga Rp1.280 per lembar. Sebab kenaikan tinggi itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) pun memberikan status unusual market activity (UMA) alias pergerakan saham di luar kebiasaan pada Kamis, 3 Desember 2020.
Dalam pengumumannya, disebutkan bahwa kini BEI tengah mencermati perkembangan pola transaksi saham ADHI. Untuk itu, BEI pun meminta kepada investor agar bisa lebih cermat dalam memerhatikan keterbukaan informasi Adhi Karya.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- Tandingi Telkomsel dan Indosat, Smartfren Segera Luncurkan Jaringan 5G
- Bangga! 4,8 Ton Produk Tempe Olahan UKM Indonesia Dinikmati Masyarakat Jepang
“Mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham),” tulis Kepala Divisi Pengawasan Transaksi Lidia M Panjaitan, Kamis, 3 Desember 2020.
Usai pengumuman tersebut, saham ADHI pun mulai melempem. Tercatat pada perdagangan Jumat, 4 Desember 2020 saham ADHI ditutup melemah 0,39% atau 5 poin ke level Rp1.275 per lembar.
Tak berbeda dengan pergerakan saham PPRO. Saham emiten properti ini melesat 104% atau 52 poin dari level Rp50 per lembar menjadi Rp102 pada 13 November – 25 November 2020.
- IHSG Masih Konsolidasi Usai Rilis BI Rate, Simak Saham EMTK, LSIP, ZYRX, dan WIKA
- Saham Pilihan Mirae Sekuritas Juni 2021: BBRI Ditendang Diganti PRDA, Temani ANTM hingga INCO
- IHSG Terancam Bearish Jelang Rilis BI Rate, Rekomendasi Saham AALI, SMRA, BNGA, dan GGRM
Namun usai BEI memberikan status UMA kepada PPRO, saham ini kemudian mulai mengalami penurunan. Terhitung sejak 25-30 November 2020, saham PPRO kembali melorot 9,8% ke level Rp92 per lembar.
Saham PPRO kemudian bangkit lagi hingga menyentuh level Rp109 per lembar pada Rabu, 2 Desember 2020. Namun demikian, dalam dua hari terakhir, saham PPRO kembali memerah darah hingga pada perdagangan Jumat, 4 Desember 2020 ditutup pada Rp105 per lembar. (SKO)