Saham ADRO Melesat 16,52 Persen di Tengah ARA Beruntun AADI, Broker Apa Saja yang Memburu?
- Saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) mengalami lonjakan 16,52% pada 9 Desember 2024, sementara PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) mengalami Auto Rejection Atas.
Bursa Saham
JAKARTA – Saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) mengalami lonjakan signifikan pada perdagangan awal pekan ini. Kenaikan ini terjadi di tengah pergerakan saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), yang mengalami Auto Rejection Atas selama tiga hari berturut-turut setelah melantai di bursa.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saham ADRO pada perdagangan Senin, 9 Desember 2024, terpantau mengalami kenaikan 16,52% ke level Rp2.680 per saham. Alhasil, nilai emiten kembali surplus 7,63% secara year to date dibandingkan beberapa waktu lalu yang sempat minus puluhan persen.
Sementara itu, kenaikan saham ADRO juga didorong oleh net foreign buy yang mencapai Rp217,8 miliar, menunjukkan minat investor asing terhadap saham ini. Perlu diketahui, setelah melakukan spin off, Alamtri yang dulu bernama Adaro Energy ini akan menjadi perusahaan yang lebih hijau.
- Alasan NewJeans Disebut Duta Buruh Gen Z
- Dibantu Arab Saudi, Pemerintah Siap Bangun PLTS Terapung di Danau Singkarak dan Seguling
- Prakiraan Cuaca Besok dan Hari Ini 10 Desember 2024 untuk Wilayah DKI Jakarta
Adapun dari sisi broker, Mandiri Sekuritas menjadi yang terdepan dalam transaksi saham ADRO, dengan nilai mencapai Rp114,7 miliar. Diikuti oleh JP Morgan Sekuritas yang menyerap saham ini sebesar Rp51,9 miliar dan UBS Sekuritas Indonesia dengan transaksi sebesar Rp37 miliar.
Di sisi lain, emiten dengan kode saham AADI, yang sebelumnya berada di bawah ADRO dan bergerak di bidang batu bara, kembali mengalami Auto Rejection Atas (ARA) hingga mencapai level Rp9.550 per saham. Kenaikan ini melambungkan harga saham AADI sebesar Rp5.550 per saham, atau naik 72,07% dari harga saat IPO.
Asal tahu saja, emiten bersandikan ADRO sendiri melepas bisnis batu bara termal melalui divestasi AADI, dengan menjual hingga 7 miliar saham AADI kepada pemegang saham ADRO di harga Rp5.960 per saham.
Sementara itu, dalam ulasan yang diterbitkan pada 2 Desember 2024, Sucor Sekuritas menilai ADRO sebagai salah satu pemain terbesar di sektor energi terbarukan. “Kami mengantisipasi bahwa setelah ADRO mendapatkan izin ekspor untuk proyek panel surya berkapasitas 0,4 GW di Batam, valuasinya akan meningkat secara signifikan. Hal ini juga didukung oleh kemajuan yang diharapkan dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga air berkapasitas 1,3 GW,” kata Sucor Sekuritas.
Sucor Sekuritas menambahkan, “Penurunan harga saham ADRO yang terjadi baru-baru ini telah menurunkan valuasinya secara signifikan, sehingga semakin menarik bagi investor. Meskipun kami yakin kenaikan harga saham ADRO mungkin tidak berbentuk v, kami percaya hal ini layak untuk ditunggu, mengingat prospek bisnis dan valuasi saat ini.”
Sucor Sekuritas juga memandang ADRO memiliki posisi yang baik untuk menjadi salah satu penyedia energi terbarukan terkemuka di Indonesia, dengan total kapasitas energi terbarukan sebesar 1,7 GW yang saat ini sedang dikembangkan, yang terdiri dari 1,3 GW dari pembangkit listrik tenaga air dan 0,4 GW dari pembangkit listrik tenaga surya.
“Pembangkit listrik tenaga air, yang 50% sahamnya dimiliki ADRO, diperkirakan akan menghasilkan rata-rata ROE yang kuat sebesar 31%. Selain itu, pembangkit listrik tenaga surya tersebut diproyeksikan mengekspor listrik ke Singapura dengan biaya sekitar US$0,25 per kWh,” jelas Sucor Sekuritas.
Dalam analisis valuasinya, Sucor Sekuritas memperkirakan net present value (NPV) dari proyek-proyek energi terbarukan tersebut mencapai US$4,2 miliar, yang menyiratkan kelipatan EV/EBITDA yang menarik sebesar 3,7x dan IRR sebesar 15%.
Investasi dalam energi terbarukan ini diperkirakan akan memberikan peningkatan signifikan terhadap valuasi perusahaan, dengan kenaikan sebesar 56%, yang menyoroti potensi finansial dan strategisnya. “Oleh karena itu, kami menegaskan kembali rating buy kami dengan target price (TP) Rp4.500,” pungkas Sucor Sekuritas.