Buruh Memuat Batu Bara ke Truk Pemasok di Pinggiran Jammu (Reuters/Mukesh Gupta)
Bursa Saham

Saham ADRO, PTBA dan ITMG Membara Kala IHSG Loyo, Ini Pendorongnya

  • Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, hingga pukul 9.47 WIB, IHSG telah turun 0,15% ke level 7.483. Namun, indeks IDX Energy, yang menggawangi saham-saham sektor batu bara, tercatat naik 0,69%.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Sejumlah saham batu bara pada perdagangan Senin, 7 Oktober 2024, terpantau mengalami kenaikan di tengah penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Kenaikan ini didorong oleh lonjakan indeks batu bara Newcastle sebesar 5%, mencapai level US$149,6 per ton pada akhir pekan lalu.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, hingga pukul 9.47 WIB, IHSG telah turun 0,15% ke level 7.483. Namun, indeks IDX Energy, yang menggawangi saham-saham sektor batu bara, tercatat naik 0,69%.

Di antara saham batu bara yang menguat, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) naik 1,31% ke level Rp3.870 per saham, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melesat 2,68% ke level Rp3.070 per saham, dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik 1,35% ke level Rp26.325 per saham.

Investment Analyst dari Stockbit, Hendriko Gani, menyatakan bahwa kenaikan harga batu bara Newcastle memberikan dorongan positif dalam jangka pendek, meskipun indeks harga batu bara nasional belum menunjukkan kenaikan yang signifikan.

“Kenaikan harga acuan batu bara Newcastle berpotensi memberikan sentimen positif jangka pendek bagi emiten produsen batu bara termasuk ADRO, PTBA, dan ITMG,” ujarnya dalam risetnya pada Senin, 7 Oktober 2024. 

Namun, ia juga menerangkan bahwa dalam sepekan terakhir, indeks harga batu bara Indonesia tidak menunjukkan kenaikan berarti. Kenaikan tertinggi tercatat pada kategori ICI5 (+1,1% WoW), yang mengukur batu bara berkalori rendah. 

Sementara kategori ICI3 yang mengukur batu bara berkalori sedang hanya naik tipis (+0,05% WoW). “Situasi ini dapat membuat kinerja keuangan emiten batu bara Indonesia tidak terlalu berkorelasi dengan kenaikan harga batu bara Newcastle saat ini,” tambahnya. 

Penyebab Kenaikan Batu Bara Global

Asal tahu saja, kenaikan harga batu bara saat ini dipicu oleh beberapa faktor eksternal, termasuk meningkatnya permintaan dari China dan India serta naiknya harga gas alam akibat konflik geopolitik di Timur Tengah. 

Di China, lonjakan konsumsi batu bara disebabkan oleh kebutuhan energi yang besar dari sektor industri, sementara produksi terganggu oleh hujan lebat. Paket stimulus dari Bank Sentral China (PBoC) juga memperkuat ekspektasi pemulihan ekonomi, meningkatkan permintaan batu bara.

Di India, penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batu bara meningkat 15% dalam seminggu terakhir, seiring dengan penurunan 16% dalam produksi energi terbarukan. Hal ini membuat India semakin bergantung pada batu bara untuk kebutuhan energi.

Secara keseluruhan, lonjakan permintaan dari China dan India, ditambah dengan kenaikan harga gas, menciptakan kondisi yang mendukung penguatan harga batu bara di pasar internasional. Situasi ini diperkirakan akan berlanjut, terutama jika ketegangan di Timur Tengah tidak mereda.