Saham AISA TPS Food Bakal Ditendang, Investor Publik Punya Kepemilikan Rp333,65 Miliar
JAKARTA – Nasib PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. atau TPS Food sedang di ujung tanduk. Saham perseroan dengan kode AISA mendekati masa 24 bulan suspensi dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Jika status suspensi tersebut masih berlangung sampai 5 Juli 2020, maka saham AISA berpotensi didepak dari bursa (delisting). Untuk itu, manajemen TPS Food telah […]
Industri
JAKARTA – Nasib PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. atau TPS Food sedang di ujung tanduk. Saham perseroan dengan kode AISA mendekati masa 24 bulan suspensi dari Bursa Efek Indonesia (BEI).
Jika status suspensi tersebut masih berlangung sampai 5 Juli 2020, maka saham AISA berpotensi didepak dari bursa (delisting).
Untuk itu, manajemen TPS Food telah melakukan beberapa upaya perbaikan. Mulai dari pemenuhan kewajiban laporan keuangan, pemenuhan kewajiban finansial, menjaga operasional bisnis, restrukturisasi utang hingga pelaksanaan private placement.
Dengan beberapa upaya itu, manajemen TPS Food berharap, Bursa bisa mengakhiri suspensi saham AISA dan mengeluarkan nama perseroan dari daftar perusahaan yang berpotensi delisting.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Namun BEI belum memberi keputusan. “Kami sedang review kelengkapan dokumen dan substansi informasi TPS Food,” ungkap Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna, Kamis, 2 Juli 2020.
Sejauh ini, TPS Food memang masih punya utang target dan progres rencana kerja. Beberapa di antaranya terkait pemetaan masalah dan pengetatan pengawasan keuangan internal yang ditargetkan rampung Desember 2020.
Ada juga penyampaian laporan keuangan 2019 yang ditargetkan pada kuartal III-2020. Belum lagi optimalisasi produksi, penjualan dan pemasaran, dan pemenuhan kewajiban restrukturisasi.
Hingga kuartal III-2019, TPS Food mencatat total aset Rp1,77 triliun dengan liabilitas Rp5,37 triliun dan ekuitas minus Rp3,6 triliun.
Pada periode ini, TPS Food masih mencatat peningkatan penjualan 11,34% dari Rp970,9 miliar pada tiga bulan pertama 2018 menjadi Rp1,08 triliun.
Meski begitu, kerugian perseroan justru meningkat jadi Rp150,49 miliar dari periode sama 2018 Rp118,51 miliar.
Nasib Investor
Setiap kali ada emiten yang sahamnya delisting, nasib investor selalu jadi pertanyaan. Terutama bagi investor publik (masyarakat).
Untuk TPS Food, kepemilikan masyarakat di saham AISA mencapai 1,98 miliar atau setara dengan 61,7% dari total pemegang saham. Jumlah ini terdiri dari masyarakat pemilik saham seri A sebanyak 135 juta lembar atau 4,2% dan masyarakat pemilik saham seri B AISA sebanyak 1,85 miliar lembar atau 57,5%.
Mengacu harga saham terakhir AISA sejak suspensi dari bursa, maka nilai kepemilikan masyarakat mencapai Rp333,65 miliar. Nilai ini memang tidak mutlak, karena setiap investor memiliki nilai investasi berbeda sesuai dengan harga saham AISA saat mereka membeli.
Nyoman pernah menyampaikan, setiap emiten yang sahamnya delisting dari bursa, emiten tersebut wajib membeli kembali (buyback) saham.