Saham Alamtri (ADRO) Mendadak Melambung, Transaksi Capai Rp400 Miliar
- Saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) melonjak 6,25% pada sesi pertama perdagangan 2 Desember 2024, menjadi Rp2.210 per saham. Yang menarik, saham ini juga sempat turun tajam 24,64% pada 29 November 2024. Lalu apa penyebabnya?
Bursa Saham
JAKARTA - Saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) mencatatkan lonjakan signifikan pada sesi pertama perdagangan 2 Desember 2024. Pada pukul 09.41 WIB, harga saham ADRO naik 6,25% menjadi Rp2.210 per saham.
Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia, saham ADRO yang telah berganti nama menjadi Alamtri ini telah ditransaksikan sebanyak 184,2 juta saham dengan frekuensi 22.419 kali, dan total nilai transaksi mencapai Rp399,6 miliar.
Sementara itu, pada perdagangan sebelumnya, 29 November 2024, saham ADRO sempat merosot tajam sebesar 24,64%, mencapai Rp2.080. Namun, meskipun mengalami penurunan, saham ADRO menunjukkan pergerakan yang menarik dengan volume transaksi yang sangat besar.
- Harga Sembako di Jakarta: Ayam Broiler/Ras Naik, Kelapa Kupas Turun
- Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp5.000 jadi Segini
- Saham PTRO dan BUMI Dijagokan Moncer pada Perdagangan Pekan Ini
Selama periode tersebut tercatat sebanyak 1,05 miliar saham ADRO diperdagangkan, dengan frekuensi transaksi mencapai 90.155 kali, dan nilai transaksi mencapai Rp2,2 triliun. Angka transaksi dan frekuensi perdagangan saham ADRO pada hari tersebut tercatat sebagai yang tertinggi.
Adapun Broker Ciptadana Sekuritas Asia tercatat melakukan pembelian bersih (net buy) saham ADRO sebesar Rp739,8 miliar, membeli dalam jumlah besar saat banyak investor panik dan menjual saham pada harga rendah.
Tidak hanya itu, saham ADRO juga sempat mengalami penurunan tajam pada 28 November 2024, jatuh 24,80% hingga menyentuh batas auto reject bawah (ARB) di harga Rp2.760. Penurunan ini dipicu oleh ex dividen pada 28 November, yang menandai tanggal terakhir bagi investor untuk mendapatkan hak dividen dari saham tersebut.
Di sisi lain, Mandiri Sekuritas dalam laporan Investor Digest pada 26 November 2024 menyampaikan bahwa langkah Alamtri untuk memisahkan bisnis batu bara termal dengan valuasi rendah guna membuka potensi aset energi hijau yang lebih bernilai merupakan keputusan yang wajar.
Mereka menyebutkan bahwa meskipun hal ini menyebabkan harga saham mengalami overhang dalam jangka pendek, langkah tersebut dapat memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dalam jangka panjang. Mandiri Sekuritas pun memberikan rekomendasi "netral" untuk saham ADRO dengan target harga (TP) Rp3.250 per saham.
Skema PUPS
Sebelumnya, ADRO telah mengumumkan rencana Penawaran Umum oleh Pemegang Saham (PUPS) untuk membeli saham entitas usahanya, yakni PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) dalam rangka Initial Public Offering (IPO).
Dalam prospektusnya, ADRO menginformasikan bahwa setiap pemegang saham yang memiliki 4.389 saham ADRO berhak memperoleh 1.000 hak untuk membeli saham AADI. “Setiap hak tersebut dapat digunakan untuk membeli satu saham AADI dengan harga yang tercantum dalam penawaran saham IPO,” jelasnya mereka.
Adapun harga terendah dalam skema PUPS untuk saham AADI ditetapkan sebesar Rp5.546 per saham, sementara harga tertinggi yang bisa dicapai adalah Rp5.960 per saham (107,5% dari harga terendah).
Berdasarkan perhitungan harga rata-rata tertimbang, harga penawaran final PUPS AADI diperkirakan sekitar Rp5.546,5 per saham, yang bisa disesuaikan menjadi Rp5.960 jika harga rata-rata tertimbang setelah pencatatan saham AADI di bursa lebih tinggi dari 107,5% hasil penilaian.
Sementara itu, pengumuman harga penawaran final akan dilakukan pada 5 Desember 2024. Pemegang saham yang memiliki kurang dari 4.389 saham akan mendapatkan hak membeli saham secara proporsional. Sebagai contoh, pemegang saham dengan 4.000 saham ADRO akan memperoleh hak untuk membeli sekitar 911 saham AADI, sementara yang memiliki 5.000 saham ADRO akan memperoleh hak untuk membeli 1.139 saham AADI.
Perlu dicatat bahwa hak Membeli Saham ini tidak dapat dipindahtangankan kepada pihak lain, dan pemegang saham hanya dapat membeli saham sesuai dengan jumlah hak yang dimilikinya. “Jika terdapat pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya, sisa saham yang ditawarkan tetap menjadi milik ADRO,” tambahnya.
Sebagai tambahan, tambahan pencatatan pemegang saham untuk mengikuti PUPS adalah pada 29 November 2024, distribusi hak membeli saham dilakukan pada 2 Desember 2024, masa penawaran umum berlangsung pada 6-10 Desember 2024, dan distribusi saham secara elektronik akan dilakukan pada 9-11 Desember 2024.