IMG_6009.jpeg
Bursa Saham

Saham AMMN Mendadak Loyo Usai Terjadi Transaksi Jumbo Antar Direksi

  • Saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) pada perdagangan Jumat, 27 September 2024, terpantau melemah 5,20% ke level Rp9.575 per saham. Penurunan ini terjadi di tengah transaksi saham yang melibatkan para direksi perusahaan tambang emas dan tembaga tersebut.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) pada perdagangan Jumat, 27 September 2024, terpantau melemah 5,20% ke level Rp9.575 per saham. Penurunan ini terjadi di tengah transaksi saham yang melibatkan para direksi perusahaan tambang emas dan tembaga tersebut.

Berdasarkan data dari RTI Business, hingga pukul 10.49 WIB, saham AMMN telah ditransaksikan sebanyak 20,46 juta lembar, dengan total nilai transaksi mencapai Rp200 miliar. Dengan demikian, kapitalisasi pasar perseroan tercatat sebesar Rp701,61 triliun.

Sebelumnya, sejumlah direktur AMMN dilaporkan telah menjual total 105,4 juta lembar saham AMMN. Di sisi lain, Presiden Direktur AMMN, Alexander Ramlie, juga melakukan pembelian jumlah saham yang sama.

Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan, Direktur David Alexander Gibbs, Irwin Ka Pui Wan, Lal Naveen Chandra, dan Arief Widyawan Sidarto masing-masing menjual 26,35 juta lembar saham pada 25 September 2024 dengan harga Rp9.631 per saham.

"Tujuan transaksi adalah untuk investasi pribadi," ujar Vemmy Febrianty, Corporate Secretary AMMN, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia yang dirilis pada Kamis, 26 September 2024.

Dengan demikian, total saham yang ditransaksikan mencapai 105,4 juta lembar saham, menghasilkan pendapatan bagi para direktur sebesar Rp1,01 triliun. Di sisi lain, Alexander Ramlie juga tercatat membeli saham AMMN sebanyak 105,4 juta lembar, setara dengan jumlah saham yang dijual oleh para direktur lainnya.

"Tujuan transaksi adalah untuk kepemilikan langsung sebagai investasi pribadi," jelas Vemmy.

Sebagai hasil dari transaksi ini, Ramlie mengeluarkan dana sebesar Rp1,01 triliun. Tak ayal, kepemilikan sahamnya di AMMN pun meningkat, dari sebelumnya 281,58 juta lembar atau sekitar 0,38%, menjadi 386,98 juta lembar, setara dengan 0,53%.

Terlepas dari itu, Bursa Efek Indonesia pada 24 September 2024 mengumumkan hasil evaluasi minor atas indeks IHSG untuk periode efektif 1 Oktober–31 Desember 2024, di mana emiten tembaga dan emas ini mencatatkan peningkatan bobot paling signifikan.

Asal tahu saja, emiten bersandi AMMN mengalami kenaikan bobot sebesar 1,41 percentage point menjadi 5,42%. Penetapan bobot saham dalam IHSG menggunakan free float adjusted index dengan batas maksimal (cap) sebesar 9%.

Tim Riset Stockbit Sekuritas menilai pembobotan ini dapat berpengaruh terhadap investor, terutama investor institusi yang menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebagai benchmark atau investor institusi pasif yang mengikuti indeks IHSG.