<p>Nampak antrian pembelian logam mulia ANTAM di sebuah pusat perbelanjaan kawasan Tangerang Selatan, Sabtu 19 Juni 2021. Anjloknya harga emas selama sepekan membuat masyarakat berlomba untuk membeli. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia</p>
Korporasi

Saham Antam (ANTM) Anjlok 1 Persen, Apa Penyebabnya?

  • Saham emiten tambang emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mengalami penurunan signifikan sebesar 1,08% ke level Rp1.380 per saham pada sesi pertama perdagangan Selasa, 3 September 2024.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - Saham emiten tambang emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mengalami penurunan signifikan sebesar 1,08% ke level Rp1.380 per saham pada sesi pertama perdagangan Selasa, 3 September 2024. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, sebelumnya saham ANTM sempat mencatatkan kenaikan 0,36% pada perdagangan 2 September, setelah mengalami penurunan bertubi-tubi antara 27 hingga 30 Agustus 2024.

Sementara itu, pada perdagangan sesi pertama tadi, sebanyak 51,67 juta saham ANTM telah diperdagangkan dengan frekuensi 9.689 kali, dan total nilai transaksi di emiten plat merah ini mencapai Rp71,46 miliar. 

Selain itu, jika diukur sepanjang tahun ini atau secara year to date, nilai emiten berkodekan ANTM telah anjlok lebih dari 20%, sehingga nilai kapitalisasi pasar perusahaan ini kini tercatat sebesar Rp33,16 triliun.

Di sisi lain, MSCI baru-baru ini mengumumkan evaluasi untuk indeks MSCI Global Standard Index dan Small Cap Index, yang berlaku efektif dari 2 September hingga 25 November 2024. Nah, ANTM ini dikeluarkan dari perhitungan indeks MSCI Global Standard Index, namun tetap masuk dalam Small Cap Index MSCI.

Sementara itu, harga emas terus mengalami penurunan, kini berada di bawah US$ 2.500 dalam perdagangan hari ini. Penurunan ini dipicu oleh reaksi pasar terhadap data ekonomi terbaru dari Amerika Serikat (AS), yang menunjukkan inflasi stabil serta pertumbuhan pendapatan dan pengeluaran pribadi pada bulan Juli.

Sebelumnya, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko ANTM, Arianto Sabtonugroho memberikan proyeksi mengenai masa depan komoditas emas. Dalam acara Public Expose Live 2024 Antam yang berlangsung pada Selasa, 27 Agustus 2024, kemarin. 

 “Kami percaya komoditas emas akan terus dipengaruhi oleh kebijakan moneter yang ditetapkan oleh The Fed, serta faktor-faktor lain seperti konflik geopolitik, yang menjadikan emas sebagai alternatif investasi yang aman bagi investor global.”

Arianto menambahka perseroan optimis bahwa pergerakan pasar akan mendorong peningkatan permintaan emas. “Kami yakin dapat meningkatkan penjualan tahun ini dan tahun depan,” ujarnya.

Ia juga memperkirakan bahwa pangsa pasar domestik produk emas Antam akan tetap berada di kisaran 80%, didorong oleh peningkatan kesadaran merek dan strategi penjualan yang lebih kuat untuk memperluas saluran distribusi.

Berkaitan dengan rekomendasi saham, JPMorgan memperkirakan saham ANTM akan diperdagangkan sideways akibat hasil laporan keuangannya. Mereka memberikan rekomendasi overweight untuk ANTM dengan target harga sebesar Rp1.490 per saham.

Nah, hingga paruh pertama tahun ini, penjualan bersih ANTM mencapai Rp23,19 triliun, mengalami kenaikan sebesar 7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp21,66 triliun.

Adapu kontribusi terbesar dari penjualan bersih perseroan berasal dari pasar domestik, dengan nilai mencapai Rp21,12 triliun, yang setara dengan 91% dari total penjualan bersih perusahaan selama semester I-2024.