Ilustrasi PT Astra International Tbk (ASII).
Bursa Saham

Saham ASII Diborong Asing Seiring Tebar Dividen Interim Senilai Rp3,96 T

  • PT Astra International Tbk (ASII) melonjak dan menarik minat banyak investor setelah pengumuman pembagian dividen interim senilai Rp3,96 triliun. Pembayaran dividen dijadwalkan pada 31 Oktober 2024.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - Saham PT Astra International Tbk (ASII) melonjak dan menarik minat banyak investor setelah pengumuman pembagian dividen interim senilai Rp3,96 triliun. Pembayaran dividen dijadwalkan pada 31 Oktober 2024.

Berdasarkan data RTI Business, pada perdagangan Kamis, 3 Oktober 2024, saham ASII naik 1,94% ke level Rp5.250 per saham. Selama sesi tersebut, sebanyak 56 juta lembar saham ASII ditransaksikan dengan nilai mencapai Rp295 miliar.

Selain itu, beberapa broker mencatatkan pembelian bersih (net buy) saham ASII, di antaranya Maybank Sekuritas Indonesia sebesar Rp65,5 miliar, JP Morgan Sekuritas sebesar Rp42,7 miliar, dan CGS International Sekuritas sebesar Rp22,7 miliar. Total akumulasi pembelian bersih oleh investor asing mencapai Rp127 miliar.

Sekretaris Perusahaan ASII, Gita Tiffany Boer, menyatakan bahwa dividen ini telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan mulai berlaku efektif pada 1 Oktober 2024. Dengan total saham beredar, setiap pemegang saham ASII akan menerima dividen sebesar Rp98 per saham.

“Dewan Komisaris telah menyetujui pembagian dividen interim tahun 2024 sebesar Rp3,96 triliun, setara dengan Rp98 per saham,” ungkap Gita dalam pernyataan resmi yang dirilis di Jakarta pada Kamis, 3 Oktober 2024.

Ia menambahkan, cum dividen di pasar reguler dan negosiasi dijadwalkan pada 11 Oktober 2024, dan ex dividen pada 14 Oktober 2024. “Daftar pemegang saham yang berhak atas dividen akan diumumkan pada 15 Oktober 2024, dengan pembayaran pada 31 Oktober 2024,” jelasnya.

Dengan demikian, dividen interim ASII tahun ini hampir sama dengan tahun sebelumnya, di mana perusahaan membagikan dividen sebesar Rp3,97 triliun atau Rp98 per saham, yang dibayarkan pada 31 Oktober 2023, lalu.

Sebelumnya, ASII mencatat laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp15,85 triliun pada semester I-2024, turun dari Rp17,44 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini sejalan dengan pelemahan pendapatan dari Rp162,39 triliun menjadi Rp159,96 triliun.

Seiring penurunan pendapatan, beban pokok pendapatan juga turun dari Rp125,76 triliun menjadi Rp124,36 triliun. Laba bruto mengalami penurunan dari Rp36,63 triliun menjadi Rp35,60 triliun.

Faktor-faktor tersebut menyebabkan laba periode berjalan emiten yang bergerak di industri turun dari Rp23,43 triliun menjadi Rp20,42 triliun, dengan laba per saham dasar menurun dari Rp431 menjadi Rp392 per saham.