PT Astra International Tbk (ASII)
Bursa Saham

Saham ASII Mulai Bersemangat Jelang Rilis Lapkeu, Intip Target Sahamnya

  • Konsensus memperkirakan ASII akan mencatat pendapatan sebesar Rp72,4 triliun pada kuartal II-2024. Angka ini lebih rendah dibandingkan capaian kuartal I-2024 yang sebesar Rp81,2 triliun.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Saham PT Astra International Tbk (ASII) mulai naik tipis pada perdagangan sesi pertama hari ini, Rabu, 24 Juli 2024. Kenaikan ini mengikuti rilis kinerja keuangan kuartal II-2024 yang diperkirakan akan diumumkan pada akhir bulan Juli ini.

Berdasarkan data RTI Business, saham ASII diparkir menanjak 70 poin atau 1,57% ke level Rp4.520 per saham. Dari segi transaksi, saham emiten konglomerasi otomotif ini telah ditransasikan 32,31 juta lembar dengan nilai transaksi mencapai Rp146,38 miliar.

Namun, sepanjang tahun ini, saham ASII terpantau masih terdepresiasi sebesar 20,00% dan 14,31% dalam perdagangan tiga bulan terakhir. Meski demikian, mengacu Price Earning Ratio dan Price to Book Value saham ini masih tergolong murah, yakni di level 6,13 kali dan 0,86 kali. 

Tak ayal, BRI Danareksa Sekuritas pun mempertahankan rekomendasi beli saham ASII dengan target harga Rp5.100 per saham. Artinya, masih ada ruang bagi investor untuk mendapatkan cuan dari saham ini sebesar 12,83%. 

Berkaitan dengan proyeksi kinerja kuartal II-2024 saja, konsensus analis Bloomberg memperkirakan ASII akan mencatat pendapatan sebesar Rp72,4 triliun. Angka ini lebih rendah dibandingkan capaian kuartal I-2024 yang sebesar Rp81,2 triliun. 

Proyeksi pendapatan tersebut ternyata juga turun 8,83% secara year-on-year (yoy) dibandingkan perolehan kuartal II-2023, yakni sebesar Rp79,41 triliun.  Dari sisi laba bersih, ASII diproyeksi meraih laba bersih yang disesuaikan (adjusted net income) sebesar Rp7,94 triliun pada kuartal II-2024.

Sementara itu, Analis BRI Danareksa Sekuritas Chritian Sitorus dan Richard Jerry juga mengatakan bahwa penurunan kinerja kuartal II-2024 dipengaruhi oleh penjualan segmen otomotif yang menurun 13%. 

“Kami memperkirakan penjualan segmen bisnis keuangan dan alat berat lanjutkan pertumbuhan kuat pada kuartal II yang diharapkan menjadi bantalan penurunan laba dari segmen otomotif, sehingga perseroan bisa mencapai laba lebih besar dari perkiraan,” tulisnya dikutip pada Senin, 22 Juli 2024. 

BRI Danareksa Sekuritas melaporkan bahwa penurunan terbesar dalam segmen otomotif berasal dari melemahnya penjualan mobil. Sementara itu, penjualan sepeda motor diprediksi hanya turun tipis sebesar 1% pada semester pertama tahun ini.

"Kami berharap segmen otomotif mulai bangkit pada paruh kedua tahun ini, khususnya dari peningkatan penjualan mobil. Adapun penjualan sepeda motor diperkirakan cenderung melambat," tulis laporan tersebut.

Pemulihan penjualan otomotif didukung oleh hadirnya model mobil baru, termasuk facelift. Selain itu, volume penjualan otomotif pada paruh kedua tahun ini diharapkan memberikan kontribusi lebih besar terhadap total penjualan tahunan.

Terkait penjualan alat berat, analis BRI Danareksa Sekuritas, Christian Sitorus dan Richard Jerry, menyatakan bahwa peningkatan kontribusi PT United Tractors Tbk (UNTR) akan berdampak positif terhadap pendapatan dan laba perusahaan tahun ini.

Berbagai faktor tersebut, BRI Danareksa Sekuritas memperkirakan laba bersih ASII sepanjang tahun ini mencapai level Rp30,06 triliun, turun dari level Rp33,83 triliun dibandingkan dengan tahun lalu. Pendapatan perusahaan diprediksi turun dari Rp316,56 triliun menjadi Rp293,84 triliun.