Saham Asri Karya Lestari (ASLI) Oversubscribed Hingga 70 Kali
- Saham PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI) mendapat tanggapan positif dari pasar dan para investor.
Bursa Saham
JAKARTA - Saham PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI) mendapat tanggapan positif dari pasar dan para investor, kala perusahaan yang fokus pada infrastruktur bersiap untuk go public di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Ketertarikan investor terhadap saham yang berkodekan ASLI dapat dilihat daripada kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 70,89 kali dalam penawaran umum perdana initial public offering (IPO).
Menyikapi kelebihan permintaan alias oversubscribed, Direktur Asri Karya Lestari Sudjatmiko mengatakan, hal ini tidak terlepas kinerja perseroan yang selalu optimal dalam merampungkan berbagai proyek infrastruktur.
- Capai Lifting Migas 59 Juta Barel, Pertamina Hulu Rokan Jadi Produsen Minyak Terbesar di Indonesia
- Bangun Pabrik Bus dan Truk Listrik Rp180 Miliar, Saham VKTR ‘Nyetrum’
- Sukses Akselerasi Peremajaan Sawit di Riau, PalmCo akan Terapkan Kemitraan Plasma di Kalimantan
"Kinerja dan potensi kami mendapat kepercayaan pasar. Penambahan modal ini akan semakin meningkatkan kinerja perusahaan," ujar Sudjatmiko dalam keterangan resmi dikutip Kamis, 4 Januari 2024.
Melansir prospektus, Asri Karya Lestari yang berkantor pusat di Bekasi, Jawa Barat ini akan melantai di BEI pada 5 Januari 2024. Asal tahu saja, pada aksi korporasi ini, ASLI melepas 1,25 miliar saham baru atau setara 20% dari modal yang disetor.
Diketahui ASLI menetapkan harga IPO sebesar Rp100 per saham, sehingga perusahaan mendapatkan total dana segar sekitar Rp125 miliar. Perusahaan telah menunjuk PT NH Korindo Sekuritas Indonesia sebagai penjamin dan pelaksana emisi efek.
Sudjatmiko merincikan, sekitar 66,35% dari dana IPO akan dialokasikan oleh perusahaan untuk menambah modal di anak usaha. Dari jumlah tersebut, sekitar 56,25% akan dialokasikan ke PT Bumi Prima Konstruksi untuk membeli peralatan berat seperti rotary drilling rig, mobile crane, crawler crane, foco crane trailer, dan dolly trailler truck.
“Sementara 43,75% akan dialokasikan ke PT Manyar Perkasa Mandiri untuk membeli mesin produksi batching plant,” tambahnya. Selanjutnya, sebanyak 33,65% dana IPO akan digunakan untuk keperluan modal kerja, antara lain pembayaran material, perlengkapan proyek, serta untuk membiayai kegiatan operasional perseroan.
Seperti telah disebutkan di atas dan juga pernah diberitakan TrenAsia sebelumnya, PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI) merukan emiten infrastruktur dan kontraktor yang terampil menyelesaikan berbagai proyek elit dan strategis.
Tercatat, ASLi telah mengerjakan berbagai proyek nasional termasuk pembangunan jembatan South City Pondok Cabe, flyover Pasir Gombong Gikarang, jembatan Asulait II di Kabupaten Bellu, NTT, jembatan overpass Antelope, kantor operasional Cikunir, Kedubes Australia, gerbang tol Kebon Bawang, proyek APBD Jawa Barat, serta jalan tol Serang-Panimbang.
Saat ini perseroan tengah merampungkan pembangunan jembatan lengkung Pacongkang di kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, dan flyover boulevard Kota Deltamas. Tak hanya itu, ASLI juga menargetkan kontrak pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara senilai Rp100 miliar.
Usai IPO, struktur kepemilikan saham Asri Karya adalah Sudjatmiko sebagai pendiri memiliki 69,52%, PT Berjaya Capital Investama memiliki 10,4%, Subandi memiliki 0,08%, dan sisanya dimiliki oleh publik.