Karyawan berkatifitas dengan latar layar monitor pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, 8 September 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Bursa Saham

Saham BBCA, BREN dan INCO Layak Diburu Saat IHSG Diramal Menguat

  • IHSG diprediksi menguat terbatas. Pilarmas Investindo Sekuritas merekomendasikan saham BBCA, BREN dan INCO.
Bursa Saham
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis, 25 April 2024, diprediksi menguat terbatas. Pilarmas Investindo Sekuritas menyebut IHSG bakal bergerak pada support dan resistance di level 7.130 – 7.230.

Pilarmas pun memberikan rekomendasi saham potensi cuan terhadap saham perbankan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), saham Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan saham nikel PT Vale Indonesia Tbk (INCO). 

Pada perdagangan Rabu, 24 April 2024, IHSG ditutup menguat 63,72 poin (0,9%) ke level 7.174. Pilarmas mencatat penguatan indeks composite ditopang oleh melonjaknya sektor teknologi sebesar 2,36%. 

Baca Juga: AMMN dan ISAT Masuk LQ45, Cek Kinerja Sahamnya

Tak terduga, Bank Indonesia memutuskan untuk meningkatkan tingkat suku bunga di tengah situasi saat ini. Kenaikan ini berpotensi mengejutkan negara-negara berkembang lainnya di Asia yang sedang berusaha menjaga stabilitas mata uang mereka, termasuk Jepang yang mungkin akan mengikuti langkah tersebut mengingat pelemahan terus mendera Yen.

“Saat ini Rupiah telah mengalami pelemahan hampir 5% pada tahun ini, dan Bank Indonesia terus berjanji untuk meningkatkan intervensi dan membiarkan tingkat suku bunga naik untuk menarik lebih banyak capital inflow ke pasar,” jelas Pilarmas dalam riset harian pada Kamis, 25 April 2024. 

Menurut Pilarmas, ada beberapa sektor yang akan diuntungkan dengan kondisi suku bunga saat ini, yaitu sektor keuangan bagaikan pandora box, diuntungkan dari potensi kenaikan margin bunga bersih dan akan berkontribusi lebih bagi perbaikan kinerja pendapatan dan laba perusahaan.

Baca Juga: Saham GOTO hingga ARTO Top Gainers LQ45 Saat IHSG Dibuka Melompat 0,47 Persen

Namun, lanjut Pilarmas, ada pula tantangan yang dihadapi oleh perusahaan perbankan yakni potensi mendinginnya pertumbuhan kredit karena pelaku usaha mulai mengevaluasi keputusan melakukan pinjaman dengan bunga yang lebih tinggi. “Sektor kedua yang diuntungkan adalah sektor kesehatan, dimana sektor ini terbukti tangguh melawan berbagai keadaan krisis perekonomian,” papar Pilarmas.

Sedangkan sektor yang akan dirugikan adalah sektor konsumen, sektor teknologi, sektor property. “Akan tetapi ditengah kemungkinan merosotnya kinerja saham sektor consumer, teknologi dan property, pemodal bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk membeli saham-saham sektor tersebut diharga bawah namun tetap memperhatikan fundamental dan potensi valuasi di masa yang akan datang ya,” kata Pilarmas.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

  • Last price: 9.950
  • Support: 9.800
  • Resistance: 10.175
  • Target: 10.100

PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)

  • Last price: 7.975
  • Support: 7.675
  • Resistance: 8.175
  • Target: 8.050

PT Vale Indonesia Tbk (INCO)

  • Last price: 4.210
  • Support: 4.160
  • Resistance: 4.310
  • Target: 4.300

PT Bumi Resources Tbk (BUMI)

  • Last Price: 106
  • PBV : 0,86x
  • Support: 101
  • Resistance: 109
  • Target: 109
  • Exit: 90

PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA)

  • Last Price: 750
  • PBV : 1,57x
  • Support: 710
  • Resistance: 790
  • Target: 810
  • Exit: 710