Saham BBCA dan BMRI di PBV Menarik, Saatnya Investasi Jangka Panjang?
- Dengan PBV rendah dan prospek pertumbuhan kuat, saham BBCA dan BBRI menawarkan peluang investasi jangka panjang. Temukan target harga dan analisanya.
Bursa Saham
JAKARTA – Mayoritas saham perbankan masih menarik untuk dilirik sebagai alat investasi, meskipun investor asing masih gencar melepas kepemilikannya. Namun, menurut pandangan analis, investasi saham perbankan ini lebih cocok dilakukan dalam jangka panjang.
Analis Sucor Sekuritas, Edward Lowis, dalam risetnya mencatat nilai net sell terhadap saham big banks dalam sebeluna terakhir mencapai Rp14,4 triliun. Nominal tersebut setara dengan 92% dari total capital outflows di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Alhasil, mayoritas saham tidak terkecuali big banks telah turun dalam beberapa pekan terakhir dan mendekati rasio Price to Book Value (PBV) terendah dalam 10 tahun terakhir. Tak ayal, valuasi saham perbankan semakin menarik.
- INTP, ACES, dan MDKA Nangkring di Top Gainers LQ45 Pagi Ini
- IHSG Hari Ini 11 Desember 2024 Dibuka Naik 31,31 Poin ke 7.484,59
- Inilah Deretan Fintech Lending dari Keberhasilan Bayar Terbaik hingga Terendah
Edward mencatat bahwa saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) ditempatkan pada pilihan teratas karena memiliki memiliki PBV sebesar 4.3x dan Return on Equity (ROE) 21%. Selain itu, Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) memiliki PBV sebesar 2.0x dan ROE 18%.
“Selanjutnya, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) memiliki PBV sebesar 1.7x dan ROE 18%. Terakhir, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) memiliki PBV sebesar 1.0x dan ROE 13%,” jelasnya dalam riset dikutip pada Rabu, 11 Desember 2024.
Selain saham big banks, Edward juga menyoroti beberapa saham perbankan lainnya. Misalnya, saham PT Bank Syariah Indonesia (BRIS) dengan PBV sebesar 2.7x dan ROE 15%, saham PT Bank Tabungan Negara (BBTN) dengan PBV sebesar 0.5x dan ROE 10%, serta saham Bank CIMB Niaga (BNGA) dengan PBV sebesar 0.8x dan ROE 12%.
Lebih lanjut, Edward menjelaskan bahwa dalam jangka panjang, emiten perbankan masih memiliki prospek pertumbuhan yang kuat didukung oleh sejumlah faktor. Di antaranya adalah keputusan pemerintah untuk melanjutkan hilirisasi sumber daya, penguatan sektor agrobisnis guna menciptakan swasembada pangan, serta reformasi energi, yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Ekspansi ekonomi besar-besaran tersebut diproyeksikan akan berdampak pada peningkatan pesat permintaan kredit, seiring dengan proyeksi perbaikan bisnis dan peningkatan daya beli masyarakat. “Kami memperkirakan agregat pertumbuhan laba empat bank besar mencapai 13,4% per tahun dalam lima tahun ke depan,” terangnya.
Berdasarkan factor tersebut, Sucor Sekuritas merekomendasikan beli saham BBCA dengan target harga Rp12.400 per saham, BBRI dengan target harga Rp6.000 per saham, BMRI dengan target harga Rp8.300 per saham, dan BBNI dengan target harga Rp6.700 per saham.
Selain itu, Edward juga merekomendasikan beli saham BRIS dengan target harga Rp3.400 per saham, BBTN dengan target harga Rp1.640 per saham, dan BNGA dengan target harga Rp2.250 per saham.